PDI Perjuangan Sumut

Kisah Perjalanan Geopark Danau Toba yang Pernah Sukses di Tangan Rapidin Simbolon

Ornamen gorga Batak yang melekat pada bodi memudar, catnya sebagian mengelupas, bagian buritan tenggelam dan lambungnya dimasuki air hingga membuat.

Editor: Arjuna Bakkara
Tribun Medan/Arjuna Bakkara
Pasangan muda-mudi unjuk kebolehan manortor untuk memikat hati pasangannya di Pantai Pasir Putih Tanda Rabun, Samosir, Sabtu (28/4/2018) tahun lalu. 

Ada pula pesta kembang api di kawasan Desa Wisata Tuktuk Siadong

“Lewat Horas Samosir Fiesta 2016-2019 ini pulau Samosir memang semakin terkenal hingga ke Mancanegara dan pariwisatanya berkembang dan bisa menjadi kemajuan, kebanggaan serta menambah sumber pendapatan kami di Samosir,”ucap Wilmar.

Rapidin Simbolon juga meresmikan Saturday Night Cultural, Panggung Habonaran Tuktuk Siadong pada Sabtu (18/05/2019) silam yang diharapkkanya sebagai wadah pelestarian warisan budaya leluhur nenek moyang agar jangan tergerus oleh perubahan zaman.

“Lewat Panggung Habonaran, Rapidin berharap agar pelestarian warisan leluhur nenek moyang, khususnya suku Batak, tortor dan nyanyian merupakan tanggung jawab bersama,”sebut Wilmar.

Baca Selanjutnya: Bocah bocah cilik pahlawan pariwisata berjuang untuk samosir

Untuk menyelaraskan potensi Keindahan alam Samosir dengan hasil buminya menjadi produk wisata, selera wisata Selasa (22/10/2019) lalu Rapidin Simbolon semasa menjabat Bupati kata Wilmar pernah mendukung Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sarimarihit, Kecamatan Sianjur Mulamula membuka usaha kedai kopi (Coffe Shop). Dengan demikian, peluang usaha kopi nenempati peluang keuntungan seiring pertumbuhan kunjungan dan kegiatan wisata.

Rapidin tidak menjadikan peluang keuntungan  berdiam pada satu pihak saja. Selain pedagang tentu petani kopi juga semakin giat dan terbantu pemasarannya.

Lokasi kedai kopi ini juga strategis. Wisatawan sambil menikmati kopi asli samosir, bisa melihat objek wisata leluhur batak di sekitaran Gunung Pusuk Buhit.

Usaha kopi Coffe Shop Hot Daina itu  dibuka secara resmi pada Sabtu, 19 Oktober 2019 lalu. Para Pordakwis berkreativitas memanjakan pengunjung yang berwisata di kawasan perkampungan pun tercipta kerja samanya dengan Coffe Shoop.

Dalam keselamatan Biodiversity, Rapidin juga tegas. “Satu waktu yang lalu Rapidin secara tegas melawan praktik ilegal loging skala besar di Samosir. Sesuai kemampuannya, dia pernah melaporkan penebangan hutan ke Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selanjutnya: Detik detik rapidin simbolon ngamuk adukan penebangan pohon kepada menteri luhut pandjaitan

Dalam pembangunan sarana wisata pendukung Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba Sigulatti Sianjur Mula Mula ini Rapidin mendatangkan dana bersumber dari program CSR PT Inalum kepada Pemerintah Kabupaten Samosir sebesar  Rp 1,3 M,- meliputi pembangunan Coffee Shop, Penataan Taman dan Lampu pada (21/01/2019) lalu.

Menurut Wilmar ini sebagian kecIl dari yang dilakukan Rapidin Simbolon dalam upayanya meloloskan Danau Toba secara khusus geosite Samosir menjadi anggota GGN UNSECO.

“Begitulah upaya dan perjalannya, dan ini belum mewakili segala sesuatu yang telah dilakukan Rapidin,”ucap Wilmar.

Rapidin juga pernah menyelenggarakan even bergengsi balap sepeda kelas dunia di Kabupaten Samosir lewat Grand Fondo New York (GFNY). Saat itu 11 negara di Benua Eropa, Amerika, dan Asiaterlaksana pada Minggu (2/9/2018).

GFNY ini merupakan rangkaian Horas Samosir Fiesta 2018 yang menjadi ajang unggulan dengan target peserta 2.000 penonton.

Baca Selanjutnya: Bupati samosir bangga ivengrand fondo new york digelar di samosir

Untuk menyukseskan ajang itu, disebutnya terlebih dahulu Pemkab Samosir telah membenahi jalan untuk lintasan pembalap.

Salah satu ciri khas ajang GFNY adalah balapan ini tidak dikhususkan pada pebalap profesional semata, melainkan terbuka bebas. Ketika balapan berlangsung, para peserta umum bisa merasakan persaingan seperti pebalap profesional. Ajang ini dibagi dalam dua kategori yaitu long distance (race) berjarak 163 km dan medio distance (non-race) berjarak 80 km.

Rapidin di masa kepemimpinannya terus konsisten menggelar event-event berskala internasional seperti Gran Fondo New York (GFNY) pertama digelar pada 2011. Event ini sudah tersebar di banyak negara, antara lain Brasil, Jerman, Meksiko, Kolombia, Uruguay, Indonesia, dan Malaysia.

Event internasional lainnya dengan ratusan peserta Samosir Lake Toba Ultra Marathon 2019 dari berbagai negara bersiap di belakang garis start yang dimulai dari Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba, Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula Samosir, Sabtu (21/9/2019) lalu. Ini merupakan even kelima di Samosir.

 

Samosir Lake Toba Ultra Marathon 2019  ini dibagi menjadi empat kategori, yakni 5 K, 10 K, 25 K dan 50 K. Start dan fishing berada di Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir. Seluruh pelari akan melalui rute sudah ditentukan serta disuguhi dengan pemandangan indah dari Danau Toba.

Puncaknya, Rapidin Simbolon meraih penghargaan Pemda Terbaik Atas Kinerja DAK Fisik dan Dana Desa Tahun 2018 oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Samosir kembali unjuk gigi di level nasional.

Di panggung Jakarta Concert Hall, iNews Center, Kamis (3/10/2019) yang lalu, semasa jabat Bupati Samosir Rapidin Simbolon didaulat untuk maju menerima penghargaan.

Baca Selanjutnya: Pemkab samosir raih penghargaan indonesia award

Keseriusan Bupati Samosir membangun pariwisata, seperti yang tercantum dalam visi pemerintahannya, yakni ‘terwujudnya masyarakat Samosir yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing berbasis pariwisata dan pertanian’, terbukti dengan diraihnya penghargaan tersebut.

Pemkab Samosir berhasil meraih penghargaan di Indonesia Award 2019 pada kategori Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pengembangan Destinasi Wisata. Begitu diumumkan sebagai pemenang, dengan berpakaian adat Batak, semasa Drs Rapidin Simbolon MM Bupati Samosir tampak bersemangat berjalan menuju panggung kala itu.

Bupati menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang telah menginspirasi banyak kepala daerah dalam bekerja melaksanakan pembangunan.

Rapidin menyampaikan terima kasih kepada dewan juri, dan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang telah banyak membantu pembangunan infrastruktur di Kabupaten Samosir.

Indonesia Awards digelar pertama kali pada 2017 dengan tema “Kita Indonesia”. Pemkab Samosir dibawah pimpinan Rapidin Sinmbolon pada saat itu dua kali berturut-turut mendapatkan penghargaan yang sama dari MNC Grup.

Kini Kegiatan Basis Geopark Hilang

Kemudian setelah lepas tangan dari Rapidin, pada praktiknya tidak lagi jalan Bidang Konservasi dan Pemberdayaan Ekonomi masyarakat.

Sayangnya, menurut Wilmar kegiatan basis Geopark sejak 2021 tak lagi pernah ada. Penanaman pohon secara sukarelawan  pun tak lagi pernah dilakukan.

Ekonomi memudar, 3 Pilar Geopark “Geodiversity, Cultur Diversity dan Biodiversity serta pemberdayan ekonomi tak semanis yang sebelumnya pada saat Rapidin memimpin.

“Kini sudah jauh dari masyarakat, tak dapat dirasakan. Dengan kepemimpinan yang lemah, maka Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark tetap juga tak jalan 3 Bidang saat ini. Tiga bidang tak jalan, yaitu konservasi, pemberdayaan ekonomi dan promosi,”ujar Wilmar Simanjorang.

Untuk menyelamatkan Toba Caldera UNESCO Geopark dari kartu kuning, perlu dan mendesak pergantian pengurus. Dari sejak terbentuk Badan Pengelola Geopark Nasional  Kaldera Toba (BP GNKT) pada  2014 hingga berobah  ke bentuk BP Toba Caldera Unesco Global Geopark (BP TC UGGP).

“Diselesaikan dulu Serah Terimah  Jabatan sebagaimana pergantian jabatan pada suatu lembaga modern. Kemudian dalam rangka akuntabilitas dilakukan audit terhadap program kegiatan dan  penggunaan APBD, dan  dana dari BUMN/S selama ini, serta melakukan  invenrarisasi aset baik berupa dokumen dan bangunan fisik milik BP TC UGGP sehingga pengurus yg akan datang jelas mewarisinya dan sebagai landasan bekerja,”ucapnya.

Wilmar berpendapat, pengelola harus memiliki pengetahuan mumpuni terkait nilai universal dengan aspek warisan bumi, keindahan bentang alam, dan keanekaragaman hayati. Serta kehidupan masyarakat setempat dgn peradabannya dibangun dari kedua potensi tersebut,  termasuk teristemewa dalam peradaban manusia Danau Toba.

Tentu, saat ini diperlukan pemahaman Toba Caldera Unesco Geopark yang tepat dan pengelola yang menghayati  ‘falsafah sebenarnya dari  geopark’ dan dan praktis pengelolaan terbaik.

GFNY di Samosir yang diikuti 800 peserta dari berbagai negara.
Suasana ajang 800 GFNY di Samosir yang diikuti 800 peserta dari berbagai negara.

“Toba sudah  seharusnya  mempunyai  satu pasukan khusus sebagai agent perobahan dan agent pembangunan sekaligus  pengelola yangg faham mendalam mengenai pembangunan basis  geopark. Juga pembangunan infrastruktur pendukung disetiap tapak dari 16 geosite. Dan juga aktivitas geopark yang lestari berkelanjutan bukan berkegiatan hanya dilakukan  semasa menjelang waktu Revalidasi saja,”ucap Simanjorang.

Kata dia, tugas dan fungsi  dalam menjaga dan mengelola geopark memerlukan kepahaman yang mendalam, dan punya komitmen yg tinggi dan memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan dilengkapi  kewenangan yang lengkap  dengan dukungan pembiayaan utk merealisasikan program yangg sudah dibuat dengan matang (Rencana Aksi) dan sesuai dengan Master Plan dan rencana pengembangan Toba Caldera.

Diharapkan dalam waktu dekat segera  para pemegang kebijakan pengambil keputusan dalam pengembangan Toba Caldera.

“Seyogyanya dapat mengambil hikmat dari perolohen kartu kuning di Maroko pada bulan September 2023 ini  dan tetap semangat  meneruskan perjuangan yang telah ditancapkan,”ucap Wilmar.

Wilmar berpandangan, 4 program kegiatan  yang harus segera dilakukan dan  ditingkatkan untuk 4 tahun kedepan, yaitu kegiatan edukasi berbasis riset, baik yang dilakukan sendiri (BP) maupun kolaborasi dgn lembaga lain harus lebih terlihat. Revitalisasi & optimalisasi manajemen BP perlu segera dilakukan.

Kemudian, pembelajaran melalui training-trainin untuk manajemen BP TC UGGP dan mitra-mitra kerjanya untuk memahami prinsip UGGP sangatlah dibutuhkan. Visibilitas (gerbang, monumen, panel interpretasi, road signage dll) sangat kurang sehingga perlu disebarluaskan ke di sekuruh  geosite.

“Tentunya dalam pengangkatan pengelola oleh pejabat yang berwenang disarankan  perlu  memenuhi syarat. Diantaranya  kalau diangkat  jadi Ketua Harian dan pengelola pada 16 Geosite Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark harus mengetahui Roh Geopark. Punya jiwa Pergerakan, bukan LSM semata dan bukan semata  birokrat atau pebisnis  tulen. Tinggal dan  menetap mengabdikan diri  di Kawasan Danau Toba dan telah punya jejak rekam ikut serta berbuat tentang perawatan dan  pemulihan lingkungan di Kawasan Danau Toba,”ucapnya.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved