Breaking News

Pilpres 2024

Surya Paloh Deklarasi Anies-Muhaimin, Ini Reaksi Istri AHY Annisa Pohan dan Istri Ibas Aliya Rajasa

Istri AHY Annisa Pohan turut bereaksi atas keputusan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) memasangkan Anies Baswedan dan Cak Imin

Editor: AbdiTumanggor
Tribun Medan
Isi Pesan Tertulis Anies Baswedan Pinang AHY Jadi Cawapres, Kini Malah Batal. (Wartakota) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengibaratkan duet capres-cawapres Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin layaknya botol dan tutup botol. Hal ini disampaikannya dalam pidato deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023).

Awalnya, Surya Paloh mengatakan bahwa berdasarkan perintah kontistusi, seorang capres harus didampingi oleh cawapres. Kemudian, dirinya menganggap Cak Imin adalah sosok yang cocok untuk mendampingi Anies.

"Saya mengendus, memikirkan, mengkajinya, apa yang paling tepat dalam situasi tantangan saat ini dan ke depan, seorang wakil presiden yang saya anggap mempunyai sesuatu kelebihan yang saling meng-comply, saling mengisi satu sama lain dengan calon presiden yang sudah dimiliki Koalisi Perubahan, yaitu Bung Anies Baswedan,' tutur Surya Paloh dikutip dari YouTube Kompas TV.

Surya Paloh menuturkan Cak Imin menjadi cawapres Anies layaknya suratan takdir dari Tuhan. Ia menyebut disepakatinya duet Anies-Cak Imin harus terlebih dahulu melalui rintangan dan tantangan. Setelah duet Anies-Cak Imin disepakati, Surya Paloh menginginkan agar mereka bersiap untuk menghadapi tantangan selanjutnya.

"Itulah yang menempatkan pilihan di hati Partai NasDem yaitu Bung Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB," tuturnya.

Kemudian, Surya mengaku mengenal lama sosok Anies dan Cak Imin. Dirinya pun memuji Anies sebagai sosok cendekiawan dan intelektual.

Sifat Anies ini, kata Surya, diyakini dapat memberikan suasana baru untuk kepemimpinan di Indonesia ke depan.

Surya juga memuji Cak Imin sebagai organisatoris ulung di era pergerakan.

deklarasi pasangan anies-muhaimin
DEKLARASI ANIES-MUHAIMIN: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat deklarasi duet Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya pada Sabtu (2/9/2023). Surya Paloh mengibaratkan duet Anies-Cak Imin adalah layaknya botol dan tutup botol yang saling melengkapi. (tangkapan layar video kompas tv)

Lantas, Surya pun menganggap Anies dan Cak Imin layaknya botol dan tutup botol yang saling melengkapi. "Dan juga mempunyai kepiawaian yang tidak kalah samannya dengan Bung Anies Baswedan. Maka kedua pasangan ini bagaikan botol dan tutup botol itu," kata Surya Paloh diikuti tepuk tangan dari peserta deklarasi.

Selanjutnya, Surya menginginkan agar pasangan Anies-Cak Imin adalah capres-cawapres pertama yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Rakyat dan masyarakat kita tentu mempunyai berbagai alternatif pilihan, dari berbagai calon-calon presiden sebagai kontestasi dalam pemilu yang akan datang."

"Insyaallah, pilihan kita bersama pada hari ini. Kalau saudara melihat wajah saya, saya menyatakan optimisme saya yang penuh," katanya.

Surya pun meyakini bahwa duet Anies-Cak Imin adalah wujud pemimpin baru bagi Indonesia.

"Saya ingin menyatakan insyaallah, kita memiliki pemimpin baru ke depan nanti," pungkasnya.

Surya Paloh optimis Anies-Muhaimin dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik. "Pasangan ini (Anies-Muhaimin) mampu untuk menghadapi ancaman dan godaan maupun tantangan sistem dalam kepemimpinan pemerintahan kita," kata Surya Paloh.

Surya Paloh juga mengatakan bahwa dinamika politik yang dibawa Kolaisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini merupakan politik kebhinekaan.

Tidak ada lagi cebong dan kampret, yang ada Kebhinekaan

Surya Paloh pun juga mengucapkan harapan agar Pilpres 2024 jauh dari dinamika politik perpecahan.

Seperti halnya saat Pilpres 2024, yakni 'Cebong' dan 'Kampret'.

"Hari ini kita nyatakan selamat tinggal kepada politik cebong dan kampret, politik yang memang mengadu domba dan memecah belah dan merusak semua sistem nilai kebangsaan kita."

"Dan selamat datang untuk politik kebhinekaan yang mempersatukan komponen dan elemen kita dengan penghargaan pluralisme yang kokoh seutuhnya di negeri ini yang kita cintai," kata Surya Paloh, mengutip tayangan YouTube Kompas TV.

Baca juga: SBY Meradang Sebut Anies-Nasdem Berkhianat, Juru Bicara Anies Singgung Perlakuan SBY ke Megawati

surya paloh resmi deklarasi anies-muhaimin
DEKLARASI ANIES-MUHAIMIN: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat deklarasi duet Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya pada Sabtu (2/9/2023). Surya Paloh mengibaratkan duet Anies-Cak Imin adalah layaknya botol dan tutup botol yang saling melengkapi. (tangkapan layar video kompas tv)

Koalisi NasDem-PKB Sudah Cukup

Sementara, Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie mengatakan koalisi bersama dengan PKB dan PKS sudah cukup untuk memenuhi persyaratan presidential threshold untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Effendi pun menyebut PKS tetap setia untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres. "Nasdem sama PKB sudah cukup untuk bisa mencalonkan. Apalagi PKS tetap setia sama mas Anies," kata Effendi di lokasi acara deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

Ia pun mengungkap bahwa Nasdem sejak lama telah menginventarisir sejumlah nama-nama tokoh politik Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi pasangan Anies.

Sebelumnya kata dia, ada nama Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, dan Muhaimin Iskandar yang masuk dalam daftar. Namun dari nama-nama tersebut, figur NU yang bersedia dan punya partai adalah Cak Imin. Pemilihan figur NU lanjutnya, karena diperlukan figur Nahdliyin untuk memenangkan Pilpres 2024, utamanya untuk merebut suara pemilih di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Kalau untuk memenangkan pertarungan Pilpres, harus bersama kekuatan Nahdliyin. Maka figur Nahdliyin harus tampil di situ," jelasnya.

Diketahui Partai Demokrat resmi keluar dari Koalisi Perubahan dan mencabut dukungan kepada Anies Baswedan, usai merasa dikhianati oleh Nasdem yang menjalin kesepakatan sepihak dengan PKB dan memasangkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres Anies.

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi diperkenalkan sebagai Calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Cawapres) dari koalisi Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Majapahit, Surabaya pada hari ini, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: SBY Meradang Sebut Anies-Nasdem Berkhianat, Juru Bicara Anies Singgung Perlakuan SBY ke Megawati

Prabowo: Pada saatnya PKB akan hadir kembali

Di tempat terpisah, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal Calon Presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyinggung soal dinamika terkini yang terjadi di internal Koalisi pendukungnya.

Kata dia, saat ini sudah ada beberapa partai besar yang mendukungnya maju sebagai calon presiden (capres).

Saat ini ada Partai Golkar, PAN, PSI, PBB dan terbaru dukungan dari Partai Gelora.

"Saya simpulkan intinya yang ingin kita perjuangkan. Sudah saya lontarkan. Sudah ada perwakilan dari Gelora, Pak Fahri Hamzah, (ada) dari PAN, dari PSI, semua hadir," kata Prabowo saat memberikan sambutan pada  acara deklarasi Partai Gelora di Djakarta Theater, Sabtu (2/9/2023).

Dalam posisi ini, Prabowo menyebut belum lama ada partai yang lebih dulu mendukungnya yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun pada momen semuanya berkumpul itu, PKB sudah tidak ada di lokasi. Prabowo turut menyinggung soal tidak adanya PKB. "Waktu itu kalau gak salah PKB masih hadir,"ucap dia.

Diketahui, saat ini PKB kabarnya sudah meneken kerja sama politik dengan NasDem dan mengusung Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai capres-cawapres. Kendati begitu, Prabowo meyakini kalau PKB akan kembali dalam suatu waktu.

"Tapi tenang saja. InsyaAllah mereka (PKB) akan hadir kembali. karena kita anggap semua orang itu saudara kita. Tidak ada masalah," ujar Prabowo.

Prabowo lantas menyinggung kalau pada Pilpres mendatang tidak masalah ada berapapun pasangan yang bertanding. Sebab, yang memilih pada akhirnya ada pada kewenangan rakyat.

"Mau satu pasang dia pasang 3 pasang 4 pasang yang penting rakyat yang memilih, rakyat yang betleputtudan, kita hormati keputusan rakyat," tukas dia.

Meski begitu, Prabowo tidak membeberkan secara detail maksud dari omongannya kalau PKB bakal kembali itu. Namun, jika merujuk pada pernyataannya sebelumnya, Prabowo menyatakan akan merangkul semua pihak termasuk rivalnya di Pilpres jika terpilih menjadi Presiden.

PBNU: Selamat, Enggak Jomblo Lagi

Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengucapkan selamat atas Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang kini menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan. 

Hal ini Gus Yahya sampai dalam konferensi pers menjelang Konferensi Besar dan Munas Alim Ulama PBNU, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).

Bahkan dalam ucapan selamat itu, ia berseloroh ihwal Cak Imin yang kini sudah mendapatkan pasangan itu statusnya tidak sendiri lagi. 

"Pertama ya, kami hanya bisa mengucapkan selamat sudah dapat jodoh, gitu ya. Enggak jomblo lagi," ujar Gus Yahya. 

Lebih lanjut, ia langsung menyatakan sikap NU dan menegaskan ihwal tidak ada tokoh-tokoh politik yang mengatasnamakan NU sehingga jika ada klaim itu adalah  tidak benar. 

"Kemudian, soal sikap sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU," tuturnya. 

"Tidak ada atas nama NU. Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui itu sama sekali tidak benar," ia menambahkannya.

Hal ini lantaran, di internal PBNU sendiri tidak pernah ada pembicaraan ihwal calon presiden hingga hal-hal yang berkaitan dengan politik.

"Karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan, yaitu domain parpol silakan dan silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat," tandasnya. 

Reaksi Istri AHY, Annisa Pohan dan Istri Ibas, Aliya Rajasa

Di sisi lain, istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan turut bereaksi atas keputusan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) memasangkan Anies Baswedan dan Cak Imin. Padahal sebelumnya, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bakal menjadi cawapres mendampingi Anies.

Bahkan Anies pun sudah sempat memberikan surat resmi agar AHY bersedia mendampinginya pada Pilpres 2024. Namun hal itu batal terjadi.

Annisa Pohan pun tampak bereaksi atas hal tersebut. Ia mengunggah surat Anies Baswedan agar AHY bersedian menjadi pendampingnya.

Terkuak Isi Pesan Tertulis Anies Baswedan Pinang AHY Jadi Cawapres, Kini Malah Ditusuk dari Belakang
Isi Pesan Tertulis Anies Baswedan Pinang AHY Jadi Cawapres, Kini Malah Batal. (Wartakota)

Selain mengunggah isi pesan surat Anies Baswedan, Annisa Pohan juga memberikan dukungan kepada suaminya.

Baca juga: Baliho Anies-AHY Masih Terpasang di Kota Kisaran, Partai Demokrat Asahan Beri Penjelasan

Dalam Instagram pribadinya, Jumat (1/9/2023) Annisa menuliskan pesan romantis.

Annisa Yudhoyono mengunggah foto AHY tengah mencium keningnya.

Ia pun berjanji akan terus mendampingi sang suami dalam segala situasi.

“Aku akan selalu bersamamu, apapun yang terjadi,” tulis Annisa memakai bahasa inggris.

Suaminya Ditinggal Anies Baswedan, Annisa Pohan Bereaksi, Singgung Kesetiaan Hingga Sikap Pemimpin
Isi Pesan Tertulis Anies Baswedan Pinang AHY Jadi Cawapres, Kini Malah Batal.

Selain itu, ia juga mengunggah beberapa kalimat bijak di media sosial miliknya.

Annisa menyinggung soal komunikasi, sikap kepemimpinan, hingga kesetiaan.

"Dalam setiap aspek kehidupanmu, komunikasi akan menjadi salah satu kunci kesuksesan,"

"Seorang pemimpin harus membela timnya meskipun dia harus berdiri sendiri,"

"Setiap pemimpin hebat tahu bahwa perannya disertai dengan tanggung jawab terhadap orang-orang yang mengikutinya, dan memastikan bahwa mereka memberikan nilai sebagai imbalan atas kesetiaan mereka," 

Unggahannya itu pun dikomenatari warganet. Ada yang memberikan dukungan hingga meminta Annisa dan suaminya berbesar hati.

Reaksi Adik Ipar, Aliya Rajasa

Demokrat merasa terkhianati setelah Partai NasDem dinilai membuat keputusan sepihak duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk Pilpres 2024. Aliya Rajaya mengunggah pernyataan resmi Partai Demokrat di media sosial Instagram.

Pernyataan tersebut ditulis oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsy.

Baca juga: Viral, Pengantin Nekat Minta Mertuanya yang Galak Kenakan Kostum Power Rangers Saat Acara Resepsi

Pada bagaian caption, Aliya Rajasa menulis kebenaran pasti akan terungkap.

"Press release Sekjen Partai Demokrat, Jakarta 31 Agustus 2023.

Let the truth be told..

let the voice be heard..," tulis Aliya Rajasa.

Bagaimana pernyataan lengkap Partai Demokrat?

Begini pernyataan lengkap Sekjen Demokrat.

Dalam kapasitas saya, baik sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat maupun sebagai anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, saya ingin menyampaikan perkembangan situasi terkini.

Penjelasan ini saya tujukan utamanya kepada para pemimpin dan kader Demokrat di seluruh Tanah Air, dan tentunya juga kepada masyarakat luas.

1. Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh.

2. Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat "dipaksa" menerima keputusan itu (fait accompli).

3. Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

4. Sebagai bahan pertanggungjawaban Anggota Tim 8 yang mewakili Partai Demokrat kepada Rapat Majelis Tinggi Partai, berikut ini kami sampaikan penjelasan lengkap apa yang telah terjadi dalam Koalisi Perubahan secara kronologis:

a. Meskipun Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai Capres sejak 3 Oktober 2022, tetapi hingga 22 Januari 2023 baik Anies maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi Parpol yang memenuhi syarat Presidential Threshold 20 persen.

b. Atas dasar persahabatan dan chemistry yang selama ini terbangun antara Anies dan Ketum AHY, maka pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY "menjemput takdir" sebagai pasangan Capres Cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8.

c. Secara formal, Koalisi Perubahan untuk Persatuan diresmikan 14 Februari 2023 dengan penandatanganan piagam koalisi oleh ketiga ketua umum partai, yang berisi 6 butir 2 kesepakatan, yaitu: 1) Namanya Koalisi Perubahan untuk Persatuan; 2) Sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai Capres; 3) Capres diberikan mandat untuk menentukan Cawapresnya dengan kriteria yang telah ditentukan; 4) Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pasangan Capres-Cawapres dideklarasikan; 5) Capres diberi keleluasaan untuk memperluas dukungan politik; 6) Untuk menyelenggarakan keputusan KPP, dibentuk sekretariat. Piagam koalisi itu dilandasi oleh asas keadilan dan kesetaraan.

d. Di masa-masa ini, sejumlah Parpol sahabat mendekati dan membuka komunikasi politik dengan Partai Demokrat. Khusus pada pertemuan dengan salah satu Parpol yang mengundang perhatian publik, Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, "Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY".

e. Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai Cawapresnya.

f. Nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai; dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan.

g. Pada saat menyampaikan keputusan itu kepada pimpinan partai politik, Anies menyampaikan alasan memilih Ketum AHY, karena Ketum AHY memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Selain itu, Capres Anies menilai Ketum AHY juga memiliki keberanian dan bersedia menempuh risiko untuk menjadi pendampingnya; meskipun partainya sendiri terancam diambilalih oleh KSP Moeldoko melalui PK di Mahkamah Agung. Anies melihat syarat keberanian itu sebagai syarat ke-0, yang tidak dimiliki oleh kandidat Cawapres lainnya. Pernyataan soal syarat ke-0 ini juga telah disampaikan kepada publik.

h. Mendengarkan pertanyaan dan desakan dari kalangan masyarakat secara luas tentang kepastian Koalisi Perubahan, serta makin merosotnya elektabilitas Capres Anies, maka setelah penetapan Cawapres; jajaran koalisi, utamanya PKS, Partai Demokrat dan Tim 8 sepakat untuk segera mendeklarasikan sahnya dan terbentuknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan, termasuk penetapan Capres dan Cawapres yang hendak diusung.

i. Atas harapan dan desakan masyarakat agar Koalisi Perubahan segera dideklarasikan, Capres Anies dan Tim 8 telah merencanakan beberapa kali waktu deklarasi. Namun, rencana deklarasi itu tidak pernah terwujud. Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi. Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan (equality) dalam koalisi.

j. Tim 8 bersepakat, berdasarkan desakan yang makin kuat dari masyarakat tentang kepastian berlayar atau tidaknya koalisi ini, maka waktu menjadi hal yang esensial. Terkait dengan waktu deklarasi ini juga telah dikomunikasikan kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2023, kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY pada hari Jumat tanggal 25 Agustus 2023, dan kepada Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2023. Tentang penetapan waktu deklarasi ini, Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya kepada Tim 8. Sedangkan SBY dan Salim Segaf bersetuju untuk dilakukan percepatan deklarasi. Pada pertemuan Capres Anies bersama Tim 8 dengan SBY, Capres Anies menyampaikan bahwa deklarasi akan dilakukan pada awal September 2023.

k. Capres Anies dan Tim 8 berpendapat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Karena waktunya sudah semakin mendesak dan sesuai mandat yang dimiliki, Capres Anies sudah menentukan Cawapresnya. Bahkan, Capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu). Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya.

l. Namun demikian,sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

(*/Tribun-Medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved