Berita Viral

RESPONS Mahfud MD Usai Para Rektor Diintimidasi Sosok Ngaku Polisi, Paksa untuk Bilang Jokowi Baik

Beginilah respons Mahfud MD usai para rektor perguruan tinggi diincar sosok yang mengaku-ngaku polisi dan memaksa untuk mengatakan "Jokowi baik"

KOLASE/TRIBUN MEDAN
RESPONS Mahfud MD Usai Para Rektor Diincar Sosok Ngaku-ngaku Polisi, Paksa untuk Bilang Jokowi Baik 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah respons Mahfud MD usai para rektor perguruan tinggi diincar sosok yang mengaku-ngaku polisi dan memaksa untuk mengatakan Jokowi baik.

Adapun baru-baru ini, sosok yang mengaku polisi mengincar dan mengintimidasi para rektor untuk membuat testimoni video dan menyebutkan Jokowi baik.

Menanggapi hal ini, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengaku mendapatkan laporan terkait operasi yang mengincar para rektor perguruan tinggi untuk menyatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo baik dan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

"Saudara sekalian, saya dapat laporan ada semacam operasi untuk menekan rektor-rektor lain yang belum menyatakan sikap,

dan akan membuat deklarasi untuk kebaikan bangsa untuk membangun demokrasi yang bermartabat," kata Mahfud dalam acara "Tabrak Prof!" di Yogyakarta, Selasa (6/2/2024).

Mahfud menyampaikan, para rektor itu diminta mendeklarasikan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi baik, Pemilu baik, dan penanganan Covid-19 di Indonesia menjadi yang terbaik.

"Mereka ini diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda (dengan UGM dan kampus lain), didatangi mereka untuk menyatakan bahwa Presiden Jokowi baik, Pemilu baik, penanganan Covid terbaik, dan sebagainya," ungkap mantan Menko Polhukam ini.

Mahfud MD mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Rabu (31/1/2024). (Kompas TV)
Mahfud MD Kompas TV) (Kompas TV)

Karena operasi itu, Mahfud mengakui ada beberapa rektor perguruan tinggi yang terpaksa membuat deklarasi tersebut.

Namun, ada rektor yang bersikukuh tidak ingin melakukan deklarasi. Salah satunya, kata Mahfud, adalah rektor dari Universitas Soegijapranata (Unika Soegijapranata) Semarang.

"Ada rektor yang jelas-jelas menolak yaitu rektor Universitas Soegijapranata dari Semarang.

Dia menyatakan didatangi oleh seseorang untuk membuat pernyataan untuk mendukung bahwa pemerintahan Pak Jokowi baik, Pemilu baik, penanganan Covid nomor satu, dan sebagainya," tutur Mahfud.

Di sisi lain, ada beberapa universitas yang akhirnya menyatakan sikap netral.

"Ada memodifikasi kemudian ada yang menetralisasi bahwa universitasnya tidak ikut-ikut, tetapi ada juga yang membacakan itu sesuai dengan pesan yang ditulis template-nya. (Arahannya), 'Coba kamu baca ini', ada rektor yang begitu," tutur Mahfud.

 "Tetapi semakin ditekan perguruan tinggi, semakin menggelombang gerakan-gerakan," imbuhnya.

Baca juga: Sosok Guru Besar ITB Penggagas Pemilu Beradab yang Kena Sabotase hingga Video Tak Senonoh Terputar

Baca juga: SADIS! Siswa SMK di Kaltim Habisi Satu Keluarga, Listrik Dimatikan, Korban Bergiliran Dibacok

Sebelumnya, rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta seseorang yang mengaku polisi untuk membuat testimoni video mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved