Berita Viral

Babak Akhir Oknum TNI yang Bubarkan Rumah Doa di Tambun, Ini Klarifikasi sang Pendeta

Inilah babak akhir oknum TNI yang juga Ketua RT yang membubarkan kegiatan rumah ibadah di Tambun. Pendeta dari Rumah Doa Fajar Pengharapan, Ellyson La

|
KOMPAS.com
Pendeta Ellyson Lase (tengah, berkemeja putih) saat menyampaikan babak akhir permasalahan dugaan pembubaran Rumah Doa Fajar Pengharapan. 

Pengurus RT dan RW menyatakan hanya ingin aktivitas di rumah doa dihentikan.

Setelah tidak menemui titik kesepakatan pada Mei 2023, intimidasi kembali terjadi pada Minggu (18/6/2023) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Umat digeruduk puluhan warga yang menolak aktivitas mereka.

"Kasus di rumah doa kemarin itu, tiba-tiba di sekitar jam 10.00 WIB, kami sudah di dalam. Ketua RT membawa beberapa orang. Dia masuk ke dalam, sudah sampai di teras. Nah, terus saya tanya ke dia, maksudnya apa," ujar Ellyson.

Lagi-lagi ketua RT ingin aktivitas di rumah doa dihentikan.

Baca juga: Ingin Mengurangi Kecelakaan, Komunitas Driver Ojol Rela Patungan untuk Perbaiki Jalan Rusak


Pendeta kemudian menanyakan dasar yang mengharuskan rumah doa ditutup, tetapi ketua RT tetap tak bisa menjelaskannya.

Saat itu ketua RT hanya mengatakan bahwa aktivitas di rumah doa harus dihentikan karena ada penolakan dari warga.

"Hanya penolakan, tetapi maksudnya itu tidak terlalu jauh. Pokoknya penolakan tentang pendirian rumah ibadah," jelas Ellyson.

"Saya sudah menyampaikan dan tekankan, kami tidak mendirikan gereja. Kami hanya kontrak di rumah itu hanya sementara. Pekerjaan saya adalah pendeta. Setiap Sabtu dan Minggu, wajib saya ibadah," imbuh dia.

Menurut Ellyson, kegiatan yang baru mereka mulai beberapa bulan lalu itu tidak melanggar ketentuan apa pun.

Sebab, pihak rumah doa sudah melapor kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi.

"Bukti-bukti bahwa legalitas kami di rumah doa, kami sudah laporkan ke FKUB dan surat tanda terima sudah kami terima di FKUB. Saya sudah tunjukkan kepada mereka, tapi mereka tidak hiraukan semuanya itu," tutur dia.

Adapun video penolakan warga soal Rumah Doa Fajar Pengharapan beredar di media sosial.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca juga: PECAT Mahasiswanya Gegara Protes Parkir Berbayar, LBH Medan : UNPRI Medan Arogan

Baca juga: TAMPANG Dua Pria yang Seret Anjing Pakai Motor Sejauh 500 Meter Viral di Medsos, Kini Mohon Maaf

 

 

Sumber: Warta kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved