Mutilasi

Mahasiswa UMY Dibunuh Secara Tragis, Tian: Kami Sering Nongkrong dan Main Mobile Legend's Sama

Di mata Setiyantoro Wahyu Aditama, korban adalah seorang yang ceria, peka terhadap lingkungan, dan sangat suportif.

|
Editor: Satia
Instagram/ Redho Tri Agustian
Unggahan Terakhir Redho Tri Agustian Mahasiswa Asal Pangkalpinang Diduga Korban Mutilasi, Banjir Doa 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Rekan-rekan di Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), masih belum percaya  Redho Tri Agustian, menjadi korban pembunuhan.

Mahasiswa asal Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dinyatakan hilang pada Selasa (11/7/2023). 

Dikutip Tribun-medan.com dari Tribun-Jogja.com, pihak kepolisian menyebut bahwa Redho Tri Agustian diduga menjadi korban mutilasi.

Setiyantoro Wahyu Aditama (19), rekan sekelas dengan korban mengaku sangat kehilangan.

Baca juga: UPDATE Kasus Mutilasi Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Sleman, Polisi Temukan Sejumlah Barang Bukti

Di mata Setiyantoro Wahyu Aditama, korban adalah seorang yang ceria, peka terhadap lingkungan, dan sangat suportif.

"Saya sudah dianggap seperti adiknya Kak Tomi. Teman-teman yang lain sering bilang 'tuh kakakmu'," kata dia.

Bersama dengan korban, dirinya juga sering nongkrong bersama di kafe sambil bermain game online.

"Biasanya buat nongkrong, main mobile legends bersama," ujarnya.

Baca juga: Sadis Kasus Mutilasi Mahasiswa di Yogya, Kepala Ditemukan Terpisah 5 Km dari Tubuh

Ia tidak bisa membayangkan bagaimana saat-saat terakhir Tomi sebelum kehilangan nyawa.

"Saya membayangkannya sangat ngeri. Ada orang sebengis itu menghabisi nyawa orang lain, lalu dimutilasi. Saya sangat kesal, marah, benci karena itu," ucap dia.

Redho Tri Agustian adalah mahasiswa Fakultas Hukum UMY angkatan 2021.

Ia dikenal dengan nama panggilan Tomi oleh teman-teman dekat satu fakultasnya.

Baca juga: Sosok Redho Tri Korban Mutilasi di Yogyakarta Dikenal Anak Baik, Tiap Hari Telfonan dengan Sang Ibu

Sebelumnya, pihak kampus bersama dengan mahasiswa fakultas hukum juga sudah menggelar doa bersama untuk korban.

Kegiatan ini dihadiri oleh rekan-rekan sekelas korban.

Di dalam kampus, rekan dan dosen korban menyalahkan lilin sambil mendoakan korban.

(Tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved