SIASAT Licik Suami Eks Dirut RSUD di Sumut, Usai Membunuh Utus Sopir ke Rumah, Pakai Rambut Palsu

Pelaku mencoba menutupi jejak pembunuhannya dengan cara membakar jasad korban, lalu kabur menggunakan rambut palsu.

Editor: Juang Naibaho
Kolase Tribun-medan.com
Ahmad Yuda mengaku emosi karena cemburu sehingga tega membunuh istrinya sendiri, Tetty Rumondang Harahap eks Dirut RSUD Padangsidimpuan, Sumut. 

Lalu dari Jakarta pelaku terbang ke Pekanbaru. Untuk mengelabui polisi, pelaku memakai rambut palsu. Namun, polisi berhasil melacak pelaku dan menangkapnya di Riau.

Ahmad Yuda, pelaku pembunuhan sadis yang dilakukan kepada doker TRH (60), pegawai Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, warga Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) akhirnya tertangkap, Sabtu (12/11/2023) malam tadi. (DOK YOYOK)
Ahmad Yuda, pelaku pembunuhan sadis yang dilakukan kepada doker TRH (60), pegawai Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, warga Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) akhirnya tertangkap, Sabtu (12/11/2023) malam tadi. (DOK YOYOK) (DOK YOYOK)

Ahmad Yuda mengatur siasat licik untuk menutupi jejak pembunuhan yang dilakukannya.

Ia mengutus sopirnya untuk pura-pura mengecek kondisi korban dengan dalih tidak bisa dihubungi.

Warga menyebut, awalnya ada sopir keluarga korban yang datang ke rumah tersebut pada Sabtu (4/11/2023) sekitar 23.50 WIB.

“Jadi terungkapnya kasus ini karena orang dekat suami korban yang meminta untuk mengecek keberadaan korban karena sejak Jumat malam sudah tidak bisa berkomunikasi lagi,” kata tetangga korban.

"Saat itu ada laki-laki yang mengaku keluarga korban, menanyakan kondisi ibu tersebut. Jadi laki-laki itu meminta ditemani untuk mendobrak pintu karena sudah dipanggil tidak menyahut dari dalam," imbuhnya.

Tetangga tersebut mengaku ketakutan dan tak berani kalau hanya berdua. "Jadi saya lapor ke Pak RT, saat itu kami Pak RT dan laki-laki yang mengaku keluarga korban mendobrak pintu rumah dari depan," katanya.

Setelah pintu terbuka, mereka kaget lantaran dari belakang pintu terdapat susunan kain dan di atasnya ditaruh botol air minum berisi pertalite.

"Botol air minum berisi pertalite itu ditaruh di setiap sambungan kain, mulai dari pintu sampai ke kamar korban," kata sumber.

Saat melihat kondisi tersebut, mereka langsung keluar dan memberitahukan kepada polisi.

"Mungkin pak RT menghubungi polisi, dan saat itu polisi baru tiba di lokasi sekitar pukul 01.20 WIB dini hari," katanya.

Ia menjelaskan, awalnya polisi yang datang hanya Bhabinkamtibnas. "Saat polisi itu datang kami masuk sama-sama sampai ke dalam kamar korban. Namun setelah sampai di kamar ternyata kondisi mayatnya terbakar, dan di sekeliling mayat ada tujuh tabung gas. Sementara kondisi kamar dan pintu kamar sudah terbakar," kata dia.

"Kami disuruh polisi bersama polisi Bhabinkamtibnas itu keluar dari rumah korban," ungkap saksi.

Baca juga: BIODATA Tetty Rumondang Harahap Tewas Dibunuh Ahmad Yuda, Korban Eks Dirut RSUD dan ASN Dinkes Sumut

Tetangga korban yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, korban baru dua minggu tinggal di perumahan tersebut.

Rumah yang ditempati itu baru dibeli pada Februari 2023 dan direnovasi sebelum ditempati.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved