Berita Medan

Film Pendek Counter Coy Karya Anak Muda Medan, Sampaikan Soal Keresahan, Berikut Sinopsisnya

Happy.Inc Audio Visual Project yang terdiri dari sekumpulan anak muda kreatif kota Medan mengisi kemerdekaan dengan menciptakan sebuah film pendek.

|
Tribun Medan/Husna Fadilla Tarigan
Pemutaran film Counter Coy di CGV Focal Point Medan, Kamis (31/8/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Happy.Inc Audio Visual Project yang terdiri dari sekumpulan anak muda kreatif kota Medan mengisi kemerdekaan dengan menciptakan sebuah karya film pendek, yakni Counter Coy.

Pemutaran film Counter Coy yang berlangsung di CGV Focal Point, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Peduli Kesehatan Mental, Sineas Medan Luncurkan Film Pendek Berjudul Pelipur Lara

Film tersebut bercerita tentang keresahan masyarakat terhadap Kota Medan dan pesan moral didalamnya,

Film ini berlatar pada malam menjelang peringatan Hari 17 Agustus, seorang pemuda pulang dari sesi latihan beladiri.

Namun, malam itu tak seperti yang ia duga, ketika ia tanpa sengaja menjadi saksi aksi pembegalan yang berlangsung di depan matanya.

Penuh keyakinan atas keterampilan dan kekuatannya, pemuda tersebut dengan cepat melibatkan diri dalam pertarungan melawan para begal yang mengancam.

Namun, apa yang ia temui tidak sesuai dengan rencananya. Geng begal ternyata jauh lebih menakutkan daripada yang pernah ia bayangkan.

Meskipun ia berusaha keras, ia menyadari bahwa ia tidak mampu menghadapi mereka sendirian.

Dengan tenaga yang tersisa, pemuda itu terpaksa berlari, berupaya mencari pelarian dari situasi yang semakin genting.

Ketika pemuda itu berlari melalui lorong yang gelap, ia menemukan kejutan besar yang tak terduga.

Kombet selaku Director film Counter Coy mengatakan ini adalah tahun keempat ia dan kawan-kawan membuat karya dengan format film pendek dan layar lebar.

"Tiap tahun memang kita membuat karya dekat-dekat dengan tema kemerdekaan, tahun ini kita menutup kemerdekaan dengan film Counter Coy," ujar Kombet, Jumat (1/9/2023).

Ia menyebut alasan mengangkat tema action dalam film kali ini, berangkat dari keresahan terhadap apa yang terjadi di Kota Medan, yakni banyaknya begal dan kriminalitas lainnya.

Dari hal tersebutlah menjadi alasan untuk membuat film ini, menyampaikan keresahan lewat sebuah karya.

"Selain memeriahkan kemerdekaan, kita juga mau menyampaikan pesan moral dari film ini," ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved