Perang Hamas vs Israel
KETAKUTAN Warga Lebanon Jika Terjadi Perang dengan Israel: Kami tak Mampu untuk Bertahan Hidup
Kekhawatiran akan perang dengan Israel meningkat di antara masyarakat Lebanon setelah perang Hamas-Israel pecah sejak Sabtu (7/10/2023).
Intelijen AS dan Israel tidak memiliki peringatan dini mengenai serangan tersebut – sesuatu yang menurut para pejabat AS sangat mengejutkan mengingat skala serangan tersebut – dan kini, pemerintahan Biden mengambil tindakan dengan hati-hati.
Pimpinan Hizbullah dan Hamas Bertemu
Pimpinan kelompok pejuang Hamas Palestina dan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon bertemu di Beirut untuk membahas perlawanan terhadap Israel.
Hizbullah Lebanon membantu pejuang Hamas Palestina dan telah menembakkan peluru kendali ke tank Israel pada Selasa (10/10/2023) dan Israel mengatakan mereka membalasnya dengan menyerang pos pengamatan milik kelompok yang didukung Iran tersebut.
Sejauh ini, tentara Israel mengatakan tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam serangan Hizbullah pada Selasa (10/10/2023). Meski begitu, tiga pejuang Hizbullah tewas pada Senin (9/10/2023 ) dalam baku tembak tersebut.
“Kami membalas serangan roket Hamas dengan tembakan artileri yang datang dari wilayah Lebanon. Dikatakan sekitar 15 roket diluncurkan dari Lebanon, empat di antaranya dicegat dan 10 jatuh di ruang terbuka,” kata seorang militer Israel.
Pasukan penjaga perdamaian sementara PBB di Libanon selatan, yang dikenal sebagai UNIFIL, mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran roket di selatan Tirus sekitar pukul 17.30 waktu setempat dan mendesak semua pihak menahan diri. Juru bicaranya mengatakan unit UNIFIL dikirim ke tempat perlindungan bawah tanah di daerah tempat roket diluncurkan.
Baca juga: PECAHNYA Perang Hamas Palestina-Israel untuk Memecah Konstentrasi AS terhadap Ukraina hingga Taiwan?
Baca juga: KETIKA Intelijen Israel Tertidur dan Asyik Bertiktok - Kini Pertempuran Sengit di Jalur Gaza
Baca juga: Ucapan Hendropriyono Kenyataan: Intelijen Israel Sama Saja, Tak Jago-jago Amat, Bisa Kecolongan Juga
Israel Ancam Akan Kembalikan Lebanon ke Zaman Batu
Dengan keterlibatan faksi Hizbullah Lebanon membantu Hamas Palestina, Israel pada Selasa (8/8/2023) mengancam akan mengembalikan Lebanon ke zaman batu.
"Jika terjadi perang dengan Hezbollah."
"Jangan membuat kesalahan. Kami tidak menginginkan perang. Namun kami siap untuk melindungi warga sipil, tentara dan kedaulatan kami," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Hizbullah, dilansir dari Reuters.
Retorika semacam itu telah terdengar dari kedua belah pihak sejak perang Israel-Hizbullah terakhir, pada tahun 2006.
Namun, hal ini menjadi lebih tajam sejak sebuah bom pinggir jalan di Israel pada bulan Maret, yang dituduhkan kepada penyusup Hizbullah.
Beberapa minggu terakhir ini telah terjadi baku tembak antara warga sipil Lebanon.
Setidaknya satu kelompok Hizbullah dan pasukan Israel berada di sepanjang perbatasan yang dibentengi.
Sebelumnya para pemimpin gerakan bersenjata Hezbollah dan Hamas telah bertemu di Beirut untuk membahas kesiapan poros perlawanan melawan Israel sejak pecah pada Sabtu (7/10/2023). Hal itu diungkap oleh pihak Hizbullah dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (9/4/2023). Namun, tidak disebutkan secara jelas kapan kedua pemimpin kelompok tersebut telah bertemu. Ismail Haniyeh, kepala gerakan Islam Palestina Hamas dilaporkan telah berada di ibu kota Lebanon, Beirut.
Jumlah korban perang Hamas Palestina-Israel
Jumlah korban tewas dalam perang Hamas-Israel naik lagi menjadi 1.908 orang.
| KENAPA Hamas Minta Jusuf Kalla Jadi Mediator Perang Palestina vs Israel? Ini Sederet Pengalaman JK |
|
|---|
| Serangan Hizbullah Rudal Fasilitas Militer Israel, Klaim Semua Tentara IDF Tewas di Tempat |
|
|---|
| Mati Konyol, 2 Tentara Israel Tewas Tertembak Tanknya Sendiri, IDF: Tak Sengaja, Dikira Hamas |
|
|---|
| Dirilis Militer Israel, Inilah Foto dan Video Terowongan Hamas di Gaza, Diklaim Jadi Tempat Sandera |
|
|---|
| Baru Ketahuan, 4.000 Tentara Bayaran Israel Warga Prancis, Bukannya Perang Malah Terancam Penjara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.