Pj Gubernur Sumut

Rakor dengan Pimpinan OPD dan BUMD, Pj Gubernur Hassanudin Sebut Ingin Lihat Sumut dalam Angka

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menyebutkan pentingnya data yang akurat terkait capaian pembangunan di Sumut

Editor: Array A Argus
HO
Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin memimpin Rapat Koordinasi bersama Pejabat Tinggi Pratama Provinsi Sumut dan Direksi BUMD Sumut di Aula Raja Inal Siregar, lantai 2 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Rabu (6/9/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menyebutkan pentingnya data yang akurat terkait capaian pembangunan di Sumut selama lima tahun tetakhir.

Sehingga, kata dia, dapat dilakukan langkah yang terencana dan kuat agar kesuksesan bisa diraih di masa periode transisi ini.

"Ada istilah ATM, yaitu amati, tiru dan modifikasi. Jadi itu bisa diterapkan, bagaimana sebuah sistem bisa kita tiru dan modifikasi. Tetapi ini bukan mencontek. Karenanya yang pertama sekali saya mau lihat adalah Sumut Dalam Angka," ujar Hassanudin saat menggelar Rapat Kordinasi (Rakor) bersama Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama/Kepala OPD dan Direksi BUMD Pemprov Sumut di Aula Raja Inal Sirega, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: AJI Medan Desak Pj Gubernur Sumut Tindak Satpol PP yang Main Fisik dan Halangi Jurnalis Liputan

Ia menuturkan, kesuksesan di masa lalu bukan jaminan sukses di masa depan. Karena itu, ia meminta seluruh jajaran menjaga dan mempertahankan capain yang sudah ada.

"Kira harus bergerak, sebagaimana kebijakan Bapak Presiden. Karena kesuksesan masa lalu bukan jaminan kesuksesan masa depan," ujar Hassanudin.

Sumut dalam angka, lanjutnya, adalah dalam menyiapkan kinerja pembangunan, dasarnya adalah indikator yang disusun dan disajikan untuk mendapatkan ukuran yang valid.

Sebagaimana paparan disampaikan sejumlah pimpinan OPD terkait data progress pembangunan di Sumut, selama periode lima tahun terakhir.

Baca juga: Hassanudin Resmi Dilantik Jadi Pj Gubernur Sumut, Ini Jadwal Pelepasan Edy-Ijeck

"Kalau indikator itu tentu harus berdasarkan fakta yang ada. Beda dengan analisis, siapa aja bisa dan berbeda. Karena itu saya serius perhatikan indikator. Misalnya untuk program bedah rumah, ada ukurannya, agar program bisa efektif dan efisien," lanjut Hassanudin.

Hassanudin mengatakan ada kalanya strategi membangun (pembangunan), ketika menekankan kepada efektifitas, maka dari sisi efisiensi kurang.

Begitu juga sebaliknya, jika efisiensi kuat, efektifitas kurang.

“Tetapi kita ingin keduanya seimbang,” katanya.(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved