OTT KPK di Labuhanbatu

Sebelum Bupati Labuhanbatu Diciduk KPK, Ada Tukang Siomay Ber-HT di Seputaran RSUD Rantauprapat

Tiga pekan sebelum Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga cs diciduk dalam giat Operasi Tangkap Tangan (OTT)  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK

|
istimewa
Bupati Labuhanbatu Erik Ritongan diciduk KPK, pada Kamis (11/1/2023) pagi dari di rumah Dinas Bupati Labuhanbatu di Jalan Padang Matinggi, Rantau Utara, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumut Ada 10 orang yang diamankan KPK, di antaranya yakni EAR (Bupati Labuhanbatu), M (Plt Kadis Kesehatan Pemkab Labuhanbatu), R (anggota DPRD Labuhanbatu), K (pengusaha) dan T (penjaga rumah). Mereka diamankan sekitar pukul 11.15 WIB. Kantor Dinas Kesehatan Labuhanbatu di Jalan KH Dewantara, Rantau Selatan, Rantauprapat turut disegel. (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com - Tiga pekan sebelum Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga cs diciduk dalam giat Operasi Tangkap Tangan (OTT)  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masyarakat sempat melihat tukang somay bandung yang diduga sebagai intel. 

Hal tersebut diungkapkan oleh IN warga Jalan KH Dewantara, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Jumat (12/1/2024). 

Ungkapnya, ia sempat kaget bertemu dengan seorang pedagang siomay Bandung dengan berpakaian rapih dan menggunakan barang branded di seputaran RSUD Rantauprapat

"Awalnya saya membeli siomay Bandung, namun saya sempat heran setelah melihat sepatunya New Balance, kemudian saya lihat pakaiannya Polo T-shirt. Saya lanjut melihat ternyata dia menggunakan jam Rolex," kata IN. 

Selain itu, Ia juga mengaku sempat melihat ada tiga orang pedagang siomay lainnya dengan berpakaian yang hampir mirip dan saling berkoordinasi. 

"Terakhir saya pernah beli, tiba-tiba ada pria berbadan besar datang menggunakan sepeda motor Yamaha N-Max putih nelpon ke komandannya sedang bersama tukang siomay yang bernama Asep," ujarnya. 

Kecurigaannya semakin bertambah setelah setiap membeli siomay di tempat yang sama, porsi yang diberikan berbeda-beda. 

"Beli Rp 10 ribu, siomaynya saya rasa diberikannya 10 buah, kadang lima buah. Jadi ga tau ini, jualannya kok seperti ini. Kemudian, rasanya juga tidak seperti siomay," katanya. 

Disinggung tribun-medan.com, terkait mengapa terus membeli meski rasa kurang sedap, ia mengaku hanya penasaran dengan pedagang siomay yang dianggapnya aneh. 

Selain IN, R  mengaku sempat melihat tukang siomay lainnya yang berkeliaran di sekitar RSUD Rantauprapat

Menurutnya, ada tiga titik tukang siomay ber gerobak baru dan bergaya keren berjualan di sekitar RSUD.

Bahkan, menurutnya, terdapat seorang pedagang leluasa masuk ke RSUD hampir setiap sore. 

"Saya pernah lihat salah seorang pedagang setiap sore itu keluar masuk (RSUD). Saya heran, kadang masuk dia, yang anehnya lagi setiap sore," katanya. 

Selain itu, R menaruh curiga kepada pedagang siomay tersebut dikarena saat kehabisan gas, pedagang tidak mengerti bagaimana cara memasang gas. 

"Kalau menurut logika kita orang awam, seorang pedagang yang benar-benar masa ga bisa mengganti tabung gas. Inikan lucu dan aneh," katanya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved