Berita Viral

VIRAL Video WNA di Bali Saling Baku Hantam di Pantai, Warga Lokal Cuma Nonton Sambil Sebut 'Cak cak'

Lokasi tempat kejadian diduga berada di Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Namun belum diketahui kapan kejadian tersebut berlangsun

Editor: Liska Rahayu
Istimewa
VIRAL Video WNA di Bali Saling Baku Hantam di Pantai, Warga Lokal Cuma Nonton 

TRIBUN-MEDAN.com - Lagi-lagi, Warga Negara Asing (WNA) di Bali kembali viral karena membuat ulah.

Mengutip TribunBali.com, baru-baru ini, video yang menunjukkan para WNA tengah berkelahi viral di media sosial.

Lokasi tempat kejadian diduga berada di Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Namun belum diketahui kapan kejadian tersebut berlangsung dan dari mana asal bule tersebut.

Dari video yang beredar dengan durasi 43 detik itu, terlihat sejumlah WNA tidak menggunakan baju berkelahi sesama WNA.

Bahkan juga terdengar suara peluit dan ada juga sejumlah orang yang melerai hingga teriak namun tidak dihiraukan.

Tidak hanya satu dua orang WNA berkelahi, namun ada beberapa yang terlihat saling pukul.

Namun banyak juga WNA dan warga lokal yang menonton.

Video itu pun dipastikan kejadiannya di Bali, mengingat ada orang yang menyebutkan kata 'cakcak' yang artinya hajar.

VIRAL Video WNA di Bali Saling Baku Hantam di Pantai, Warga Lokal Cuma Nonton
VIRAL Video WNA di Bali Saling Baku Hantam di Pantai, Warga Lokal Cuma Nonton (Istimewa)

Suasana di lokasi pun tampak tegang, bahkan sangat ramai.

"Stop...stop...stopp," ujar salah satu orang pada video itu.

Namun dari informasi yang didapat, banyak yang menyebutkan bahwa kejadian itu terjadi di wilayah Canggu Kuta Utara Badung.

Namun Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara I Komang Juniawan saat dikonfirmasi mengakui pihaknya belum bisa memastikan kejadian itu di Canggu.

Hal itu lantaran situasi dalam video sedikit gelap.

"Informasinya belum A1 (pasti-red) di Canggu, Kuta Utara Badung," ujarnya.

Pihaknya mengaku sampai saat ini belum menerima informasi yang jelas terkait tempat kejadian.

Namun demikian terkait ramainya video itu masih dilakukan pendalaman dan penggalian informasi.

"Kami masih tanya-tanyakan juga di sekitar pantai di Kuta Utara. Nanti kalau ada perkembangan, kami informasikan lebih lanjut," imbuhnya.

Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang bule bugil di tempat ibadah.

Bule tersebut tampak duduk bersila layaknya meditasi dengan tanpa busana di pelinggih pura atau tempat sembahyang.

Rekaman video yang memperlihatkan bule bugil di tempat ibadah itu kini beredar luas di media sosial, salah satunya Instagram @canggu_bali.

Pada unggahan itu, pemilik akun menandai sebuah akun yang diduga bule yang bugil di tempat ibadah tersebut.

“@julianzietlow as local Balinese we need to wearing a proper custom and cover our body as enter the temple !!!! Maybe next time don’t do nak*ed or do some research first !!!!,” tulis pemilik akun pada unggahannya.

Dalam video yang beredar tersebut, terlihat seorang turis asing sedang duduk bersila di depan pelinggih yang memiliki pancoran air, dengan sikap yang mirip seperti sedang bermeditasi.

Kemudian, pemilik akun meminta turis tersebut untuk menghormati budaya Bali, sambil menandai akun @julianzietlow yang diduga miliknya.

Viral bule duduk bersila layaknya meditasi dengan tanpa busana di pelinggih pura atau tempat sembahyang di Bali.
Viral bule duduk bersila layaknya meditasi dengan tanpa busana di pelinggih pura atau tempat sembahyang di Bali. (Instagram.com/@canggu_bali)

“Yooo bro @julianzietlow what you doing. That’s now how you supposed to do in that place !!! Give some damn respect for local Balinese,” tulis pemilik akun pada unggahan berikutnya.

Menyikapi video viral ini, Tokoh Bali, Niluh Djelantik, yang aktif berbicara tentang perilaku tidak pantas turis asing di Bali, mendesak agar Imigrasi mengamankan turis asing tersebut.

"Sangat tidak sopan. Bermeditasi tanpa busana di pura kami? Apakah Anda sudah tidak waras? Bagaimana bisa Anda memalukan orang Bali dan menodai kepercayaan mereka? Petugas Imigrasi tolong dapatkan orang ini. Kami sudah cukup! Ini memalukan bagi kami orang Bali," ujarnya dengan tegas.

Sementara itu, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) juga merasa marah dengan perilaku tidak senonoh turis asing tersebut.

Ketua PHDI Bali, Nyoman Kenak, saat ini sedang mencari tahu lokasi pura tempat turis asing tersebut melakukan perilaku memalukan.

"Saya sudah atensi ke PHDI Kabupaten Kota untuk mencari tahu lokasinya. Jadi saya belum tahu apakah itu di Bali atau luar Bali," kata Ketua PHDI Bali, Nyoman Kenak, Minggu (1/10/2023).

Pihaknya juga mengakui bahwa mereka telah memberikan arahan untuk lebih ketat dalam mengawasi wisatawan yang memasuki pura.

"Kalau ini kejadian baru, berarti kecolongan lagi. Tapi kemungkinan lokasi pura ini sepi, dan dilakukan lebih dari seorang karena sampai bisa membuat video," jelasnya.

Nyoman Kenak sangat menyesal melihat perilaku seperti itu terulang kembali. Perbuatan turis asing pria tersebut dianggap sebagai pelecehan terhadap Umat Hindu Bali.

Nyoman Kenak menegaskan bahwa di Bali tidak ada tradisi atau kebiasaan bermeditasi telanjang di tempat suci.

Terkait hal ini, Nyoman Kenak berharap agar pihak berwenang segera melakukan penangkapan terhadap turis asing tersebut.

"Apabila masih di Bali saya berharap segera ditangkap dan diproses sesuai aturan. Kalau misalnya sudah pergi dari Bali, ya mau bagaimana lagi," ucapnya.

Jika berhasil ditangkap, Nyoman Kenak meminta agar turis asing tersebut membayar biaya untuk upacara pembersihan, termasuk melaksanakan guru piduka.

"Dia harus melakukan upacara dan membayar biaya upacaranya. Kasihan umat kita dibebani," pungkasnya.

Setelah semuanya selesai, ia berharap agar turis asing tersebut segera dideportasi.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved