Breaking News

Viral Medsos

Pihak Kampus dan Keluarga Ragukan Motif Pembunuhan Dosen Wahyu Dian Selviani: Orangnya Santun

Pelaku pembunuhan Dwi Feriyanto pun terancam hukuman mati atau seumur hidup dan atau sekurang-kurangnya 20 tahun kurungan.

|
Editor: AbdiTumanggor
HO
Pihak kampus dan keluarga ragukan motif pembunuhan Wahyu Dian Silviani yang disebutkan pelaku. 

Feli mengaku terakhir bertemu dengan korban saat mengikuti upacara bendera HUT ke-78 Kemerdekaan RI kemarin.

"Kalau terakhir kontak-kontakan di Instagram kemarin, bagi-bagi story gitu. Tapi terakhir kontakan sama temen saya jam 10 malam kemarin," tambah Feli.

Selama mengenal Wahyu, Feli tidak pernah tahu riwayat penyakitnya.

Karena selama berteman, Wahyu tidak pernah mengeluh sakit.

Feli juga mengetahui kalau Wahyu tidak pernah ada masalah dengan orang lain. Menurutnya, orangnya baik dan santun.

Sosok Dosen Wahyu Dian Silviani

Sosok Wahyu Dian Silviani termasuk dosen berprestasi. Pasalnya, Wahyu berhasil lolos dalam program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke luar negeri.

Pada Jumat (25/8/2023), korban seharusnya melakukan wawancara LPDP karena lolos dengan nilai tes kemampuan Bahasa Inggris tertinggi.

Korban merupakan dosen di Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Pihak UIN Raden Mas Said Surakarta merasa kehilangan atas kepergian Wahyu.

Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN RM Said Surakarta, Rahmawan Arifin mengakui korban adalah dosen di lembaganya.

"Iya, korban betul Dosen Program Studi Ilmu Lingkungan, namun demikian beliau mengabdi di FEBI," kata Rahmawan.

Pihak kampus mendapat informasi sekira pukul 13.30 WIB. Lalu, sekira pukul 14.00 WIB, pihak kampus langsung datang menuju tempat ditemukannya korban.

Dia menuturkan, saat di lokasi sudah ada garis polisi dan beberapa petugas Polres Sukoharjo yang sudah berada di dalam rumah dimana jasad Wahyu ditemukan.

Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Solo yang tewas di dalam rumah wilayah Sukoharjo.
Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Solo yang tewas di dalam rumah wilayah Sukoharjo. (HO)

Korban Dimakamkan di NTB

Sebelum dipulangkan ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), jenazah Wahyu bakal mendapatkan penghormatan terakhir dan disalatkan di kampus tempatnya mengabdi, Jumat (25/8/2023).

Hal tersebut diungkap oleh Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Mudhofir.

Mudhofir mengatakan keluarga mendiang Wahyu Dian diperkirakan mendarat di Bandara NYIA sekitar pukul 06.30 WIB.

Kemudian, dari keluarga rencana langsung menuju ke kampus UIN Surakarta.

Diketahui, untuk mengungkap misteri kematian Wahyu, jasadnya telah diautopsi terlebih dahulu sebelum disemayamkan.

Barulah, setelah proses autopsi selesai, jenazah Wahyu Dian akan disemayamkan di kampus untuk mendapatkan penghormatan terakhir dan disalatkan.

 “Serah terima jenazah dari kepolisian ke keluarga diwakili Pak Khairul Imam di RSUD Dr. Moewardi Solo pukul 09.00 WIB," terang Mudhofir.

Selanjutnya, jenazah langsung dibawa ke kampus dan disemayamkan di Masjid Al Bukhori.

Adapun prosesi salat jenazah dilakukan karyawan dan jajaran petinggi UIN Raden Mas Said.

Setelahnya jenazah dibawa ke Bandara Juanda Surabaya melalui jalur tol sekitar pukul 10.45 WIB.

"Dalam kesempatan itu, perwakilan dari kampus yakni bapak Usnan dan bapak Rumpoko turut mengiringi jenazah hingga Mataram,"ujar Mudhofir.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sebagian telah tayang di Tribunnews.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved