LAGI, Gempa Mematikan Guncang Afghanistan, Lebih 2.000 Orang Meninggal, Warga Berhamburan Keluar

Gempa yang merenggut ribuan korban jiwa kembali terjadi di Afghanistan. Sebelumnya, pada Juni 2022, gempa mematikan juga terjadi di Afghanistan.

|
Editor: Juang Naibaho
Bakhtar News Agency (Ru) @BakhtarNa_Ru
Helikopter dan ambulans tiba di daerah yang terkena dampak gempa untuk membawa yang terluka ke rumah sakit pada Juni 2022 silam. 

TRIBUN-MEDAN.com - Gempa yang merenggut ribuan korban jiwa kembali terjadi di Afghanistan, Sabtu (7/10/2023) kemarin.

Sebelumnya, medio Juni 2022, gempa mematikan terjadi di Afghanistan. Lebih dari 1.000 orang meninggal dunia.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang bagian barat Afghanistan.

Pusat gempa berada sekitar 25 mil di barat laut kota Herat.

USGS juga mencatat adanya gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,3, 5,9, dan 5,5.

Dilaporkan, gempa Afghanistan kali ini merenggut ribuan korban jiwa.

Menurut Pemerintahan Taliban, lebih dari 2.000 orang meninggal dan ribuan orang lainnya terluka.

Kementerian Bencana Afghanistan melaporkan, sebanyak 2.053 orang tewas dan 9.240 lainnya terluka akibat gempa kali ini.

Sementara itu, lebih dari 1.300 rumah disebut telah hancur.

Jumlah korban tewas terbaru ini merupakan lonjakan yang signifikan dari kemarin ketika PBB memberikan angka awal 320 orang.

Jumlah korban tewas diperkirakan masih bertambah. Sebab, operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung untuk ratusan warga sipil yang dikhawatirkan tertimbun reruntuhan.

Juru bicara Kementerian Informasi dan Kebudayaan Afghanistan, Abdul Wahid Rayan, telah meminta bantuan segera untuk membantu korban gempa.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan ratusan orang berada di jalan-jalan di luar rumah dan kantor mereka di kota Herat.

Seorang warga bernama Abdul Shakor Samadi bercerita bahwa ia dan keluarganya sedang berada di dalam rumah dan merasakan gempa tersebut.

Ia menambahkan bahwa kerabatnya mulai berteriak dan berlarian ke luar rumah dan sekarang takut untuk kembali.

"Semua orang keluar rumah. Rumah, kantor dan toko-toko semuanya kosong dan ada kekhawatiran akan adanya gempa susulan," ucap dia.

Warga lainnya, Naseema, mengatakan bahwa beberapa kali gempa telah menyebabkan kepanikan di Herat.

"Orang-orang meninggalkan rumah mereka, kami semua berada di jalanan," ucapnya.

255 orang tewas dan 500 terluka dalam gempa bumi di empat kabupaten di provinsi Paktika.
Pihak berwenang setempat mengatakan helikopter dan ambulans tiba di daerah yang terkena dampak dari provinsi tetangga dan ibu kota untuk membawa yang terluka ke rumah sakit.
Pihak berwenang setempat mengatakan helikopter dan ambulans tiba di daerah yang terkena dampak gempa untuk membawa yang terluka ke rumah sakit. (Bakhtar News Agency (Ru) @BakhtarNa_Ru)

Gempa Afghanistan Juni

Afghanistan pernah diguncang gempa yang mematikan pada Juni 2022 lalu.

Saat itu, gempa berkekuatan 6,1 skala richter mengguncang wilayah Afghanistan di dekat perbatasan Pakistan.

Pusat gempa sekitar 44 km dari kota Provinsi Khost dan Provinsi Paktika di kedalaman 51 kilometer (32 mil).

Getarannya pun terasa hingga 500 kilometer ke Pakistan dan India.

Jumlah korban jiwa sedikitnya 1.150 orang. Kantor kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan, di antara korban tewas adalah 155 anak-anak.

Sementara korban luka-luka sedikitnya 2.000 orang, di antaranya 250 anak-anak. Lalu, sekitar 1.800 rumah hancur. 

(tribunmedan.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Taliban Sebut Gempa Afghanistan Tewaskan 2.053 Orang"

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved