Perang Hamas vs Israel
KONDISI RS Indonesia di Gaza, Stop Beroperasi Imbas Kewalahan, Ambulans Diminta Tak Lagi Bawa Pasien
Beginilah kondisi RS Indonesia di Gaza yang telah menampung berkali-kali lipat dari kapasitas yang tersedia. Kini, dinyatakan berhenti beroperasi
“Orang ini butuh dibawa ke ICU,” ujarnya sambil menunjuk seorang pria muda berbaring di lantai.
Dia menyebut RSI menerima para pasien dari Wadi Gaza hingga Beit Hanoun.
Sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober, sudah ada hampir 30.000 warga Palestina yang terluka.
Menurut pihak berwenang di Palestina, sebanyak 11.400 warga Palestina tewas. Adapun 4.600 di antaranya adalah anak-anak.
Di tengah kekacauan akibat perang, Israel membatasi persediaan air, makanan, listrik, dan bahan bakar.
“Tim kesehatan [di RSI] terpaksa mengamputasi beberapa pasien karena organ membusuk,” kata jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoi, yang melaporkan dari Khan Younis.
Azzoi menyebut RSI juga tidak bisa memindahkan pasien ke tempat lain.
“Semua RS di Kota Gaza dan di wilayah utara sudah berhenti beroperasi,” katanya.
Baca juga: TURKI Main Dua Kaki dalam Konflik Gaza, Bela Palestina Tapi Diam-diam Sokong Kebutuhan Israel
Baca juga: Netanyahu Geram Usai PM Kanada Sebut Militer Israel Sengaja Membunuh Sipil di Gaza
RSI berlokasi di dekat kamp pengungsian Jabalia dan turut menjadi tempat berlindung bagi ratusan orang.
Area di dekat RSI sudah diserang berulang kali oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Menurut Human Rights Watch, serangan yang dilancarkan tanggal 7—28 Oktober di sana telah menewaskan dua warga sipil.
Militer Israel menuding RSI digunakan untuk tempat komando Hamas. Tudingan itu dibantah oleh RSI dan pejabat Palestina.
WHO murka karena Al-Shifa diserbu
Situasi pelik juga menimpa RS Al-Shifa yang kini diserbu oleh IDF.
Serbuan itu memicu kemarahan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Gehebreyesus.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.