Viral Medsos

KRONOLOGI Kencan Sejenis di Cianjur Berujung Maut, Pelaku Kesal Dikencingi saat Berhubungan BDSM

Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, antara pelaku dan korban berkomunikasi melalui salah satu media sosial.

Editor: Satia
tribunnews
GEGER Penemuan Mayat Terbungkus Kain di Hotel Cianjur, Ada Pesan Misterius di Sprei: Keinginan Saya 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Terungkap motif pembunuhan pasangan sesama jenis di dalam kamar hotel di Pacet Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024) pagi.

Pria berinisial AR (32) pria asal Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung tewas di tangan teman kencannya YD (24), warga Kampung Cilengsar Desa Gadog Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, antara pelaku dan korban berkomunikasi melalui salah satu media sosial.

Pelaku membuat status bilamana ada yang ingin melakukan perbuatan menyimpang disebutkan dalam status tersebut seperti perilaku erotis bondage, dominance, sadism dan masochism (BDSM).

Baca juga: Rincian Lengkap Gaji PNS/PPPK 2024 Sesuai Golongan dan Calon ASN, Gaji Terbaru Berlaku Mulai Maret

Korban pun tertarik kemudian mengirimkan pesan kepada pelaku di media sosial akhirnya terjadilah perjanjian untuk bertemu untuk melakukan perbuatan menyimpang itu di Cianjur.

"Jadi korban jauh-jauh dari lampung datang ke Cianjur namun sebelumnya dalam komunikasi pelaku meminta kepada korban untuk menyiapkan peralatan-peralatannya diantaranya lakban, pakaian kain dan topeng,” ucap Kapolres Cianjur seperti dilansir dari situs Humas Polri.

Saat berkomunikasi via media sosial pelaku dan korban membuat kesepakatan bila korban bisa memuaskan akan diberikan uang Rp1 juta oleh pelaku.

Namun sebaliknya jika korban tidak bisa memuaskan, korban harus memberikan uang Rp1 juta.

Akhirnya setelah semua peralatan disiapkan dan dikirim ke pelaku, korban datang ke Cianjur dan bertemu di tempat yang sudah ditentukan dan kemudian terjadilah perbuatan menyimpang tersebut.

“Saat melakukan perbuatan menyimpang tersebut, korban diikat atau dililit menggunakan kain dan lakban namun pada saat melakukan perbuatan menyimpang tersebut ternyata korban ini kencing sehingga membuat pelaku marah," katanya.

Baca juga: Beda Puting Beliung dan Tornado, Peneliti BRIN Ungkap Penyebab Angin RIbut yang Hantam Rancaekek

Karena pelaku marah kepada korban, kata Kapolres pelaku pergi dari kamar tersebut dan meninggalkan korban dalam keadaan terlilit kain dan lakban termasuk juga wajah korban, korban ditinggalkan dalam keadaan lemas.

Setelah pelaku meninggalkan korban, esok harinya pelaku berusaha untuk menghubungi pihak hotel untuk menyampaikan bahwa ada tamu hotel yang butuh bantuan di kamar tesebut sehingga petugas hotel masuk ke kamar tersebut dan menemukan korban sudah meninggal dunia.

Untuk motif pembunuhannya, kaya Kapolres dikarenakan pelaku merasa sakit hati atau marah karena tidak sesuai dengan kesepakatan bahkan malah si korban kencing mengenai pelaku sehingga korban ditinggalkan pergi dalam keadaan terikat dan terbungkus kain dan lakban.

"Bahkan ada bekas lakban di leher korban sehingga di duga korban meninggal dunia akibat kehabisan nafas," katanya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, kata Kapolres pelaku ini sudah melakukan kegiatan perilaku menyimpang dengan cara BDSM ini kurang lebih sudah 10 kali namun kegiatan menyimpang dengan cara lebih ekstrim tersebut baru dilakukan kali ini.

Baca juga: KETUA KPU Tegaskan Siap Diaudit, Sebut Tayangan Sirekap tak Akan Dihentikan Demi Transparansi Publik

Ada Tulisan Ini keinginan saya

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, jasad korban ditemukan dalam kondisi terbungkus kain hitam dengan tangan dan kaki diikat lakban.

Selain itu, ungkap Tono, di lokasi kejadian atau TKP juga ditemukan tulisan "Ini keinginan saya" di atas sprei.

 "Itu ditulis sendiri oleh pelaku, menggunakan spidol," kata Tono kepada Kompas.com di Markas Kepolisian Resor Cianjur, Jumat (23/2/2024) petang.

Adapun motif pelaku menulis kalimat  tersebut, menurut Tono, untuk membuat alibi.

"Itu tujuannya untuk menyamarkan motif seakan-akan yang nulis itu korban," ujar dia.

Sebelumnya, seorang laki-laki ditemukan tewas dalam kamar salah satu hotel di kawasan Puncak Cianjur, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024).

Kebedaraan mayat yang kali pertama diketahui karyawan hotel tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus kain, dan kedua kaki dan tangannya terikat lakban.

Polisi kemudian mengungkap identitas mayat berjenis kelamin laik-laki itu berinisial AR (32) asal Kota Bandar Lampung.

Dari lokasi kejadian polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya, gunting yang berada di tangan korban.

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menghimpun keterangan dari sejumlah saksi.

 

Artikel ini diolah Tribunnews

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved