Pilpres 2024

Perolehan Suara Prabowo-Gibran Capai 58,47 Persen, Tapi Gerindra di Urutan Ketiga, Mengapa?

Namun, tingginya perolehan suara Prabowo-Gibran tersebut tak sejalan dengan perolehan suara Partai Gerindra, partai pimpinan Prabowo.

|
Editor: Liska Rahayu
Tribun Jabar
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat kampanye 

Gabungan dari basis massa dua sosok tersebut melahirkan dukungan yang besar, di kisaran 50 persen.

Modal tersebut diperkuat dengan taktik kampanye Prabowo-Gibran, yang secara tidak langsung melibatkan cawe-cawe Jokowi.

Dengan bekal tersebut, tak heran jika kini Prabowo-Gibran unggul di kisaran perolehan suara 58 persen.

“Bangunan dukungan yang disusun terlalu kuat menggunakan modal sosial yang sudah ada, ditambah dengan modal elektoral dari Jokowi, ditambah dengan manuver politik yang tajam. Makanya itu enggak goyah,” ujar Totok.

Sementara, mengenai suara Gerindra yang tak unggul di pileg, Totok menduga ini berkaitan dengan faktor ideologi partai

Totok bilang, secara teoritik, seseorang memilih partai politik karena alasan ideologi, kesamaan pandangan, atau lainnya.

Bisa jadi, suara Gerindra tidak unggul lantaran secara ideologis sudah tak terlalu menarik.

“Mungkin karena secara ideologis dia sudah enggak terlalu menarik. Artinya, bukan dalam arti tidak menarik bagaimana, tetapi pemilih partai nasionalis yang lain, dia tidak terlalu tertarik untuk pindah partai, dia lebih pada soal (pilihan) presidennya saja,” terang Totok.

Ketimbang Gerindra, pemilih partai nasionalis lebih banyak menjatuhkan pilihan ke Partai Golkar.

Ini terbukti dari naiknya perolehan suara partai beringin tersebut menurut hasil quick count.

Bisa jadi, ini karena kampanye yang dilakukan Golkar lebih masif dan efektif ketimbang Gerindra.

“Di antara partai partai nasionalis ini berpindahnya relatif menjadi lebih sulit karena faktor daya tarik sudah kurang. Bagi pemilih, tinggal daya tarik praktikal yang sifatnya rasional, ekonomis sehari-hari,” tutur Totok.

Perbandingan Suara Ganjar dan PDI-P Dinilai Bukan Anomali

Peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan menilai, tidak ada anomali dalam perolehan suara PDI Perjuangan dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang diusung oleh partai tersebut.

Pasalnya, perolehan suara Ganjar dan PDI-P sama-sama turun dibandingkan hasil survei maupun pemilihan umum (pemilu) sebelumnya, meski PDI-P berada di posisi teratas di antara partai politik lain menurut hasil quick count.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved