Pilpres 2024

BANTAH Minta Jatah Wamenlu, Connie Kembali Ngaku Ditawari Mobil Mewah Jika Mau Gabung Kubu Prabowo

Connie Rahakundini menjadi perbincangan lantaran menyebut Prabowo Subianto cuma menjabat dua tahun jika terpilih menjadi presiden. 

HO
Connie menggelar konferensi pers setelah pernyataannya kontroversial, Senin (12/2/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - Connie Rahakundini menjadi perbincangan lantaran menyebut Prabowo Subianto cuma menjabat dua tahun jika terpilih menjadi presiden. 

Akademisi ini menuding Jokowi bakal melakukan tindakan jahat ketika Prabowo duduk sebagai presiden agar anaknya yang duduk sebagai Wakil Presiden bisa segera menjadi orang nomor 1 di Indonesia. 

Pernyataan Connie ini membuat banyak pihak tertawa dan mengada-ada.

Connie turut disebut melontarkan isu ini lantaran permintaanya untuk jatah wakil menteri luar negeri (Wamenlu) tak ditanggapi Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran

Kini tak kalah heboh, Connie menyebutkan ditawarkan mobil mewah jika gabung ke kubu Prabowo-Gibran.

TKN menyebut Connie memang sempat mendatangi tim Prabowo-Gibran agar bisa bergabung. Namun, dia meminta agar dia mendapatkan jatah Wamenlu atau pun Wamenhan jika Prabowo terpilih menjadi presiden.

Namun jelas permintaan ini ditolak TKN. Sebab, TKN tidak ada membicarakan hal itu di tengah kontestasi Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti. 

Kini Connie kembali membuat pernyataan yang kontroversial. 

Connie mengaku diajak TKN untuk bergabung. Namun dia menolak tawaran itu. 

Bahkan, kata Connie memberi syarat kepada TKN jika ingin dirinya bergabung harus mencopot Gibran dari posisi Cawapres. 

Permintaan itu disampaikan Connie ketika Paslon belum mendaftar ke KPU. 

"Berat dan tidak mungkin untuk saya pribadi, sejak awal, tolong dicek Instagram saya, media sosial saya, pernyataan saya dimanapun, saya selaku konsisten Prabowo no problem, tapi Gibran big no," kata Connie saat jumpa pers di Kawasan Tebet, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Connie tengah menjadi perhatian setelah ucapannya di hadapan purnawirawan. Connie merupakan akademisi dan mantan istri dari Djaja Suparman. 
Connie tengah menjadi perhatian setelah ucapannya di hadapan purnawirawan. Connie merupakan akademisi dan mantan istri dari Djaja Suparman.  (HO)

Adapun alasan mendasar Connie merasa tidak setuju dengan pencalonan putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu karena prosesnya.

Menurut dia, majunya Gibran dengan diwarna polemik di Mahkamah Konstitusi (MK) telah membuat demokrasi Indonesia terombang-ambing.

"Dikarenakan saya sampai hari ini tidak bisa terima aspek pelanggaran konstitusi, etika politik, nilai serta lembaga demokratis kita yang diombang-ombingkan dan mulai dihancurkan," kata dia.

Connie mengaku, dirinya sempat meminta kepada kubu Prabowo untuk mencari alternatif cawapres lain jika memang pengin menyertakannya sebagai timses.

Kondisi itu terjadi kata dia, sebelum pasangan Prabowo-Gibran tersebut didaftarkan ke KPU RI untuk menjadi peserta pilpres.

"Saya sampaikan masih ada waktu dan cara kah. Waktu itu saya sempat tanya, kalau tetap mau saya bantu beliau, masih ada waktu dan cara kah untuk mengubah calonnya, ini kan masih awal ngomongnya," kata dia.

Baca juga: Terlilit Utang Rp 300 Ribu, Pria di Pandeglang Tikam Warung Hingga Tewas, Mulanya Niat Merampok

Baca juga: CANTIKNYA Citra Anidya Pacar Chef Juna Ikut Bela saat Cekcok dengan Sopir Truk, Beda Usia 15 Tahun

Menurut Connie, terdapat beberapa nama yang dinilainya lebih layak mendampingi Prabowo Subianto.

Dalam momen ini, Connie mengaku menyebut nama Bendahara Umum Partai NasDem Sahroni, dan Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Dan kami usulkan kenapa enggak Sahroni aja? Nomor dua, Ridwan Kamil," kata dia.

Tawaran dua nama itu diyakini Connie, akan menjadi jalan mulus Prabowo dalam pilpres tahun ini.

Dia juga menyebut, Prabowo tidak akan terbebani jika memang yang dicalonkan bukanlah Gibran Rakabuming Raka.

"Oke jelas ya. Malah saya offering, supaya apa? Supaya Pak Prabowo tidak terbebani gitu," tukas Connie.

Sebelumnya, Connie Rahakundini Bakrie merespons pernyataan Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani yang menyebut dirinya menginginkan kursi wakil menteri luar negeri (wamenlu) atau wakil menteri pertahanan (wamenhan) jika Prabowo-Gibran terpilih.

Connie secara tegas membantah pernyataan Rosan tersebut, dengan menyatakan kalau dirinya yang justru ditawari dua kursi wamen itu.

Kondisi itu terjadi kata Connie saat dirinya bertemu dengan Rosan yang ternyata belum pernah dia kenal.

Dalam pertemuan itu, Rosan mengajak Connie untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran dengan janji pemberian kursi wamen.

"Janji atas bujukan his excellency Rosan kepada saya untuk bergabung di 02 itu saya ditawari, apakah mau menjadi Wamenhan atau Wamenlu. Dan saat itu langsung saya jawab, bos, jangan PHP," kata Connie saat jumpa pers di Kawasan Tebet, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Atas tawaran itu, Connie mengaku sempat tertawa karena dirinya merasa tidak mungkin apa yang dijanjikan oleh Rosan itu terwujud.

Pasalnya kata dia, di dalam kubu Prabowo-Gibran itu terjalin koalisi partai politik yang besar. Connie menyebut, di dalam koalisi itu sendiri sudah mulai memperebutkan posisi.

"Keadaan di dalam sudah sarat gontok-gontokan. Di sana itu lintas koalisi partai yang gemuk. Maka kemudian saya bilang tidak mungkin," kata Connie.

"Jadi dua yang ditawarkan, posisi Wamen yang saya tertawakan, bukan saya terima, saya tertawakan, aduh enggak mungkin, ngarang," sambung dia.

Baca juga: Pemain PSMS Medan Aziz Hutagalung Pulang Kampung setelah Langkah Ayam Kinantan Berhenti di Liga 2

Baca juga: SURVEI Litbang Kompas: 95 Persen Pemilih Bakal Gunakan Hak Suaranya, Ini Penyebab Antusias Tinggi

Melihat respons darinya itu, Connie menyebut kalau TKN Prabowo-Gibran langsung menawarkan alternatif perjanjian lainnya.

Kali ini kata Connie, dirinya ditawari satu unit mobil mewah Jeep Bantley First Edition yang harganya milirian rupiah.

"Kemudian karena saya bilang ini tidak mungkin, ditawarkan saya Jeep Bantley first edition, anda google aja, di Indonesia tuh baru 2 Jeep Bantley first edition harganya 11 miliar," kata dia.

Atas tawaran itu, Connie kembali menolak dengan alasan, kredibilitasnya sebagai akademisi tidak pengin dijadikan alat oleh segelintir kelompok.

"Dan itu saya tolak, kenapa? Karena saya tidak mau dijadikan alat untuk diviralkan bahwa ‘oh akademisi satu itu sudah dibeli’. Oke? Clear ya," tukas Connie.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved