Berita Medan
Warga Jalan Jermal 17 Geram, Proyek Drainase Amburadul Dikerjakan, Bakal Demo Kantor Wali Kota Medan
Warga kawasan Jermal 17, Kecamatan Medan Denai mengeluhkan pengerjaan proyek drainase Pemko Medan tak kunjung selesai dan terlihat amburadul.
Penulis: Anisa Rahmadani |
Saat ini, dikatakan Said pengerjaan proyek drainase sudah menyentuh ujung Jalan Jermal 17, tepatnya di simpang Jermal 12.
Selama beberapa hari terakhir, para pekerja melakukan pengorekan parit dan pemasangan U-Ditch di kawasan tersebut.
"Makanya kami kesal. Pengorekan yang dilakukan tepat di sepanjang pintu masuk rumah-rumah warga. Penyebabnya, karena pengerjaan itu terkesan berlarut-larut dan amburadul," ucapnya berkali-kali
Bahkan, Imron, warga lainnya mengatakan, beberapa rumah warga terputus saluran air bersihnya akibat pengorekan parit.
"Sudah 2 hari ini kesulitan air bersih. Air terputus seharian, tidak bisa apa-apa. Kayak hari ini bang. Repot kali. Terpaksa mencari rumah yang punya sumur sampai ke jalan seberang, minta air untuk kebutuhan di rumah. Mau buang air kecil saja susah, karena khwatir kekurangan air di bak bang," ungkap Imron.
Menurutnya, kontraktor semestinya segera memperbaiki pipa air bersih ke rumah warga yang terputus, jangan sampai berlarut-larut. .
"Jangan pula kontraktornya saja yang dapat untung, di atas derita warga. Tanggung jawablah. Jangan suka hatinya memutus air ke rumah warga dan dibiarkan lama begini. Kontraktornya enak-enak dapat proyek, kita yang dibuat sengsara," ungkapnya.
"Kalau tak kunjung diselesaikan, kami ada rencana mau unjuk rasa ke Pemko Medan," pungkasnya.
Lambannya pengerjaan proyek drainase di Kota Medan, mendapat sorotan dari anggota DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution.
Dedy mengaku sudah berulang kali menyoroti metode pengerjaan para kontraktor pengerjaan U-Ditch di Kota Medan.
"Jika pemasangan U-Ditch yang dilakukan oleh kontraktok salah maka manfaatnya tidak ada. Bahkan menimbulkan masalah baru," ucapnya.
Menurutnya, metode pemasangannya tidak main-main. U-Ditch harus dipasang secara berpasangan.
"Jadi setiap pasang harus pas dan harus ditutup dengan benar. Tidak ada celah untuk air keluar atau merembes,” ujarnya.
Kemudian, terkait tanah galian drainase untuk pemasangan U-Ditch juga tidak boleh dibiarkan menumpuk di badan jalan.
"Karena menjadi penyebab kemacetan. Seharusnya setelah digali, tanah langsung diangkat segera. Sehingga tanah sisa hasil galian tidak menumpuk di badan jalan," jelasnya.
Baca juga: Dinas SDABMBK Sebut Proyek Drainase di Medan Baru 20 Persen Selesai, Target Rampung Desember 2023
Sisa 3 Nama, Lelang Jabatan Inspektorat jadi Sorotan, Ada Kepentingan Elit |
![]() |
---|
Himpunan Kurator dan Pengurus Indonesia Bahas Kepailitan agar Berlandaskan Hukum |
![]() |
---|
Mimi Tanahnya Dirampas Oknum, Hans Silalahi Laporkan Balik Tjong Budi dan Alimin |
![]() |
---|
Suasana Sat Brimob Polda Sumut Jelang Aksi Solidaritas Ojol Buntut Tewasnya Afan Kurniawan |
![]() |
---|
Taman Lili Suheri Diplot Jadi Tempat UMKM, Seni, Kreativitas Anak Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.