Pilpres 2024

REKAM Jejak Demokrat:Konflik SBY vs Megawati dan Hampir 10 Tahun Oposisi, Kini Gabung Koalisi Jokowi

Butuh waktu lebih dari sembilan tahun untuk Demokrat akhirnya bergabung dengan pemerintah yang berkuasa. Sebab, sejak 2014, partai bintang mercy itu m

Editor: Liska Rahayu
HO
Putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Boediono hadir dalam pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soekarno dan Muhammad Hatta yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11/2012). 

TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah rekam jejak Demokrat. Setelah hampir 10 tahun oposisi, kini gabung koalisi Jokowi.

Partai Demokrat akhirnya bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo di sisa masa jabatan Kabinet Indonesia Maju yang tinggal delapan bulan lagi.

Ini ditandai dengan penunjukan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

AHY dilantik sebagai Menteri ATR/BPN oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Butuh waktu lebih dari sembilan tahun untuk Demokrat akhirnya bergabung dengan pemerintah yang berkuasa. Sebab, sejak 2014, partai bintang mercy itu memilih menjadi oposisi.

Sedianya, Demokrat sempat beberapa kali hendak bergabung ke gerbong Jokowi.

Namun, upaya tersebut terhalang sejarah politik dua petinggi partai, antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Bermula dari Pilpres 2004

Bukan sebuah rahasia bahwa dalam dua dekade terakhir terjadi perang dingin antara SBY dengan Megawati.

Kabarnya, ketegangan antara keduanya bermula dari rivalitas politik jelang Pemilu 2004.

Sebelum bersaing di pilpres, SBY merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati-Hamzah Haz.

Namun, secara mengejutkan, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil memenangkan Pilpres 2004, mengalahkan Megawati-Hasyim Muzadi dengan perolehan suara 60,62 persen berbanding 39,38 persen.

Megawati pun mau tak mau menyerahkan tongkat kepemimpinannya ke SBY.

Sejak saat itu hingga 10 tahun lamanya, Megawati dan PDI-P berada di luar pemerintahan sebagai oposisi.

Menurut penuturan politikus senior PDI-P, Panda Nababan, Megawati sempat berupaya memperbaiki hubungan dengan SBY, namun menemui jalan buntu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved