Pilpres 2024

PDIP Bikin Aksi Balasan ke Kubu Prabowo, Niat Rangkul Ridwan Kamil dan Khofifah Masuk TPN Ganjar

PDIP tampaknya melakukan aksi balas dendam setelah Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming sebagai Cawapres. 

HO
PDIP Bikin Aksi Balasan ke Kubu Prabowo, Niat Rangkul Ridwan Kamil dan Khofifah Masuk TPN Ganjar 

TRIBUN-MEDAN.com - PDIP tampaknya melakukan aksi balas dendam setelah Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming sebagai Cawapres. 

PDIP mengaku sedih dengan hengkangnya Gibran setelah dipilih menjadi Cawapres Prabowo Subianto. 

Gibran memilih menerima tawaran Golkar untuk menjadi Cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang berisikan Gerindra, PAN, Golkar, dan Demokrat.

PDIP mulai melakukan manuver dengan 'mencuri' Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa

Diketahui Ridwan Kamil merupakan kader Golkar dan Khofifah merupakan kader PKB. 

Niat ini diutarakan Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.

Djarot mengeklaim, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi sinyal bersedia masuk Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

"Sinyal-sinyalnya ternyata mau (bergabung) juga," kata Djarot usai ditanya wartawan saat ditemui di Matraman, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).

Ridwan Kamil dan Gibran Rakabuming
Ridwan Kamil dan Gibran Rakabuming (Kolase Tribun Medan)

Namun, ia tak menggambarkan secara detail sinyalemen tersebut. Yang pasti, kata dia, penjajakan terus dilakukan.

Menurut Djarot, sosok Ridwan Kamil dan Khofifah dekat dengan PDI-P.

Ridwan Kamil, kata Djarot, bahkan diapresiasi oleh PDI-P atas karyanya membangun patung Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

"Pak Ridwan Kamil itu kan dekat juga sama kami. Nah, kan bangun patung Bung Karno, gede banget sampai juga bangun di Maroko ya, luar biasa," nilai Djarot.

Sementara Khofifah, kata Djarot, memiliki kedekatan ideologis dan historis dengan PDI-P.

"Itu menjadi penting," imbuhnya.

Gubernur jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa
Gubernur jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Kendati begitu, PDI-P disebut menyerahkan semua keputusan kepada Ridwan Kamil dan Khofifah apakah akan menerima ajakan bergabung ke TPN.

Namun, ditegaskannya bahwa PDI-P terbuka menerima keduanya dengan senang hati.

"Kita justru akan mengajak tokoh sebanyak banyaknya untuk memenangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud ya," ujarnya.

"Siapa pun juga, ini bukan untuk kepentingan beliau beliau saja, bukan kepentingan Ganjar Mahfud, tapi untuk kepentingan ke depan," sambung Djarot.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo berharap, Khofifah Indar Parawansa, dan Ridwan Kamil masuk ke tim pemenangannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ganjar mengaku memiliki hubungan baik dengan Khofifah.

"Saya komunikasi terus-menerus setiap saya ke Jawa Timur, 'Mbak Khofifah, saya di sini', 'Ya mudah-mudahan sukses' begitu, karena saya sangat baik sama beliau," kata Ganjar di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Namun demikian, Ganjar mengakui bahwa keinginan untuk mengajak Khofifah dan Ridwan Kamil ke barisan pendukungnya tidak bisa terwujud begitu saja.

"Kang Emil juga kepengin kita tarik semuanya, tapi kan ngajak-ngajak kawan-kawan ini harus butuh kelegaan hati, kesamaan batin gitu ya, agar kita bisa kompak," kata dia.

Seperti diketahui, Ridwan Kamil merupakan politisi Partai Golkar, sedangkan Khofifah Indar Parawansa kader Partai Kebangkitan Bangsa.

Partai Golkar saat ini merupakan pendukung pasangan bacapres-bacawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sedangkan PKB mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Respons Menohok Gibran

Gibran Rakabuming sering memberikan respons santai menanggapi serangan dari PDIP. 

Gibran sempat mengaku tidak ambil pusing jika dipecat dari partai berlambang Banteng tersebut. 

Gibran turut menanggapi sindiran Hasto ke keluarga Jokowi.

"Ya itu monggo, saya kembalikan lagi ke Pak Hasto," jelasnya saat ditemui di kantornya, Senin (30/10/2023).

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mencurahkan isi hatinya melalui pernyataan tertulis menanggapi manuver Gibran yang menyeberang ke KIM dan meninggalkan partai yang telah mengusungnya di Pilkada Kota Solo 2020 lalu.

Padahal, PDIP selama ini telah memberikan keistimewaan yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarganya.

Selain mengusung putra sulungnya menjadi Wali Kota Solo, menantunya Bobby Nasution juga menjadi Wali Kota Medan berkat partai ini.

Gibran sendiri akan segera menemui Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo setelah ia ditagih mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP yang sampai kini masih dipegangnya.

"Ya secepatnya. Nanti saya bicarakan dengan Pak Ketua DPC dulu," jelasnya.

Ia saat ini sedang mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan FX Rudy.

Gibran sendiri telah menjalin komunikasi dengan Mantan Wali Kota Solo tersebut.

"(FX Rudy) udah WA saya. Entar ya. Nggih. Nanti, nanti. Saya carikan jadwal biar tidak saling tumpang tindih jadwalnya," terangnya.

Namun, ia belum memastikan apakah di pertemuan itu ia akan mengembalikan KTA dan menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota PDIP.

"Belum (diungkapkan isi pertemuannya). Ya bertemu aja," jelasnya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved