Pilpres 2024

INILAH Kisah Haru di Balik 'Subianto' Nama Belakang Prabowo: Tragedi Berdarah Pertempuran Lengkong

Makna  nama belakang Prabowo yakni Subianto memiliki kisah berdarah penuh heroik. 

Tribunnews/HO
Prabowo Subianto 

Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, dari pasangan seorang ekonom terkemuka, sekaligus Menteri Keuangan era Suharto, Soemitro Djojohadikoesoemo dan Dora Sigar, wanita yang memiliki latar pendidikan Jurusan Ilmu Perawatan Pasca-Bedah di Utrecht, Belanda.

Gibran Rakabuming Raka diusulkan Golkar menjadi Cawapres Prabowo Subianto, Sabtu (21/10/2023). 
Gibran Rakabuming Raka diusulkan Golkar menjadi Cawapres Prabowo Subianto, Sabtu (21/10/2023).  (HO)

Soemitro merupakan putra pertama dari seorang ekonom besar, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), pejuang kemerdekaan Indonesia, Margono Djojohadikoesoemo (16 Mei 1894 – 25 Juli 1978).

Margono yang menikahi Siti Katoemi Wirodihardjo memiliki anak pertama pada 29 Mei 1917. Dia adalah Soemitro.

tahun-tahun berikutnya, lahir adik Soemitro, yaitu Sukartini, Miniati, Subianto dan Sujono.

Subianto ini yang kemudian namanya diabadikan di belakang nama Prabowo.

Pertempuran Lengkong

Pada 25 januari 1946, Margono mendapat telepon dari Sekretaris Negara, AG Pringgodigdo.

Dua putranya, Suabainto dan Sujono dikabarkan gugur pada sebuah pertempuran melawan serdadu Jepang di Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang (kini Tangerang Selatan).

Pertempuran setelah kemerdekaan itu kemudian dikenal dengan nama Pertempuran Lengkong.

Letnan Subianto Djojohadikoesoemo (22) dan adiknya, Sujono Djojohadikoesoemo (17) yang tergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) itu gugur.

Letnan Subianto dan Sujono di bawah pimpinan Mayor Daan Mogot berangkat ke markas Jepang yang tersisa di Lengkong Wetan.

Total sekitar 60 prajurit menaiki tiga truk dan satu Jip hasil rampasan dari Inggris tiba di Lengkong pukul 16.00 WIB.

Misi melucuti tentara Jepang di Indonesia yang sudah merdeka itu berubah berdarah.

Mayor Daan Mogot dan dua tentara lainnya masuk ke markas Jepang untuk menyampaikan maksud kedatangannya.

Sementara puluhan pasukan lainnya di luar diserahkan kepada Letnan Subianto dan Letnan Soetopo.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved