Dedi Iskandar Batubara

TEGAS Dedi Iskandar Batubara Angkat Bicara Soal Harga Beras Makin Tinggi: Kambing Hitam Elnino

Anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara angkat bicara perihal harga beras yang semakin tinggi di Indonesia sehingga meminta adanya solusi pemerintah

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Anggota DPD RI sekaligus Ketua Al Washliyah Sumut, Dedi Iskandar Batubara angkat bicara soal harga beras yang semakin tinggi. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Anggota DPD RI, Dedi Iskandar Batubara angkat bicara soal kenaikan harga beras diberbagai daerah di Indonesia.

Apalagi, pemerintah beralasan tingginya harga beras karena bencana elnino.

"Jika perubahan iklim adalah pemicunya maka seharusnya pemerintah menyiapkan kebijakan yang berkelanjutan. Sebab, kondisi ini sudah terjadi sejak tahun lalu," ujarnya saat memberikan keterangan pada media, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Ketua PW Al-Washliyah Dedi Iskandar Batubara Yakin Pemilih Cerdas Gunakan Hak Pilihnya

 

Ia menyampaikan, belum ada kabar yang menggembirakan dari kebijakan pemerintah. Sebab, penanganan masalah kebutuhan beras belum berdampak.

Bahkan, saat ini tinggi harga pangan seakan dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.

"Saya sudah pernah sampaikan bahwa faktor perubahan iklim itu seperti sebuah keniscayaan. Sebab, isu pemanasan global itu memang sudah terjadi seiring kerusakan lingkungan dunia," katanya.

Menurutnya, elnino satu di antara kerusakan lingkungan sehingga tidak perlu pemerintah menjadikan kambing hitam.

"Inikan alasannya klasik karena tidak ada langkah yang lain," ujarnya.

Adapun sejumlah catatan yang perlu menjadi perhatian masyarakat seperti kenaikan harga terjadi pada jenis premium produksi lokal atau dalam negeri.

Akan tetapi, kebijakan pemerintah melakukan impor beras dan Perum Bulog menjadi sektor terdepan sebagai pemasoknya.

Dan, menjamin harga barang dari luar negeri lebih murah karena dijamin pemerintah.

"Dari informasi itu, justru kita melihat bahwa pemerintah memilih mengelola beras yang diproduksi oleh negara luar dengan jaminan harga, daripada menjamin kehidupan petani sendiri. Misalnya, menjamin ketersediaan pupuk subsidi, menjamin harga gabah tidak anjlok, dan membangun sarana pengairan yang cukup dan berkelanjutan, hingga mempertegas aturan tentang areal pertanian agar tidak ada konversi lahan," sebut Dedi Iskandar Batubara yang juga Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI.

Meski begitu, Dedi tidak menampik bahwa impor beras merupakan langkah baik dalam hal menjamin ketersediaan bahan pokok pangan bagi masyarakat.

Sehingga ada jaminan pasokan, khususnya menjelang hari besar keagamaan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved