PDI Perjuangan Sumut

Kisah Perjalanan Geopark Danau Toba yang Pernah Sukses di Tangan Rapidin Simbolon

Ornamen gorga Batak yang melekat pada bodi memudar, catnya sebagian mengelupas, bagian buritan tenggelam dan lambungnya dimasuki air hingga membuat.

Editor: Arjuna Bakkara
Tribun Medan/Arjuna Bakkara
Pasangan muda-mudi unjuk kebolehan manortor untuk memikat hati pasangannya di Pantai Pasir Putih Tanda Rabun, Samosir, Sabtu (28/4/2018) tahun lalu. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Ornamen gorga Batak yang melekat pada bodi memudar, catnya sebagian mengelupas, bagian buritan tenggelam dan lambungnya dimasuki air hingga membuat setengah badannya terendam. Sensasi rumah Batak terapung di Danau Toba tak lagi menggoda, kini kapal berarsitektur rumah batak ikonik Danau Toba bagai barang usang tak berharga dihempas ombak Danau.

Begitulah kondisi kapal berarsitektur rumah Batak, kapal iconik Danau Toba Kabupaten Samosir yang pernah menghasilkan PAD sedikitnya 600 Juta untuk Kabupaten Samosir ini, ditemukan terperonggok di Pantai Silima Tali, Desa Tomok Kecamatan Simanindo Samosir, Sabtu (30/9/2023) lalu.

Kapal iconik ini sebelumnya diluncurkan pada 29 Desember 2017 lalu oleh Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan dikelola Dinas Pariwisata. Berdasarkan data diperoleh, sejak peluncuran hingga awal 2020 akhir, kapal iconik ini telah menyumbang PAD Kabupaten Samosir kurang lebih sebesar Rp 600 juta di masa kepemimpinan Bupati Rapidin Simbolon.

Kondisi kapal berarsitektur rumah Batak, kapal iconik Danau Toba Kabupaten Samosir yang pernah menghasilkan PAD sedikitnya 600 Juta hingga 2019 lalu untuk Kabupaten Samosir ini, ditemukan terperonggok di Pantai Silima Tali, Desa Tomok Kecamatan Simanindo Samosir, Sabtu (30/9/2023) lalu.
Kondisi kapal berarsitektur rumah Batak, kapal iconik Danau Toba Kabupaten Samosir yang pernah menghasilkan PAD sedikitnya 600 Juta hingga 2019 lalu untuk Kabupaten Samosir ini, ditemukan terperonggok di Pantai Silima Tali, Desa Tomok Kecamatan Simanindo Samosir, Sabtu (30/9/2023) lalu. (ARJUNA BAKKARA)

Wilmar Simanjorang yang pernah pernah menjadi manajer Geopark Danau Toba pada era lalu di Geosite Sigulatti mengatakan, kapal yang dibangun ini tentu tak lepas perannya menjadi penyumbang lolosnya Danau Toba sebagai anggota Geopark Kaldera Toba menjadi bagian Geopark global Geopark Network UNESCO pada 7 Juli 2019 lalu.

Sayangnya, menurut Wilmar apa yang telah diperjuangkan selama ini sirna. Harapan warga Danau Toba menjadi bagian dari GGN UNESCO nyaris tenggelam seperti karamnya kapal iconik Rumah Batak yang pernah berdampak baik untuk Samosir itu.

Kini, Status UNESCO Global Geopark Danau Toba terancam dicabut setelah diberikan kartu kuning dalam rapat di Maroko pada 4-5 September 2023.

"Tentu tak lepas perannya, diantara 3 Pilar Geopark yang saling berkaitan, ini menjadi penyokong lolosnya Danau Toba khususnya Kabupaten Samosir menjadi anggota GGN UNESCO, tapi kini sudah kartu kuning. Kapal pun sudah tenggelam,"kata Wilmar Simanjorang yang kini menjadi Koordinator bidang edukasi dan litbang Toba Caldera Unesco Global Geopark.

Diantara 3 pilar “biodiversity, cultrural diversity dan geodiversity’, tentu adanya kapal iconik ini dipastikan Wilmar masuk ke dalam cultural diversity.

Ini bagian dari salah satu pilar terpenting karena merupakan potensi sosial yang dapat membentuk karakter dan citra budaya Batak sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat PAD.

Kisah Perjalanan Geopark di Tangan Rapidin dan Wilmar Simanjorang Pernah Sukses.

Di mata seorang Wilmar Simanjorang, Rapidin memiliki banyak peran menyokong tercapainya penetapan status Danau Toba sebagai anggota Geopark Kaldera Toba menjadi bagian Geopark Global Geopark Network UNESCO 2019 lalu.

Sejak 2013, Rapidin dan Wilmar telah mendorong bagaimana agar Geopark Kaldera Toba behasil lolos menjadi bagian anggota taman bumi Geopark Global Geopark Network UNESCO.

Jauh sebelum itu, Rapidin dan Wilmar telah mempersiapkan persyaratan untuk meloloskan Danau Toba Samosir ke UNESCO sesuai kapasitasnya.

Kapal Wisata Samosir
Kolase Foto Kapal Iconik Budaya Batak saatberoperasi memanjakan wisatawan di masa Rapidin Simbolon menjabat Bupati Samosir.

Meski, pada penyerahan Dosir untuk UNESSO Global Geopark sempat terkendala dikarenakan penebangan kayu hutan oleh PT Gorga Dumasari (GDS)  di Tele.

Secara khusus di Samosir yang merupakan asal mula Peradaban Banga Batak, banyak kegiatan kebudayaan yang dilakukan Rapidin Simbolon selama memimpin Samosir rentang waktu 2015-2020.

wakilnya Juang Sinaga Peletakan batu p
Drs Rapidin Simbolon MM bersama wakilnya Juang Sinaga Peletakan batu pertama mo­numen Guru Tatea Bulan Sabtu (25/6/2016) lalu.

Setelah pemerintahan Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon pun mencoba membangun dari awal.

Rapidin memulai dari perkampungan awal Siraja Batak atau leluhur orang Batak. “Dia memulainya dari Sianjurmulamula peradaban orang Batak berasal dengan membangun monumen anak pertama Siraja Batak“ Guru Tatea Bulan,”ucap Wilmar Simanjorang.

Sabtu 25 Juni 2016, Rapidin bersama para tokoh adat melakukan peletakan batu pertama pembangunan dalam  rumah Batak di lereng Gunung sakral Pusuk Buhit area Batu Hobon Desa Sari Marrihit Kecamatan Sianjurmula-mula itu. Saat itu Rapidin juga didampingi wakilnya Juang Sinaga dan Kepala Dinas Pariwisata Ombang Siboro.

Pembangunan ini menurut Wilmar untuk memberitahukan kepada global dan terkhusus Orang Batak, untuk mengingat 5 anak putra Guru Tatea Bulan, beserta 5 putrinya.

Lewat tugu hidup itu, disana diurutkan silsilahnya mulai dari Raja Biak-biak atau Raja Uti Sigumeleng-geleng, Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala dan Silau Raja. Beserta 5 saudara perempuannya, Sibiding laut (diyakini sebagai Nyi Roro Kidul), dikuti 4 adiknya Siboru Pinta Haomasan, Siboru Pareme, Siboru Anting Sabungan dan Siboru Nantinjo.

Tak sekedar sampai di situ, Rapidin Simbolon juga selalu merawat dengan melakukan penanaman pohon dan hampir setiap Jumat mengerahkan SKPD untuk senam di sana.

Penanaman demi penanaman, menata pepohonan, bahkan siaga menyediakan Damkar untuk menyiram kayu pohon yang endemik yang ditanam.

“Itu semua dilakukan Rapidin, itulah cara kami. Merawat Etno Botani Batak dan mendukung 3 Pilar Geopark di sini. Lewat pemugaran ini, orang teredukasi dan merasakan dampak ekonomi yang baik melalui kujungan orang-orang dari luar Samosir ke daerah ini”ucapnya.

Bahkan belakangan, untuk mendukung amnenitas aksebilitas Rapidin meluncurkan Bus Wisata Samosir dari Terminal Onan Baru Pangururan yang secara resmi beroperasi pada Sabtu (13/4/2019) yang lalu. Saat itu, armada wisata yang berjudul bus keliling Samosir ini pernah melayani tamu 4 trip per hari.

Menumpangi bus yang disediakan dengan tarif murah ini, tarif hanya 50.000 Rupiah dan digratiskan sepanjang April untuk penumpang.

Baca Selanjutnya: Tribun wiki bus wisata keliling samosir ini tarifnya dan cara naik gratis selama april

Dulunya itu, penunpang bisa mengambil tiket di Terminal Onan Baru Pukul 09.00 WIB ,11.00 WIB, 13.00 WIB, dan Pukul 15.00 WIB.

Bus Wisata Samosir yang diluncurkan Rapidin Simbolon
Bus Wisata Samosir yang diluncurkan Rapidin Simbolon (Tribun Medan/Arjuna Bakkara)

Rute perjalanannya yaitu Pangururan-Sianjur Mula-mula-Harian-Pangururan. "Ada 12 stop point di obyek-obyek wisata yang dilalui rute bus wisata Samosir ini, antara lain Aek Rangat, Pusat Informasi Geopark, Batu Hobon, Menara Pandang Tele, Air Terjun Sampuran Efrata, dan Bukit Holbung dulunya," beber Wilmar.

Sebelum menyediakan bus, terlabih dulu Rapidin membereskan Jalan Lingkar Pusuk Buhit menuju objek wisata Danau Toba, Samosir, yang dimulai Kamis (14/12/2017) silam.

Baca Selanjutnya: Jalan lingkar samosir nyaman dan indah dilalui wisatawan

Icon-icon pariwisata dibangun

Rapidin terus membangun icon-icon pariwisata, ada horja Bius, Lomba Solu, Ultra Marathon, Festival Gondang Naposo dan lainnya yang dibalut dengan Samosir Fiesta cukup berjalan baik dan elok pula dampak ekonominya bagi masyarakat Samosir mulai tahun 2016 sampai 2019.

Baca Selanjutnya: Rapidin simbolon launching kalender samosir fiesta pada puncak hut ke xv

Rapidin mendukung Horja Bius Tomok sebagai acara menarik dan unik, dengan atraksi mangalahat horbo sebagai tradisi kurban Khas Batak Jaman Dulu.

Sebuah acara menarik dan unik, yakni dilakukan kembali pada persembahan Nyawa "Horbo Lae-lae" untuk kemakmuran Bius Tomok dan Tolak Bala di Danau Toba.

Baca Selanjutnya: Nyawa horbo lae lae untuk kemakmuran bius tomok dan tolak bala di danau toba

Rapidin mengangkat tradisi lokal Batak lewat Festival Gondang Naposo lewat Dinas Pariwisatanya bersama rakyat Samosir. Rapidin mengajak para seniman, penetua adat dan menyuburkan pertumbuhan sanggar-sangar pariwisata di Samosir.

Untuk Gondang Naposo yang dia lakukan setiap tahun seperti halnya di Pantai Pasir Putih Parbaba, sejak 2016 sampai 2019 yang lalu. Ada Romantisme Festival Gondang Naposo Tradisi unik mencari jodoh di sana.

Lewat Gondang Naposo ini, Rapidin mampu mendatangkan banyak tamu-tamu pada saat itu, yang berdampak baik. Sesuai misi UNESCO Rapidin menyelaraskan budaya dan ekonomi sebagai dua sisi yang menguntungkan. Menguntungkan secara spiritnya, menguntungkan pula dari segi materinya.

Baca Selanjutnya: Romantisme festival gondang naposo tradisi unik mencari jodoh

“Artinya kan, secara nilai luhur kebudayaannya menguntungka, dan juga secara ekonomi. Budaya terjaga, ekonomi pun bahkan kut membaik kepada para pegiat wisata, mulai dari pengangkutan, pedagang hingga penyedia jasa perhotelan di Kabupaten  Samosir.

Rapidin juga mendorong terus penyelenggaraan kegiatan dan mengembangkan krreatifitas dalam upaya mendukung pariwisata di Negeri  Indah Kepingan Surga ini lewat Pelatihan Seni Pertunjukan, Oktober 2019) lalu.

Sejak 2016 Rapidin telah menggelar ajang Samosir Fiesta 2016 bersama Kementerian Pariwisata. Tercatat ada 10 rangkaian kegiatan dalam Horas Samosir Fiesta ini yang menjadi magnet Pulau Samosir untuk menyedot wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Acara diawali pada 2016 lalu yakni Festival Gondang Naposo, yang merupakan kegiatan melestarikan nilai budaya Batak. Lalu diselenggarakan Samosir Band Festival di Pantai Indah Situngkir.

31 Mei - 1 Juni 2019 di Pantai Tandarabun,
Festival Gondang Naposo dimulai, 31 Mei - 1 Juni 2019 di Pantai Tandarabun, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.

‎Sedangkan di Desa Sarimarihit, Sianjur Mulamula diadakan Samosir Harvest Festival berupa pesta syukuran atas panen yang melimpah.

Ada lagi acara Samosir Unique Culture Carnaval, sebuah  parade keunikan seni budaya, tari, dan musik tradisional.

Kemudian digelar acara Batak Opera Night, berupa panggung lakon Batak yang berisi nasihat serta petuah untuk masyarakat.

Lagi, Horja Bius di desa Tomok Parsaoran, yang adalah ritual budaya untuk menghargai keseimbangan alam sang pencipta.

Acara bergengsi lainnya, Samosir Lake Toba Ultra Marathon yang bahkan berskala internasional.

Baca Selanjutnya: Samosir lake toba ultra marathon berlari dengan sensasi tersendiri di kaldera toba

Berlanjut pada Samosir Rumanian, acara musik tradisional yang juga berskala internasional. Ada pula Samosir Cheerful and tourist go talent berupa penampilan seni dan budaya yang melibatkan pengunjung serta wisatawan.

Ada pula pesta kembang api di kawasan Desa Wisata Tuktuk Siadong

“Lewat Horas Samosir Fiesta 2016-2019 ini pulau Samosir memang semakin terkenal hingga ke Mancanegara dan pariwisatanya berkembang dan bisa menjadi kemajuan, kebanggaan serta menambah sumber pendapatan kami di Samosir,”ucap Wilmar.

Rapidin Simbolon juga meresmikan Saturday Night Cultural, Panggung Habonaran Tuktuk Siadong pada Sabtu (18/05/2019) silam yang diharapkkanya sebagai wadah pelestarian warisan budaya leluhur nenek moyang agar jangan tergerus oleh perubahan zaman.

“Lewat Panggung Habonaran, Rapidin berharap agar pelestarian warisan leluhur nenek moyang, khususnya suku Batak, tortor dan nyanyian merupakan tanggung jawab bersama,”sebut Wilmar.

Baca Selanjutnya: Bocah bocah cilik pahlawan pariwisata berjuang untuk samosir

Untuk menyelaraskan potensi Keindahan alam Samosir dengan hasil buminya menjadi produk wisata, selera wisata Selasa (22/10/2019) lalu Rapidin Simbolon semasa menjabat Bupati kata Wilmar pernah mendukung Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sarimarihit, Kecamatan Sianjur Mulamula membuka usaha kedai kopi (Coffe Shop). Dengan demikian, peluang usaha kopi nenempati peluang keuntungan seiring pertumbuhan kunjungan dan kegiatan wisata.

Rapidin tidak menjadikan peluang keuntungan  berdiam pada satu pihak saja. Selain pedagang tentu petani kopi juga semakin giat dan terbantu pemasarannya.

Lokasi kedai kopi ini juga strategis. Wisatawan sambil menikmati kopi asli samosir, bisa melihat objek wisata leluhur batak di sekitaran Gunung Pusuk Buhit.

Usaha kopi Coffe Shop Hot Daina itu  dibuka secara resmi pada Sabtu, 19 Oktober 2019 lalu. Para Pordakwis berkreativitas memanjakan pengunjung yang berwisata di kawasan perkampungan pun tercipta kerja samanya dengan Coffe Shoop.

Dalam keselamatan Biodiversity, Rapidin juga tegas. “Satu waktu yang lalu Rapidin secara tegas melawan praktik ilegal loging skala besar di Samosir. Sesuai kemampuannya, dia pernah melaporkan penebangan hutan ke Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selanjutnya: Detik detik rapidin simbolon ngamuk adukan penebangan pohon kepada menteri luhut pandjaitan

Dalam pembangunan sarana wisata pendukung Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba Sigulatti Sianjur Mula Mula ini Rapidin mendatangkan dana bersumber dari program CSR PT Inalum kepada Pemerintah Kabupaten Samosir sebesar  Rp 1,3 M,- meliputi pembangunan Coffee Shop, Penataan Taman dan Lampu pada (21/01/2019) lalu.

Menurut Wilmar ini sebagian kecIl dari yang dilakukan Rapidin Simbolon dalam upayanya meloloskan Danau Toba secara khusus geosite Samosir menjadi anggota GGN UNSECO.

“Begitulah upaya dan perjalannya, dan ini belum mewakili segala sesuatu yang telah dilakukan Rapidin,”ucap Wilmar.

Rapidin juga pernah menyelenggarakan even bergengsi balap sepeda kelas dunia di Kabupaten Samosir lewat Grand Fondo New York (GFNY). Saat itu 11 negara di Benua Eropa, Amerika, dan Asiaterlaksana pada Minggu (2/9/2018).

GFNY ini merupakan rangkaian Horas Samosir Fiesta 2018 yang menjadi ajang unggulan dengan target peserta 2.000 penonton.

Baca Selanjutnya: Bupati samosir bangga ivengrand fondo new york digelar di samosir

Untuk menyukseskan ajang itu, disebutnya terlebih dahulu Pemkab Samosir telah membenahi jalan untuk lintasan pembalap.

Salah satu ciri khas ajang GFNY adalah balapan ini tidak dikhususkan pada pebalap profesional semata, melainkan terbuka bebas. Ketika balapan berlangsung, para peserta umum bisa merasakan persaingan seperti pebalap profesional. Ajang ini dibagi dalam dua kategori yaitu long distance (race) berjarak 163 km dan medio distance (non-race) berjarak 80 km.

Rapidin di masa kepemimpinannya terus konsisten menggelar event-event berskala internasional seperti Gran Fondo New York (GFNY) pertama digelar pada 2011. Event ini sudah tersebar di banyak negara, antara lain Brasil, Jerman, Meksiko, Kolombia, Uruguay, Indonesia, dan Malaysia.

Event internasional lainnya dengan ratusan peserta Samosir Lake Toba Ultra Marathon 2019 dari berbagai negara bersiap di belakang garis start yang dimulai dari Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba, Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula Samosir, Sabtu (21/9/2019) lalu. Ini merupakan even kelima di Samosir.

 

Samosir Lake Toba Ultra Marathon 2019  ini dibagi menjadi empat kategori, yakni 5 K, 10 K, 25 K dan 50 K. Start dan fishing berada di Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir. Seluruh pelari akan melalui rute sudah ditentukan serta disuguhi dengan pemandangan indah dari Danau Toba.

Puncaknya, Rapidin Simbolon meraih penghargaan Pemda Terbaik Atas Kinerja DAK Fisik dan Dana Desa Tahun 2018 oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Samosir kembali unjuk gigi di level nasional.

Di panggung Jakarta Concert Hall, iNews Center, Kamis (3/10/2019) yang lalu, semasa jabat Bupati Samosir Rapidin Simbolon didaulat untuk maju menerima penghargaan.

Baca Selanjutnya: Pemkab samosir raih penghargaan indonesia award

Keseriusan Bupati Samosir membangun pariwisata, seperti yang tercantum dalam visi pemerintahannya, yakni ‘terwujudnya masyarakat Samosir yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing berbasis pariwisata dan pertanian’, terbukti dengan diraihnya penghargaan tersebut.

Pemkab Samosir berhasil meraih penghargaan di Indonesia Award 2019 pada kategori Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pengembangan Destinasi Wisata. Begitu diumumkan sebagai pemenang, dengan berpakaian adat Batak, semasa Drs Rapidin Simbolon MM Bupati Samosir tampak bersemangat berjalan menuju panggung kala itu.

Bupati menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang telah menginspirasi banyak kepala daerah dalam bekerja melaksanakan pembangunan.

Rapidin menyampaikan terima kasih kepada dewan juri, dan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang telah banyak membantu pembangunan infrastruktur di Kabupaten Samosir.

Indonesia Awards digelar pertama kali pada 2017 dengan tema “Kita Indonesia”. Pemkab Samosir dibawah pimpinan Rapidin Sinmbolon pada saat itu dua kali berturut-turut mendapatkan penghargaan yang sama dari MNC Grup.

Kini Kegiatan Basis Geopark Hilang

Kemudian setelah lepas tangan dari Rapidin, pada praktiknya tidak lagi jalan Bidang Konservasi dan Pemberdayaan Ekonomi masyarakat.

Sayangnya, menurut Wilmar kegiatan basis Geopark sejak 2021 tak lagi pernah ada. Penanaman pohon secara sukarelawan  pun tak lagi pernah dilakukan.

Ekonomi memudar, 3 Pilar Geopark “Geodiversity, Cultur Diversity dan Biodiversity serta pemberdayan ekonomi tak semanis yang sebelumnya pada saat Rapidin memimpin.

“Kini sudah jauh dari masyarakat, tak dapat dirasakan. Dengan kepemimpinan yang lemah, maka Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark tetap juga tak jalan 3 Bidang saat ini. Tiga bidang tak jalan, yaitu konservasi, pemberdayaan ekonomi dan promosi,”ujar Wilmar Simanjorang.

Untuk menyelamatkan Toba Caldera UNESCO Geopark dari kartu kuning, perlu dan mendesak pergantian pengurus. Dari sejak terbentuk Badan Pengelola Geopark Nasional  Kaldera Toba (BP GNKT) pada  2014 hingga berobah  ke bentuk BP Toba Caldera Unesco Global Geopark (BP TC UGGP).

“Diselesaikan dulu Serah Terimah  Jabatan sebagaimana pergantian jabatan pada suatu lembaga modern. Kemudian dalam rangka akuntabilitas dilakukan audit terhadap program kegiatan dan  penggunaan APBD, dan  dana dari BUMN/S selama ini, serta melakukan  invenrarisasi aset baik berupa dokumen dan bangunan fisik milik BP TC UGGP sehingga pengurus yg akan datang jelas mewarisinya dan sebagai landasan bekerja,”ucapnya.

Wilmar berpendapat, pengelola harus memiliki pengetahuan mumpuni terkait nilai universal dengan aspek warisan bumi, keindahan bentang alam, dan keanekaragaman hayati. Serta kehidupan masyarakat setempat dgn peradabannya dibangun dari kedua potensi tersebut,  termasuk teristemewa dalam peradaban manusia Danau Toba.

Tentu, saat ini diperlukan pemahaman Toba Caldera Unesco Geopark yang tepat dan pengelola yang menghayati  ‘falsafah sebenarnya dari  geopark’ dan dan praktis pengelolaan terbaik.

GFNY di Samosir yang diikuti 800 peserta dari berbagai negara.
Suasana ajang 800 GFNY di Samosir yang diikuti 800 peserta dari berbagai negara.

“Toba sudah  seharusnya  mempunyai  satu pasukan khusus sebagai agent perobahan dan agent pembangunan sekaligus  pengelola yangg faham mendalam mengenai pembangunan basis  geopark. Juga pembangunan infrastruktur pendukung disetiap tapak dari 16 geosite. Dan juga aktivitas geopark yang lestari berkelanjutan bukan berkegiatan hanya dilakukan  semasa menjelang waktu Revalidasi saja,”ucap Simanjorang.

Kata dia, tugas dan fungsi  dalam menjaga dan mengelola geopark memerlukan kepahaman yang mendalam, dan punya komitmen yg tinggi dan memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan dilengkapi  kewenangan yang lengkap  dengan dukungan pembiayaan utk merealisasikan program yangg sudah dibuat dengan matang (Rencana Aksi) dan sesuai dengan Master Plan dan rencana pengembangan Toba Caldera.

Diharapkan dalam waktu dekat segera  para pemegang kebijakan pengambil keputusan dalam pengembangan Toba Caldera.

“Seyogyanya dapat mengambil hikmat dari perolohen kartu kuning di Maroko pada bulan September 2023 ini  dan tetap semangat  meneruskan perjuangan yang telah ditancapkan,”ucap Wilmar.

Wilmar berpandangan, 4 program kegiatan  yang harus segera dilakukan dan  ditingkatkan untuk 4 tahun kedepan, yaitu kegiatan edukasi berbasis riset, baik yang dilakukan sendiri (BP) maupun kolaborasi dgn lembaga lain harus lebih terlihat. Revitalisasi & optimalisasi manajemen BP perlu segera dilakukan.

Kemudian, pembelajaran melalui training-trainin untuk manajemen BP TC UGGP dan mitra-mitra kerjanya untuk memahami prinsip UGGP sangatlah dibutuhkan. Visibilitas (gerbang, monumen, panel interpretasi, road signage dll) sangat kurang sehingga perlu disebarluaskan ke di sekuruh  geosite.

“Tentunya dalam pengangkatan pengelola oleh pejabat yang berwenang disarankan  perlu  memenuhi syarat. Diantaranya  kalau diangkat  jadi Ketua Harian dan pengelola pada 16 Geosite Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark harus mengetahui Roh Geopark. Punya jiwa Pergerakan, bukan LSM semata dan bukan semata  birokrat atau pebisnis  tulen. Tinggal dan  menetap mengabdikan diri  di Kawasan Danau Toba dan telah punya jejak rekam ikut serta berbuat tentang perawatan dan  pemulihan lingkungan di Kawasan Danau Toba,”ucapnya.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved