Penemuan Mayat di Unpri

Terkesan Ditutupi, LBH Medan Minta Pihak Unpri Transparan Soal Dugaan Temuan Mayat di Lantai 9

Temuan dugaan mayat itu pun menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat terkait mengapa bisa ada mayat di lingkungan kampus

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH 
Polisi melakukan olah TKP di lokasi dugaan temuan dua mayat di lantai 9 kampus UNPRI, Senin (11/12/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, menyoroti sikap pihak Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan yang terkesan menutupi kasus dugaan temuan mayat di parkiran lantai 9 kampusnya.

Menurut Direktur LBH Medan, Irvan Syaputra temuan dugaan jenazah yang ada di dalam boks berwarna biru itu sudah menggemparkan masyarakat khusunya Kota Medan.

Terlebih, sampai saat ini belum ada kejelasan pasti dari pihak Unpri mengenai dugaan adanya mayat yang sempat terekam kamera amatir dan beredar di media sosial.

Temuan dugaan mayat itu pun menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat terkait mengapa bisa ada mayat di lingkungan kampus dan tempatnya juga tidak layak.

"Diketahui sampai saat ini sebagaimana pemberitaan yang telah banyak beredar, diduga pihak kampus tidak kooperatif terkait penyelidikan yang dilakukan Polrestabes Medan," kata Irvan kepada Tribun-medan, Minggu (17/12/2023).

"Pihak kampus juga sempat menyatakan, jika polisi ingin melakukan penggeledahan dan penyelidikan harus ada izin pengadilan terlebih dahulu," lanjutnya.

Katanya, meski demikian pihak kepolisian tetap melakukan penggeledahan untuk memastikan informasi yang beredar tersebut.

Saat dilakukan penggeledahan oleh pihak kepolisian, petugas menemukan fakta baru dan sangat mengejutkan.

Polisi menemukan, adanya diduga lima jasad manusia yang di simpan oleh pihak Unpri di lantai 15 kampus mereka.

Irvan menyampaikan, yang lebih anehnya lagi di hari yang sama beredar video klarifikasi yang diduga dibuat oleh mahasiswa Unpri.

Dalam video itu, mereka menyatakan permintaan maaf atas video viral soal temuan mayat di lantai 9.

Mereka juga menyampaikan, bahwa yang berada di dalam boks biru itu merupakan properti manekin atau boneka dan bukanlah mayat. 

Kemudian, ditengah kegaduhan pihak Unpri pun sempat angkat bicara melalui wakil dekan fakultas kedokteran dan alumnus.

Dalam videonya, mereka menyatakan mayat tersebut adalah kadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan. 

Pihak Unpri juga mengaku menyesalkan tindakan oknum dari Polrestabes yang tidak koordinasi, karena pimpinan fakultas tidak dimintai keterangan secara resmi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved