Berita Viral

VIRAL Curhat Pegawai Dilarang Hamil oleh Kepala Puskesmas, 6 Tahun Merasa Ditindas, Uang JKN Ditahan

Perlakuan Kepala Puskesmas itu telah berlangsung selama kurang lebih enam tahun terakhir. Pegawai dilarang hamil hingga JKN ditahan.

Istimewa
VIRAL Curhat Pegawai Dilarang Hamil oleh Kepala Puskesmas, 6 Tahun Merasa Ditindas, Uang JKN Ditahan 

"Timsus ini gabungan Inspektorat, BKPSDM, bagian hukum, setelah ada rekomendasi dari pengawasan internal di samping laporan resmi ke walikota baru akan disikapi untuk ditindaklanjuti," kata Ratu Dewa, dikutip dari Sripoku, Kamis (8/2/2024).

Meskipun telah ada klarifikasi dari masing-masing pihak, lanjut Ratu Dewa, pihaknya akan tetap menyorot permasalahan ini demi kenyamanan pegawai agar bisa memberikan pelayanan pada masyarakat.

"Jadi muaranya ini nanti apakah kena hukuman ringan sedang dan berat. Itu juga akan dibawa ke dalam rapat penjatuhan disiplin," ungkap Ratu Dewa.

Curhatan Mantan Pegawai

Sementara itu, curhatan akun yang diduga mantan pegawai Puskesmas Sabokingking pun menjadi sorotan di media sosial.

Akun Instagram @du**********in mencurahkan keresahannya melalui akun Instagram @tribunsumsel yang membagikan kabar pegawai melaporkan kepala puskesmas tersebut.

Menurut pemilik akun, dirinya kehilangan anaknya saat bekerja di Puskesmas Sabokingking, tepatnya pada tahun 2020.

Baca juga: Berkat Program BRInita, Kelompok PKK Rawa Barat Sukses Budidaya Hidroponik dan Ikan Nila

"Dua anak saya hilang di Sabokingking...thn 2020 saya hamil anak ketiga...zaman lagi panas2nya covid..jaga ruangan poli umum pake hazmat..hamil dengan komplikasi....kalo temen2 di puskes lain pas hamil tidak langsung berhadapan dengan pasien..saya malah di suruh jaga di ruang poli umum...dengan hazmat yg sesak..bernafas pun saya susah apalagi janin saya...alhasil anak saya meninggal dalam kandungan di usia 24 minggu...kemudian beberapa bulan kemudian saya hamil kembali..saya meminta untuk absen finger di lantai 2 dipindah ke lantai 1...mengingat saya kesulitan turun naik tangga karena komplikasi kehamilan yg mengharuskan saya jgn terlalu sering turun naik tangga...dan dikantor yg lantai 5 sekalipun biasanya absensi diletakkan di lantai 1...tapi tetap tidak diindahkan...alhasil setelah 2 bulan saya mengalami keguguran.....," curhatnya dalam kolom komentar.

Tak tahan dengan situasi kerja yang berlaku di Puskesmas Sabokingking, sosok yang diduga mantan pegawai itu akhirnya mengajukan mutasi pindah tugas ke puskesmas lain.

Padahal selama ini dia merasa sudah bekerja dengan rajin, menjalankan tugas sesuai kebijakan yang diterapkan, namun kerja keras itu tidak diimbangi dengan haknya sebagai pegawai.

"Saya kemudian mengajukan mutasi ke puskesmas lain...sempat ingin berhenti kerja..karena psikis saya sangat terguncang....ada bbrp hal lagi yang ingin saya cerita tapi saya kira teman2 di Sabokingking sudah tau semua alasan kepindahan saya...saya bekerja dengan penuh tanggung jawab....program yang beliau berikan pun selalu saya kerjakan...saya termasuk yg paling rajin...boleh di cek data saya di tata usaha...seringkah saya izin kerja...tapi..saya merasa setelah kewajiban yg saya jalankan sebagai pegawai tidak di imbangi dengan hak saya sebagai pegawai....," ujarnya.

Terakhir, dalam tulisannya, akun tersebut meminta pemimpin puskesmas untuk memperhatikan kesejahteraan pegawai.

Dia menyebut, seorang pemimpin boleh saja menerapkan kerja keras dan disiplin namun jangan sampai menyakiti hati pegawainya.

"Saya berharap semua yg terbaik untuk kedepannya.....pemimpin yang baik selalu mengutamakan kesejahteraan pegawai...tolong lindungi kami...puskesmas rumah kedua bagi kami...seharusnya ada rasa kekeluargaan...boleh keras..disiplin...tapi jangan sampai menyakiti hati kami.....semoga semakin baik kedepannya...dan semoga beliau lebih merangkul kami...karena kerja di puskesmas kerja tim....kita pasti membutuhkan satu sama lain..salam ke keluarga dari saya mantan pegawai puskesmas sabokingking," tulisnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.com

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved