Sumut Memilih

Partai Buruh tak Mau Lagi Pilih Edy Rahmayadi: Tak Usah, Akhirnya Tahu Juga Aku

Edy Rahmayadi persilana Partai Buruh tak pilih lagi dirinya sebagai Gubernur Sumut jika kembali maju pada Pilkada 2024

|
Editor: Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Partai Buruh Sumut sempat menyatakan tidak akan memilih Edy Rahmayadi lagi jika dirinya maju sebagai calon Gubernur Sumut pada Pilkada 2024 mendatang.

Merespon hal itu, Edy Rahmayadi mengaku heran pada pendemo. 

"Ada yang ngomong kemarin itu si Edy tak usah kita pilih lagi, waktu demo, jangan pilih Edy lagi. Tak usah. Akhirnya tahu juga aku, siapa yang nyuruh demo. Ngapain demo tak pilih Edy lagi," ujar Edy Rahmayadi saat menghadiri Kick Off Meeting menuju 10 Tahun berturut-turut Opini WTP laporan Keuangan Pemerintah Provsu di Hotel Adimulia Medan, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Warga Bumper Sibolangit saat Orasi di Aksi Partai Buruh: Gubernur Edy Rahmayadi Layak Ditembak Mati

Edy pun bekelakar bahwa jika Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan yang mencalonkan diri sebagai gubernur juga tidak akan dipilih.

"Kalau enggak itu lae ku itu yang botak itu, Nababan. Kalau kau jadi gubernur di sini, makin enggak dipilih lah kau, karena lebih lantang dia suaranya daripada aku," katanya.

Mantan Pangkostrad itu mengatakan, dalam memimpin Sumatra Utara bukan soal memilih atau dipilih.

Baca juga: Kelakar Edy Rahmayadi Soal Tiga Nama Calon Pj Gubernur: Harapannya, Aku Aja Penggantinya

"Ini persoalan bukan dipilih atau tak dipilih. Tapi soal pengelolaan keuangan kita sudah baik apa belum. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) itu sudah jelas. Gimana mau WTP kalau untuk makan aja susah. Sudah susah dicuri lagi," ungkapnya.

Mantan Pangkostrad itupun mengajak rakyat Sumut untuk sama-sama membangun Provinsi Sumatra Utara.

Karena menurut Edy Rahmayadi, provinsi ini memiliki potensi alam yang sangat besar.

"Saya ingin rakyat sumut ini ayo kita bangun Sumut ini. Apa yang tak punya Sumut ini, 2.5 juta hektare kebun sawit. Sawah sekarang agak terpotong 500 hektare karena kawin terus kita punya anak, cucu, buat rumah lagi. Inilah saya mau duduk sama kabupaten/kota ini, saya bilang kita harus ganti 500 hektare ini untuk jadi sawah lagi," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)

Tembak Mati

Perwakilan dari warga Dusun I dan V Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang atau tepatnya di kawasan Bumi Perkemahan Sibolangit melakukan orasi saat aksi Partai Buruh di depan kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (9/8/2023).

Dalam orasinya, perwakilan warga Arfi Hasibuan mengatakan Gubernur Edy Rahmayadi layak ditembak mati karena sudah melakukan pembegalan terhadap rakyat. Dalam hal ini adalah penggusuran yang dilakukan terhadap warga di Bumi Perkemahan Sibolangit.

Baca juga: Aksi Partai Buruh Sumut Bawa 9 Tuntutan, Kenaikan UMP hingga Aspirasi Petani di Bumper Sibolangit

"Pak Edy Rahmayadi, banyak statement yang kau sampaikan bahwa pemberantasan pembegal itu wajib dan kalau bisa ditembak mati, dan saya sampaikan bahwa pembegal rakyat itu lebih keji dan lebih layak ditembak mati. Maka saya sampaikan, saat ini saya katakan Edy Rahmayadi layak ditembak mati karena telah membegal hak-hak rakyat," ujar Arfi dalam orasinya.

Arfi menyebut, saat ini kondisi petani dan masyarakat yang tinggal di Dusun I dan Dusun V Desa Bandar Baru sedang tidak baik-baik saja.

"Kami masyarakat Bandar Baru siang malam bersedih dan gelisah, begitu juga anak-anak di sana mempertanyakan kepada ibunya kekmana kita bapak, di mana kita tinggal, bagaimana sekolah saya. Itulah yang harus kalian ketahui bahwasanya masyarakat Bandar Baru sedang tidak baik-baik saja sedang mempertanyakan kemerdekaan yang di mana kemerdekaan itu dipijak oleh Bapak Edy Rahmayadi," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved