Bully di SMAN 1 Stabat

Anak Polisi dan Keponakan Anggota DPRD yang Bullying Siswi Akhirnya Dikeluarkan dari Sekolah

Tiga siswi yang melakukan bullying akhirnya dikeluarkan dari sekolah SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat

|
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Juang Naibaho

"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.

Kemudian, W menegaskan persoalan tersebut harus diselesaikan di sekolah, karena aksi bully terjadi di ruang kelas.

W berharap, agar ketiga anak yang melakukan bully terhadap anaknya, dikeluarkan dari sekolah.

"Anak saya (korban) sudah saya larang sementara untuk sekolah karena ngedrop pada Sabtu (14/10/2023). Namun guru menyuruh untuk tetap datang," ujar W.

"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama. Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan ada efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.

Pasca viral video aksi bully tersebut, beredar satu video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM. Namun, video klarifikasi tersebut hanya dilakukan sepihak.

W sendiri mengaku sudah mengetahui video klarifikasi tersebut.

Namun, langkah tersebut tidak dilakukan di hadapan para orangtua, baik itu korban maupun pelaku perundungan.

"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.

(cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved