Breaking News

OTT KPK di Labuhanbatu

MUNCUL Karangan Bunga Kegembiraan Warga Labuhanbatu Setelah Bupati Erik Adtrada Ritonga Kena OTT KPK

Jejeran papan bunga bertuliskan ucapan selamat dan sukses atas OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga menghiasi jalanan di Rantauprapat.

Tribunmedan.com/HO
Satu dari sejumlah papan bunga di Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Labuhanbatu, yang bertuliskan ucapan selamat dan dukungan kepada KPK usai OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, Jumat (12/1/2024) malam. 

TRIBUN-MEDAN.com, RANTAUPRAPAT - Jejeran karangan bunga bertuliskan ucapan selamat dan sukses atas OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga menghiasi jalanan di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut).

Karangan bunga itu sekaligus juga sebagai dukungan dan apresiasi atas kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membongkar dugaan suap Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga.

Karangan bunga itu muncul setelah KPK melakukan OTT dan menetapkan status tersangka terhadap Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga dan tiga orang lainnya.

"Selamat dan sukses, apresiasi kinerja KPK dan Polri atas OTT Bupati Labuhanbatu. Dari emak-emak Labuhanbatu," demikian tulisan di salah satu karangan bunga yang berdiri di pinggir jalanan tersebut.

Satu dari sejumlah papan bunga di Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Labuhanbatu, yang bertuliskan ucapan selamat dan dukungan kepada KPK usai OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, Jumat (12/1/2024) malam.
Satu dari sejumlah papan bunga di Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Labuhanbatu, yang bertuliskan ucapan selamat dan dukungan kepada KPK usai OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, Jumat (12/1/2024) malam. (Tribunmedan.com/HO)

Seorang praktisi hukum asal Labuhanbatu, Nasir Wadiansan Harahap mengatakan, papan bunga tersebut merupakan luapan kekesalan masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga.

"Itu masyarakat yang membuat. Sepanjang Jalan Sudirman di simpang empat itu papan bunga ucapan rasa syukur diberikan masyarakat. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, karena masyarakat Labuhanbatu sudah sangat resah," kata Nasir, Sabtu (13/1/2024).

Nasir berharap KPK mengusut tuntas dugaan suap di lingkungan Pemkab Labuhanbatu, termasuk seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

"Selain suap proyek, kami meminta kepada KPK untuk turut usut lelang jabatan, P3K, hingga penerimaan kepala lingkungan yang diduga ikut ada suap di dalamnya," kata Nasir.

Ia mengaku miris melihat pemimpin Labuhanbatu yang kembali terjaring OTT oleh KPK. Sebelum Erik, Bupati Labuhanbatu yang kena OTT adalah Pangonal Harahap.

"Ini terjadi dikarenakan sejak pemilihan sudah ada suap menyuap suara, bukan hanya ratusan ribu, bahkan ada di angka jutaan rupiah," katanya.

Ia meminta kepada masyarakat agar tidak menjadikan uang sebagai patokan dari pemilihan pemimpin daerah. Namun, gagasan yang harusnya diutamakan.

"Jadi, di beberapa pilkada, tidak ada adu gagasan, yang ada adu uang. Seperti Erik ini, saya tahu dia sebelum bupati memang orang kaya. Jadi, kami berharap kepada masyarakat agar tidak lagi memilih karena uang, tapi apa yang dijual sebagai gagasannya," ujarnya.

Baca juga: Sebelum Bupati Labuhanbatu Diciduk KPK, Ada Tukang Siomay Ber-HT di Seputaran RSUD Rantauprapat

Sebelumnya, Bupati Labuhanbatu Erik Adradta Ritonga resmi berstatus tersangka dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa.

KPK juga menetapkan status tersangka terhadap anggota DPRD Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga.

Sementara, pihak kepada pemberi suap, KPK menjerat dua pihak swasta, Efendy Sahputra alias Asiong dan Fazar Syahputra alias Abe.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved