Pilpres 2024
Ganjar-Mahfud Kalah di Jateng, Bambang Pacul Masuk Rumah Sakit: Sudah Ingatkan Jangan Serang Jokowi
Hasil quick count raihan suara pemilihan presiden 2024, Pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud kalah di Jawa Tengah. Bambang Pacul masuk rumah sakit
Bambang juga mencontohkan kembali dengan Rocky yang pernah menghina Jokowi dengan kata-kata kurang pantas.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan Rocky karena sudah bingung harus menyerang dari segi mana.
"Pak Rocky juga pernah bilang 'B*******, t****' sama Pak Jokowi, toh, masih inget, toh. Karena Pak Rocky pusing, Pak Jokowi langkahnya tanpa pattern. Saking pusingnya Rocky nggak bisa rumuskan cara kerjanya Pak Jokowi," jelasnya.
Kemudian, Bambang Pacul menegaskan, caci maki Rocky itu justru tidak berpengaruh buruk pada Jokowi.
Bagaimana tidak, Jokowi selalu dianggap sebagai orang baik. Bahkan penilaian masyarakat terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden masih di atas rata-rata hingga saat ini.
Bambang lantas memberikan satu rumusan yang diwariskan oleh sang kakek.
Rumusan yang dimaksud ialah jangan pernah melawan orang baik dan orang cantik. Karena hasilnya sudah dipastikan akan kalah.
"Jadi orang ini dianggap orang baik lho. Jangan salah lho. Jangan pernah ngelawan orang baik lho, Pak, ini rumus dari kakek saya. Jangan lawan orang baik. Yang kedua, jangan lawan orang cantik. Kalah kau sama orang itu," terangnya.
Senada dengan itu, Bambang Pacul juga berpesan untuk tidak menyerang sosok Jokowi.
"Jadi jangan serang Jokowi. Rugi kamu. Bukan aku pro-Jokowi lho, ini just ilmu, ilmu kehidupan," ungkapnya.
Jokowi Effect
Keunggulan Prabowo-Gibran dalam hitung cepat disebut dipengaruhi oleh efek Jokowi atau Jokowi efect.
Prabowo-Gibran berhasil unggul telak dari dua lawanny Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.
Penjelasan itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam dialog KompasTV, Rabu (14/2/2024).
“Tapi pada akhirnya ya memang secara angka kita bisa melihat Jokowi effect ini menjadi sangat besar dengan Pak Prabowo,” jelasnya.
Menariknya, kata Yunarto, tadinya orang menduga Prabowo dan Jokowi akan seperti air dengan minyak jika digabungkan, dan bisa menyebabkan terpisahnya segmen pemilih.
“Walaupun banyak juga segmen-segmen yang menurut saya tidak bisa menerima keberadaan sosok Jokowi dengan Prabowo, yang menyebabkan masih ada yang memilih 03 bahkan 01.”
Dalam dialog tersebut, Yunarto juga menjawab pertanyaan tentang apakah pasangan Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara di semua provinsi pada pemilu kali ini.
“Kalau kita lihat sebaran data, walaupun baru sekitar 60 persen masuk data, hampir keseluruhannya setiap provinsi dikuasai oleh 02, dengan angka di atas 50 persen.”
“Termasuk ketika berbicara daerah kekuasaan atau base voter traditional, daerah tradisional yang dulu misalnya kita melihat Bali dikuasai oleh pasangan dari PDI Perjuangan misalnya, Jawa Tengah,” jelasnya.
Menurut Yunarto, ada tarik menarik di antara pasangan 02 dan 03, yakni sosok yang menyebabkan base traditional itu menjadi tidak jelas.
“Tapi kan memang yang menarik tarik menarik di antara pasangan 02 dan 03, di situ ada satu sosok yang membuat bagaimana kita menyimpukkan mana yang daerah base traditional itu menjadi blur.”
“Pak Jokowi masih memegang KTA PDI Perjuangan, dan image merah itu juga ada di Pak Jokowi. Di situ saling memengaruhi,” ucapnya.
Yunarto bahkan menyebut ada yang mengatakan Jokowi ditopang oleh PDI Perjuangan, tapi ada yang mengatakan PDI Perjuangan dua kali menang di pemilu ditopang oleh sosok Jokowi.
“Jadi ketika Jokowi menempatkan anaknya langsung, dengan simbol ini kan yang ekstrem ya menurut saya, meskipun tidak secara eksplisit mengatakan deklarasi, di situlah menurut saya kemudian penggerogotan terjadi dari sisi image.”
Baca juga: BAMBANG PACUL Sebut Jawa Tengah Wilayah Pertempuran Sengit Korea Kalau Kalah Masuk Rumah Sakit
Baca juga: TERNYATA Bambang Pacul Sudah Ingatkan PDIP Jangan Serang Jokowi: Jangan Pernah Melawan Orang Baik
(*/tribun-medan.coom)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.