Berita Medan

Empat Pemberhentian BRT Mebidang Dibangun Tahun Depan, Dishub Medan: Anggarannya Rp 1,8 Miliar 

Pemerintah Kota Medan akan membangun tempat pemberhentian khusus Bus Rapid Transit (BRT) untuk wilayah Medan Binjai dan Deliserdang (Mebidang).  

|
Penulis: Anisa Rahmadani |
ist
ILUSTRASI. Halte BRT 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Kota Medan akan membangun tempat pemberhentian khusus Bus Rapid Transit (BRT) untuk wilayah Medan Binjai dan Deliserdang (Mebidang).  

Hal tersebut dikatakan langsung Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan Medan, Ranto Agustinus kepada Tribun Medan, Jumat (16/6/2023). 

Baca juga: Medan Akan Segera Miliki Angkutan Massal BRT, Begini Penjelasan Wali Kota Bobby

Menurutnya, moda transortasi BRT ini sudah lama direncanakan oleh Pemko Medan. Hanya saja, baru bisa dirapatkan pada bulan ini dan akan direalisasikan pada Tahun 2024 mendatang. 

"Betul, kemarin kita kedatangan tamu dari World Bank, World Bank Afrika, dan World Bank Indonesia ke kantor ATCS Dishub Medan. Kedatangan mereka dalam rangka survei lapangan, infrastruktur rute BRT yang akan dibangun di kawasan Mebidang," jelasnya.

Dikatakan Ranto, selain World Bank, Kementerian Perhubungan Darat turut mendampingi untuk survei lapangan tersebut.  

"Hasil Rapat dan survei tersebut, World Bank berencana akan mendanai pembangunan empat BRT di wilayah Mebidang sebesar Rp 1,8 miliar," jelasnya.

Ranto menegaskan, dana tersebut masih tahap perencanaan awal dan bisa berubah kembali. 

Dishub BRT Medan
Kepala Dinas Perhubungan Medan, Iswar Lubis serta World Bank, World Bank Afrika, World Bank Indonesia dan perwakilan Kementerian Perhubungan Darat saat mengunjungi ATCS Dishub Medan, Kamis, 15/6/2023). Menurut Kabid LLAJ Dishub Medan mengatakan, akan ada empat lahan yang akan dibangun BRT di tahun 2024 mendatang.

"Karena pertemuan kemarin baru sekadar melihat survei lapangan dan anggaran itu masih dalam perencanaan yang sewaktu-waktu bisa berubah," jelasnya. 

 Diterangkan Ranto, ada empat lahan di Kota Medan yang direncanakan akan dijadikan lokasi pemberhentian BRT Mebidang. 

"Tempat pertama, samping Carefour Jalan Gatot Subroto. Di sana ada tiga hektare lahan yang direncanakan akan jadi RBT. Kedua, Terminal Pinang Baris Jalan Tahi Bonar Simatupang, Kampung Lalang. Di sana ada 800 meter lahan yang akan digunakan untuk RBT," ucapnya.

Dua lainnya, dijelaskan Ranto, ada di area Terminal Amplas, Kota Medan, ada 1,9 hektare lahan yang akan dijadikan RBT.

Baca juga: Solusi Atasi Kemacetan, Walikota Bobby Dukung Kemenhub dan Bank Dunia Kembangkan BRT di Medan

Terakhir, ada di Jalan Flamboyan, Kota Medan, ada 3 hektare lahan yang juga akan dijadikan BRT

"Pembangunan BRT ini dibiayai full oleh World Bank ataupun Kementerian Perhubungan Darat. Pemko Medan disini hanya  sebagai fasilitas lahan saja," jelasnya. 

Ranto juga mengatakan, pembangunan koridor pemberhentian BRT ini akan mulai dilakukan pada tahun 2024 mendatang.

"Ini akan dibangun tahun depan. Kemarin mereka datang hanya untuk mensurvei tempat perizinannya  dan rencana Transit Oriented Development (TOD)," pungkasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved