Pilpres 2024

LSI: Elektabilitas Prabowo Terus Menguat, Ini Rencana PDI-P Terkait Penentuan Calon Wakil Presiden

Elektabilitas kandidat Capres 2024, Lembaga Survei Indonesia (LSI): Prabowo Subianto Terus Menguat

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
JOKOWI PRABOWO: Salah satu baliho berisi gambar Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terpampang di Jalan Kramat Raya, Jakarta. (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D) 

"Kalau Ganjar berpasangan dengan Ridwan itu salah satu pilihan terbaik untuk Ganjar karena bisa saling memperkuat."

Selanjutnya jika Anies dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawangsa hasilnya 21,0 persen.

Sedangkan Ganjar dipasangkan dengan Erick Thohir mendapat hasil 34,0 persen. 

Dalam simulasi ini Prabowo kalah dengan Ganjar jika ketua umum Partai Gerindra itu dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar.

Namun renggang kekalahannya tidak terlalu tinggi, Prabowo-Muhaimin mendapat 30,7 persen. 

Simulasi lain Anies dipasangkan dengan Yenny Wahid mendapat 18,2 persen.

Ganjar dipasangkan dengan Sandiaga Uno mendapat 35,1 persen.

Kemudian Prabowo jika dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka hasilnya 33,9 persen.

"Kita coba nama baru di sini, kalau Prabowo berpasangan dengan Gibran melawan Ganjar-Sandiaga maka posisinya sama kuat meskipun ada sedikit kecenderungan walau tidak signifikan sedikit unggul Ganjar-Sandi," ujar Djayadi.

"Kemudian Anies kalau berpasangan dengan Yenny Wahid, posisinya tidak lebih baik jika Anies berpasangan dengan AHY ataupun Khofifah," pungkas Djayadi.

BALIHO JOKOWI PRABOWO: Salah satu baliho berisi gambar Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang terpampang di pinggir jalan. (istimewa)
BALIHO JOKOWI PRABOWO: Salah satu baliho berisi gambar Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang terpampang di pinggir jalan. (istimewa)

Penyebab Tingginya Elektabilitas Prabowo

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menilai tingginya elektabilitas Prabowo tidak terlepas dari aktivitasnya mendampingi Presiden Jokowi di berbagai acara. 

Menurut Djayadi, publik melihat kehadiran Prabowo di samping Jokowi sebagai sinyal ajakan untuk mendukung Prabowo.

Di satu sisi, Presiden Jokowi juga beri sinyal mendukung Ganjar, sehingga publik menilai seolah Presiden menyodorkan dua pilihan, yakni Ganjar dan Prabowo.

"Trennya terjadi tren penguatan dukungan kepada Prabowo secara konsisten sejak Januari 2023, jadi tujuh bulan terakhir Prabowo mengalami penguatan. Sebaliknya, Ganjar mengalami penurunan dari Januari ke April 2023, kita tahu masalahnya soal persoalan sepak bola," ujar Djayadi saat rilis hasil survei secara daring, Selasa (11/7/2023).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved