Breaking News

Perang Hamas vs Israel

PUTIN Rayakan Ultah saat Ribuan Roket Hamas Meluncur di Langit Israel, Ini Pesan Pemimpin Chechnya

 Ramzan Kadyrov beralasan, tidak ada yang bisa memimpin Rusia yang sedang berperang dengan Ukraina, selain Presiden Vladimir Putin.

|
Editor: AbdiTumanggor
Telegram/Ramzan Kadyrov @RKadyrov_95/istimewa
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov (kiri) adalah sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan). Putin merayakan ultah ke-71 pada Sabtu (7/10/2023) bersamaan dengan serangan ribuan roket ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi. (Telegram/Ramzan Kadyrov @RKadyrov_95/istimewa) 

Mereka yakin, Putin mungkin mengumumkannya dalam konferensi bulan November 2023.

Sementara itu, juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengatakan tidak tahu tentang rencana mengumumkan pencalonan Putin pada November mendatang.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang kampanye presiden yang diumumkan secara resmi pada bulan November," kata Peskov.

"Saya tidak punya informasi seperti itu. Tidak ada lagi yang perlu saya tambahkan," lanjutnya.

Baca juga: TEGAS! Presiden Putin Dukung Palestina Lawan Israel, Minta Lakukan Gencatan Senjata

Dukung Pejuang Hamas Palestina hingga Salahkan AS

Di sisi lain, Presiden Vladimir Putin melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut, konflik tidak dapat diselesaikan dengan kekerasan, melainkan hanya melalui diplomatik. Ia menegaskan bahwa Rusia tetap mempertahankan posisinya (mendukung perjuangan Hamas) untuk kemerdekaan Palestina.

Moskow hanya ingin Palestina hidup damai berdampingan dengan Israel.

Sementara, mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, menyatakan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) patut disalahkan atas eskalasi militer terbaru antara Israel dan Hamas Palestina. Ia mengatakan AS seharusnya menyalurkan energinya untuk memastikan perdamaian abadi di Timur Tengah namun memilih fokus pada Ukraina.

Perdana Menteri Rusia itu mengomentari eskalasi militer Israel dan Hamas Palestina yang dimulai pada Sabtu (7/10/2023) dengan serangan Hamas ke Israel.

Menurutnya, kejadian ini tidak dapat diprediksi. “Inilah yang seharusnya ditangani oleh Washington dan sekutunya,” jelasnya di saluran Telegram-nya, Minggu (8/10/2023).

Dmitry Medvedev menambahkan konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade dan AS menjadi pemain kunci di sana.

"Alih-alih melakukan hal itu, orang-orang bodoh ini malah terlibat di wilayah kita dan secara aktif membantu neo-Nazi, mengadu domba dua orang dekat satu sama lain,” lanjutnya.

Medvedev mengatakan AS telah memicu berbagai konflik di seluruh dunia, yang bukan wilayah AS.

Ia menyimpulkan, sepertinya hasrat AS tersebut akan padam jika terjadi perang saudara di wilayah AS sendiri.

Dominasi Rusia Selama Puluhan Tahun 

Vladimir Putin telah mendominasi Rusia selama lebih dari 20 tahun. Setelah berhasil menekan semua oposisi politik yang signifikan, Putin mungkin bisa memenangkan pemilu, seperti yang diperkirakan secara luas, akan memperpanjang masa jabatannya di Kremlin hingga tahun 2030.

Vladimir Vladimirovich Putin lahir 7 Oktober 1952 (usia 71 tahun). 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved