Viral Medsos
Pasukan Tentara Bayaran Wagner Mengamuk, Presiden Belarusia dan Keluarganya Minggat ke Turki
Aparat keamanan otoritas Rusia telah dikumpulkan dan berjaga-jaga di sejumlah titik. Hal itu setelah tentara bayaran grup Wagner memberontak.
Stabilitas politik di Rusia pun mulai dipertanyakan. Apakah Putin menekan tombol senjata nuklirnya?
Baca juga: Presiden Belarusia: Barat Pengecut Berharap Rusia Kalah, Tapi Takut Kalau Putin Tekan Tombol Nuklir
5. Presiden Belarusia dan keluarga tinggalkan negaranya pergi ke Turki
Sementara, sekutu terdekat Putin, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko beserta keluaganya dilaporkan telah meninggalkan negaranya.
Hal itu seiring pasukan tentara bayaran Wagner melakukan pemberontakan bersenjata di wilayah Rusia.
Dilansir media Express, Sabtu (24/6/2023), sebuah pesawat yang membawa Presiden Alexander Lukashenko terlihat meninggalkan Belarusia pada Sabtu (24/6/2023).
Pesawat diktator berusia 68 tahun itu terlihat di atas wilayah Turki, hanya beberapa jam setelah tentara bayaran Wagner menyerbu kota Rostov di Rusia selatan.
Sebelumnya, Putin dilaporkan telah menelepon Lukashenko setelah kelompok tentara bayaran Wagner mulai melancarkan pemberontakan bersenjata di wilayah Rusia.
"Presiden Rusia menelepon Presiden Belarusia pagi ini, ada percakapan telepon. Vladimir Putin memberi tahu rekan Belarusia-nya tentang situasi di Rusia," lapor media pemerintah Belarusia seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (24/6/2023).
Sebelumnya, outlet berita Visegrád 24 men-tweet bahwa "perang saudara Rusia telah dimulai" setelah pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin menuduh pasukan Putin menggempur ribuan anak buahnya.
Dalam serangkaian pesan di saluran Telegramnya, pemimpin grup Wagner, Prigozhin mengatakan akan melakukan pembalasan atas serangan-serangan rudal Rusia yang disebutnya telah menewaskan sekitar 2 ribu anggota Wagner.
"Ada 25.000 dari kami dan kami akan mencari tahu mengapa kekacauan terjadi di negara ini," tulis Prigozhin sebelum melakukan penyerbuan ke kota Rostov, Rusia selatan.
Bos Wagner itu mengklaim pasukannya kini telah menguasai markas militer Rusia di kota tersebut.
Baca juga: Bos Wagner Ungkap Fakta Sebenarnya di Ukraina, Sebut Jumlah Serdadu Rusia Tewas 3-4 Kali Lebih Besar
6. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan istrinya dikabarkan akan mengungsi ke Israel.
Memanasnya situasi antara Wagner dengan militer Rusia ditambah pasukan Ukraina semakin maju, di media sosial dikejutkan dengan rumor Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan istrinya yang hendak melarikan diri ke Israel.
Sebelumnya, Kremlin memberi isyarat akan menggunakan nuklir.
Vladimir Putin mengatakan kepada lulusan akademi militer bahwa generasi baru rudal balistik yang sudah dilengkapi dengan peralatan nuklir akan segera dikerahkan untuk tugas tempur.
Di tengah kabar Putin akan menggunakan senjata nuklirnya, muncul isu jika Zelensky dan istrinya, Olena Zelenska, sudah siap lari ke Israel jika kondisi di negaranya kian memburuk.
Rumor ini mencuat setelah Twitter @SoftWarNews mengunggah gambar paspor Israel atas nama Olena Zelenska.
Dalam unggahan tersebut, telihat paspor dengan tulisan Ibrani yang menyatakan jika Olena Zelenska berkebangsaan Israel.
Padahal sebelumnya, Olena Kiyashko dilaporkan merupakan perempuan yang lahir di Kryvyi Rih, bekas Uni Soviet yang berada di wilayah Ukraina, pada 16 Februari 1978.
Baca juga: Presiden Belarusia: Barat Pengecut Berharap Rusia Kalah, Tapi Takut Kalau Putin Tekan Tombol Nuklir
7. Sejumlah Bom Nuklir Telah Dikerahkan di Belarusia
Sementara, Rusia telah mengerahkan sejumlah bom nuklirnya ke Belarusia. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov pada hari Jumat.
Ia mengatakan Belarusia telah menerima senjata nuklir taktis atau jarak pendek Rusia yang telah dijanjikan Presiden Vladimir Putin untuk ditempatkan di Belarusia
Pengerahan senjata pemusnah massal itu dilakukan karena ketegangan dengan Barat meningkat atas invasi Rusia ke Ukraina.
“Saya sangat meragukan bahwa topik ini akan menjadi bahan diskusi atau pengungkapan publik di pihak kami,” kata Ryabkov, seperti dikutip kantor berita Interfax, Sabtu (24/6/2023).
“Selama beberapa dekade Amerika Serikat telah menyimpan senjata nuklir taktisnya di wilayah sejumlah negara Eropa, dan tidak pernah memberikan angka pasti," ujarnya.
Senjata jarak pendek tidak termasuk dalam ketentuan New START Treaty, perjanjian kontrol senjata AS-Rusia yang membatasi persenjataan nuklir strategis kedua negara.
Putin telah menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian itu, meskipun kedua belah pihak telah berjanji untuk terus menghormati batasannya.
Juga tidak ada perjanjian atau mekanisme verifikasi yang mencakup torpedo otonom berkemampuan nuklir dan bertenaga nuklir seperti Poseidon.
Pejabat AS menggambarkan Poseidon sebagai kategori baru senjata pembalasan, semacam persilangan antara torpedo dan drone bawah air, yang mampu memicu gelombang laut radioaktif untuk menyerang kelompok pertempuran laut atau membuat kota-kota pesisir tidak dapat dihuni.
Media-media Barat menggambarkan torpedo Poseidon bisa memicu tsunami radiaktif di negara-negara musuh Rusia.
Kantor berita TASS melaporkan pada bulan Januari, mengutip sumber pertahanan tak dikenal, bahwa Rusia telah memproduksi set pertama torpedo Poseidon untuk ditempatkan di kapal selam bertenaga nuklir Belgorod.
Pada bulan April, TASS melaporkan bahwa Rusia berencana membentuk divisi kapal selam tujuan khusus yang akan membawa torpedo Poseidon sebagai bagian dari Armada Pasifik pada akhir tahun 2024 atau paruh pertama tahun 2025.
8. Penghancuran bendungan
Penghancuran sebuah bendungan raksasa di Ukraina akan memiliki "konsekuensi serius dan luas bagi ribuan orang", demikian peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepala bantuan PBB, Martin Griffiths, mengatakan skala bencana di bendungan Kakhovka di Ukraina selatan hanya akan menjadi jelas dalam beberapa hari mendatang.
Ribuan orang telah meninggalkan rumah yang terendam banjir di daerah itu, kawasan zona perang yang aktif. Ada kekhawatiran ketinggian air bisa naik lebih tinggi lagi.
Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan 80 kota dan desa kemungkinan terendam banjir setelah bendungan yang terletak di Nova Kakhovka itu diledakkan.
Militer Ukraina dan NATO menuduh Rusia meledakkan bendungan tersebut, sebaliknya Rusia menyalahkan Ukraina.
Debit air melonjak di sungai Dnipro, dan dikatakan menimbulkan risiko banjir bandang di kota Kherson.
Rusia membantah telah menghancurkan bendungan - yang dikuasainya - dan menyalahkan pelaku peledakannya adalah Ukraina.
Klaim Ukraina maupun Rusia ini belum diverifikasi oleh BBC.
Bendungan Kakhovka, yang merupakan bagian dari bendungan Kakhovka yang lebih besar, sangat penting bagi wilayah tersebut.
Keberadaannya telah menyediakan air bagi petani dan penduduk, serta pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Bendungan itu juga penting untuk menyalurkan pasokan air ke wilayah selatan serta Krimea yang diduduki Rusia.
Pimpinan pembangkit listrik tenaga air Ukraina, Ukrhydroenergo, memperingatkan bahwa puncak tumpahan air ke kawasan yang lebih rendah diperkirakan terjadi pada Rabu pagi.
Dikatakan, debit air diperkirakan akan surut dengan cepat dalam empat hingga lima hari.
Berapa ribu orang yang harus dievakuasi?
Sebanyak 40.000 orang harus dievakuasi, ungkap Wakil Jaksa Agung, Viktoriya Lytvynova, kepada televisi Ukraina.
Ada 17.000 orang di wilayah yang dikuasai Ukraina, di sebelah barat Sungai Dnipro, yang harus dievakuasi. Sementara, ada 25.000 orang dievakuasi di wilayah timur yang dikuasai Rusia.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan sejauh ini sekitar 1.000 orang telah dievakuasi.
Dia juga mengungkap ada 24 permukiman yang terendam banjir.
Dia lantas menuduh Rusia melepaskan tembakan ke arah wilayah selatan Kherson, tempat orang-orang dievakuasi.
Klyemenko kemudian mengeluarkan peringatan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh ranjau yang terpapar oleh naiknya permukaan air.
Warga Ukraina: 'Rusia ingin menenggelamkan kami'
Seorang warga setempat, Andriy, yang tinggal di dekat bendungan - yang direbut oleh pasukan Rusia tak lama setelah Moskow melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022 - mengatakan dia yakin Rusia ingin "menenggelamkan" kotanya.
Di kota Kherson yang dikuasai Ukraina, seorang perempuan bernama Lyudmyla - yang membereskan barang-barangnya, termasuk mesin cuci, ke mobil tua miliknya- berujar: "Kami takut banjir. Kami hanya menyelamatkan barang-barang kami ke tempat yang sedikit lebih tinggi."
Dia menyerukan agar pasukan Rusia "diusir dari sini ... mereka menembaki kita. Mereka membuat kami kebanjiran".
Seorang warga lainnya, Serhiy, mengaku dia khawatir "semuanya akan mati di sini".
"Semua makhluk hidup, dan manusia akan tenggelam akibat banjir," katanya sambil menunjuk rumah dan sepetak taman di dekatnya.
Kebun binatang kebanjiran, 300 ekor binatang tewas
Di tepi sungai Nova Kakhovka, yang direbut Rusia, wali kota yang dilantik Moskow, Vladimir Leontyev mengatakan kota itu terendam air dan 900 orang telah dievakuasi.
Dia mengatakan 53 bus evakuasi dikirim oleh pihak berwenang untuk memboyong orang-orang dari kota dan dua pemukiman lain di dekatnya untuk menuju tempat yang lebih aman.
Ketinggian air telah meningkat hingga lebih dari 11 meter dan beberapa warga telah dibawa ke rumah sakit, tambahnya.
Kota kecil Oleshky juga dilanda banjir besar, kata pejabat yang ditunjuk Kremlin.
Kebun binatang Kazkova Dibrova di tepi sungai yang dikuasai Rusia telah kebanjiran dan sekitar 300 ekor binatang telah tewas, ujarnya dalam sebuah unggahan di halaman Facebook-nya.
(*/tribun-medan.com/bbc indonesia/kompas.com/cnn)
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.