Ngaku Sudah Lepaskan Korban Penculikan 1998, Prabowo Tak Tahu Kenapa Nasib Sebagian Hilang

Prabowo Subianto mengaku sudah mengembalikan semua korban penculikan pada tahun 1998 silam. Namun, ia tidak tahu kenapa sebagian dari korban penculik

Kompas
Pertemuan Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Selasa (18/7/2023) malam 

Prabowo mengaku tidak tahu nasib mereka.

Baca juga: MANUVER POLITIK Budiman Sudjatmiko, Dulu Galak Soal Peristiwa 98, Kini Minta Prabowo Tak Digunduli!

Baca juga: Dulu Getol Kritik Prabowo Soal Peristiwa 98, Kini Mendekat, Ada Apa? Budiman Sudjatmiko Jadi Sorotan

"(Prabowo bilang) 'Yang saya ambil sudah kembali semua. Saya kembalikan semua. Saya tidak tahu kenapa sebagian tidak pernah kembali ke rumah,” ujarnya.

“Tapi yang saya ambil saya sudah lepaskan semua'. Itu pengakuannya," tutur dia.

Budiman menyebut pertemuan di tahun 2002 itu adalah kali pertama dirinya bertemu dengan Prabowo.

Adapun, saat peristiwa penculikan terjadi pada tahun 1997-1998, Prabowo masih menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

Kopassus diketahui membentuk tim kecil bernama Tim Mawar, yang melakukan operasi penculikan.

Sebagai informasi, semasa era Orde Baru, Presiden ke-2 Soeharto melakukan segala cara untuk mempertahankan kuasanya.

Momen Budiman Sudjatmiko menemui Prabowo Subianto
Momen Budiman Sudjatmiko menemui Prabowo Subianto (Kolase/TribunSumsel/Tribunnews)

Ia meredam segala kritik yang ditujukan, bahkan dengan lewat cara kekerasan. Sejumlah aktivis diculik.

Beberapa dilepaskan, namun sebagian tak pernah kembali hingga kini.

Dalam kasus penculikan aktivis 1997/1998, Kopassus membuat tim kecil untuk melakukan operasi penculikan tersebut.

Tim kecil ini disebut Tim Mawar, dibentuk karena peristiwa 27 Juli 1996.

Kala itu, para preman didukung tentara merampas kantor dan menyerang simpatisan yang mendukung Megawati di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Tim Mawar bertugas untuk mendeteksi kelompok radikal, pelaku aksi kerusuhan, dan teror.

Pada 18 Januari 1998, terjadi ledakan di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

Kejadian ini membuat Tim Mawar semakin berpengaruh dalam urusan keamanan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved