Ngobrol Bareng Milenial, Mahfud MD Seneng dengan Anak Medan: Progresif dan Berani  

Ngobrol Bareng Milenial, Mahfud MD Seneng dengan Anak Medan: Progresif dan Berani  

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Calon Wakil Presiden Mahfud MD melanjutkan lawatan di Medan usai berkunjung ke Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Minggu (14/1/2024).

Selepas salat isya, Mahfud ngobrol dengan anak anak milenial di kedai kopi, Jalan Pancing, Medan.

Dalam acara Tabrak Prof, Mahfud bertanya jawab dengan ratusan anak anak muda. Berbagai topik dibahas. Mulai masalah hukum, ekonomi hingga sosial.

Dapat berdialog langsung dengan anak anak muda tanpa ada batasan pembahasan sebut Mahfud penting dilakukan.

Menurutnya, dengan kegiatan itu, anak anak muda bisa bertanya langsung mengenai kebijakan dan peristiwa yang terjadi di masyarakat dengan pemikiran kritis.

"Saya memang membuat forum untuk anak muda bertanya apa saja tanpa tedeng aling aling, saya silahkan ditabrak silakan saya akan tabrak balik, ini acara buka bukaan ini penting bagi masyarakat karena acara yang tidak protokoler seperti ini biasanya lebih rill, lebih natural apa yang muncul seperti anda lihat pertanyaan tajam tajam dari generasi muda yang punya kepedulian terhadap kebaikan bangsa dan negaranya," kata Mahfud.

Mahfud pun merasa senang melewati malam terakhir dia berkampanye di Medan bersama anak anak muda.

Dia mengatakan, anak muda kota Medan menyenangkan karena memiliki pemahaman tentang kondisi sosial dan berani dalam menyampaikan fakta yang ada.

"Tanda persahabatan, kekeluargaan ulos, ini saya senang kepada anak-anak Medan anak anak milenial millenial Gen Z di medan ini cukup progresif dan berani," lanjutnya.

Diakhir diskusi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu meminta agar seluruh anak anak muda di Medan tetap berfikir kritis dan peduli dengan bangsanya.

Termasuk dalam urusan memilih calon pemimpin. Mahfud menitip pesan agar anak muda menggunakan hati nurani dan terlepas dari kepentingan sesaat saat pemilihan nanti.

"Saya berharap agar anak anak muda menggunakan hati nuraninya untuk memilih pemimpin. Jangan hanya karena untuk kepentingan pribadi atau kelompok, namun bagaimana bangsa ini dapat lebih baik."

(cr17/tribun-medan.com)