Berutang ke Rentenir Rp 175 Juta Tapi Berbunga sampai Rp 1,7 Miliar, Berujung Penculikan Istri

Seorang wanita asal Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut), menjadi korban penculikan dan penyiksaan di Malaysia.

|
Editor: Juang Naibaho
Tribunmedan.com
Tangkapan layar wawancara eksklusif Fadillah Fauziah, warga Langkat yang diculik di Malaysia, di studio Tribunmedan.com, Senin (2/10/2023). Fadillah didampingi dua pengacaranya, Said Assegaf dan Rahmat Junjungan (kanan). 

Para pelaku meminta Fadillah agar ikut dengan mereka. Korban pun menuruti kemauan para pelaku.

"Jadi, terjadinya penculikan itu tanggal 7. Bu Fadillah diculik di rumah temannya," kata Sadi.

Fadillah sempat menghubungi suaminya untuk memberitahu kejadian tersebut.

Dan, diketahui motif penculikan itu dilatarbelakangi utang piutang suami Fadillah, Abdul Gofar kepada rentenir atau yang sering disebut along di Malaysia, bernama Acun.

Said mengatakan, Abdul Gofar meminjam uang sebesar 53 ribu Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 170 juta.

Entah bagaimana hitung-hitungannya, bunga utang itu mencapai 540 ribu Ringgit atau jika dirupiahkan sekitar Rp 1,7 miliar.

"Ini sebenarnya masalah utang piutang antara suami Ibu Fadillah dengan seorang rentenir di sana," bebernya.

Said menceritakan, utang piutang ini terjadi beberapa tahun lalu ketika wabah pandemi mengguncang dunia.

Abdul Gofar bekerja sebagai kepala tukang di Malaysia. Kala itu Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown. Alhasil, semua pekerjaan terbengkalai.

"Dia ada membawa pekerja sekitar 15 orang, yang harus ditanggung. Di situlah awal mulanya suami Bu Fadillah berinisiatif meminjam uang kepada along," ujarnya.

Baca juga: Viral Budaya Kawin Tangkap di Sumba NTT, Bukan Asal Main Culik Perempuannya dari Tengah Jalan

Disiksa Penculik

Saat diculik, Fadillah menghubungi suaminya untuk menceritakan kejadian tersebut.

Para penculik itu juga sempat berbicara dengan suaminya untuk menagih utang tersebut.

"Di tanggal 8 mulai menyiksa. Pelaku juga merekam penyiksaan itu dan mengirimkannya kepada pihak keluarga. Intinya mereka minta tebusan," katanya.

Pihak keluarga yang mendapatkan kabar soal penculikan dan penyiksaan tersebut sempat panik, dan berinisiatif jual tanah untuk mendapatkan uang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved