Viral Medsos

Ciri-ciri Angin Tornado Mematikan Muncul di Perairan Danau Toba

Viral fenomena langka angin tornado kembar di perairan Danau Toba. Apakah angin tornado terjadi di Indonesia?

|
Editor: AbdiTumanggor
YouTube
Ilustrasi Tornado 

Terdapat tujuh orang yang mengalami luka-luka. Korban adalah dua pengendara di jalan raya dan lima mahasiswa dari kampus di Subang.

6 April 2022

Diterjang angin puting beliung yang menyebabkan kerusakan pada 23 rumah warga di Desa Grogol dan Sudimoro, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Angin juga membuat satu tiang listrik, tiga pohon, satu fasilitas umum, dan satu tempat usaha roboh.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun listrik padam akibat pohon bertumbangan.

21 September 2021

Pada Selasa (21/9/2021), peristiwa angin puting beliung terparah terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.

Setidaknya ada 27 titik yang terkena dampak angin puting beliung, berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok.

Terjangan angin membuat pohon dan papan reklame tumbang.

Data Dinas Sosial menunjukkan terdapat 613 jiwa yang rumahnya menjadi korban.

Angin puting beliung menerbangkan atap rumah di 10 kelurahan dan 6 kecamatan di Kota Depok.

26 Juni 2021

 Pada Sabtu (26/6/2021) angin puting beliun menerjang Kampung Kebon dan Kampung Karya Bakti di wilayah Pandeglang, Banten.

Laporan dari Taruna Siaga menyebut sebanyak 50 rumah warga mengalami kerusakan, di antaranya 24 rumah rusak di wilayah Kampung Kebon, Desa Panimbangjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, dan 26 rumah rusak lainnya ada di wilayah Kampung Soge Karya Bakti, Panimbangjaya.

Tidak ada korban jiwa, namun terdapat kerugian materi berupa kerusakan atap yang terbang dibawa angin.

Fenomena Angin Tornado Kembar di Perairan Danau Toba

Kini, fenomena meteorologi angin tornado raksasa terekam kamera warga berputar di tengah Danau Toba saat cuaca buruk pada Minggu (13/8/2023) sore.

Menurut masyarakat, angin tornado raksasa itu berputar di tengah Danau Toba, persisnya di antara kawasan Balige dengan Porsea, Kabupaten Toba.

Dalam rekaman video, terlihat angin tornado raksasa itu berputar berdekatan, sehingga membuat masyarakat di sekitar Danau Toba panik.

Baca juga: Puluhan Rumah di Sergai Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Atap Berterbangan

Warga berhamburan keluar rumah, dan merekam fenomena alam yang sudah cukup langka tersebut.

Menurut warga, fenomena alam angin tornado raksasa ini sudah lama tidak terjadi di kawasan Danau Toba.

Kalaupun ada angin kencang, biasanya tidak seperti yang terekam dalam video.

Pada momen kali ini, angin tornado yang muncul terbilang cukup menakutkan.

Baca juga: Polsek Serbalawan Bersama Unsur Korfopimca Tinjau Lokasi Bencana Alam Angin Puting Beliung

Dari kejauhan, kata warga, angin tornado ini seolah muncul dari langit dan menembus perairan Danau Toba.

Menurut masyarakat di wilayah Danau Toba, angin tornado yang begitu besar seperti biasanya disebut dengan halisungsung.

Halisungsung merujuk pada angin yang berputar seperti puting beliung, yang bisa mengangkat apa saja yang dilintasinya.

Catatan Tribun-medan.com, halisungsung kerap terjadi di Danau Toba.

Sebelumnya April 2022, warga di sekitar Danau Toba juga merekam halisungsung yang direkam dari Simanindo, Samosir.Bahkan saat tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun, Senin (18/6/2018) lalu yang menewaskan ratusan penumpang, didahului angin badai yang direkam tamu atau pengunjung Debang Resort Paropo, Silalahi, Dairi.

Dalam video ini perekam badai dan teman kaget kekuatan badai yang menurutnya sudah seperti badai di laut.

Angin memutar air danau hingga menimbulkan lingkaran besar di air danau. Kekuatan angin menggoncang mobil yang diparkir.

Baca juga: Detik-detik Badai Dahsyat Danau Toba Beberapa Menit sebelum KM Sinar Bangun Karam, Ini Videonya

Cerita Rakyat pada zamah dahulu

Pada zaman dahulu, sebagaimana cerita rakyat atau folklor, ketika fenomena alam halisungsung terjadi, warga meyakini ada dua ekor naga raksasa yang tengah bertarung di Danau Toba.

Baca juga: 132 Rumah di Medan Deli Hancur Terkena Angin Puting Beliung, Begini Penjelasan BPBD Medan

Dua naga ini dikenal dengan naga dari atas dan naga dari air.

Masyarakat zaman dahulu percaya, jika dalam pertarungan itu naga atas yang menang, maka akan terjadi musim kemarau.

Namun sebaliknya, jika naga bawah yang menang, maka akan terjadi musim hujan. 

Pada masanya, para tetua yang ada di wilayah Danau Toba akan melakukan ritual khusus, untuk mengantisipasi terjadinya bencana di daratan.

Baca juga: Warga Menjerit-jerit saat Atap Rumahnya Terbang dan Temboknya Runtuh Disapu Angin Puting Beliung

Para leluhur di wilayah Danau Toba akan melakukan ritual pembacaan mantra, disertai dengan menancapkan sebilah pedang di tanah menghadap angin tornado atau puting beliung yang sedang terjadi. Namun demikian, itu hanyalah cerita rakyat turun temurun.

Berkenaan dengan fenomena alam ini, Tribun-medan.com masih berupaya memintai keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan.

Dikutip dari Kompas.com, Berikut Ciri-ciri Angin Tornado

Tornado merupakan salah satu bencana alam paling mematikan di Bumi.

Anginnya mampu menghancurkan rumah dan bangunan dalam sekejap.

Tak hanya itu, tornado juga bisa menghancurkan jembatan dan kereta api, memutarbalikkan kendaraan, menumbangkan pohon, bahkan menelan air dari tepi sungai.

Pengertian tornado Tornado adalah kumpulan udara yang berputar membentuk hubungan antara awan Cumulonimbus dengan permukaan tanah.

Kecepatan tornado dapat mencapai 177 kilometer hingga 500 km/jam. Jangkauan jarak rata-ratanya 75 meter dan dapat menempuh jarak beberapa kilometer.

Bahkan kecepatan tornado pernah mencapai 300-500 kilometer/jam, dengan lebar jangkauan lebih dari 1 mil (1,6 kilometer), dan bisa bertahan di permukaan tanah lebih dari 100 kilometer.

Tornado sering terjadi di wilayah Amerika serikat, Kanada, Amerika latin, Eropa, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Berikut ciri-ciri tornado yang perlu diwaspadai:

Langit seketika berubah mendung dan menghitam

Biasanya terjadi hujan es di sekitar daerah selama 25 menit

Pasca-badai, suasana berubah menjadi lebih tenang, namun langit makin gelap dan menghitam

Awan bergerak cepat dan mengelilingi suatu wilayah

Terdengar suara keras seperti air terjun lalu berubah seperti suara pesawat jet yang sangat keras

Tornado biasanya bergerak dari arah barat ke timur laut, namun ada pula yang bergerak ke arah timur, tenggara, utara, dan barat laut.

Proses terjadinya tornado:

Tornado biasanya terjadi ketika musim pancaroba, entah waktu siang atau sore hari.

Proses terjadinya tornado berkaitan dengan pembentukan awan Cumulonimbus.

Berikut proses terjadinya tornado:

Fase tumbuh

Pada fase ini, arus udara naik ke atas awan dengan sangat kuat.

Diperkirakan tahapan ini terjadi saat hujan belum turun ke permukaan Bumi.

Karena titik air dan kristal es akan tertahan arus udara yang naik ke atas puncak awan.

Fase dewasa

Dalam fase dewasa, air di awan tidak bisa tertahan lagi oleh udara yang naik ke puncaknya.

Sehingga hujan turun dan menyebabkan gesekan di antara arus udara naik dan yang turun.

Suhu pada massa udara yang turun lebih dingin dibanding suhu sekitarnya.

Arus udara yang naik dan turun, akan menimbulkan arus berputar sehingga membentuk pusaran.

Arus udara ini berputar makin kencang, dan menyerupai siklon yang mendekati Bumi.

Fase ini biasanya disertai hujan deras yang membentuk pancaran air.

Fase punah

Pada fase ini, massa udara yang naik akan menghilang, sehingga massa udara yang turun akan meluas ke seluruh bagian awan.

Biasanya hujan akan berhenti dan massa udara yang turun akan melemah. Fase punah merupakan fase berakhir tumbuhnya awan cumulonimbus.

(*/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved