TRIBUNWIKI
Berikut Amalan-amalan Bagi Perempuan Haid saat Idul Fitri, Diharamkan Melakukan Hal Ini
Seperti yang diketahui, muslimah yang sedang dalam keadaan haid dilarang melaksanakan puasa dan juga sholat.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COMĀ - Idul Fitri, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hari Raya, adalah momen yang penuh keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pada Hari Raya Idul Fitri, umat muslim di dunia akan merayakannya dengan melangsungkan Sholat Ied.
Menunaikan Sholat Ied pada Hari Raya Idul Fitri hukumnya sunnah muakad, yang artinya sangat dianjurkan walaupun tidak wajib.
Namun bagaimana dengan perempuan yang sedang haid?
Seperti yang diketahui, muslimah yang sedang dalam keadaan haid dilarang melaksanakan puasa dan juga sholat.
Larangan solat tersebut tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 222.
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran," Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri,".
Meski diharamkan untuk mengikuti sholat ied, muslimah yang sedang haid dapat melakukan beberapa amalan ini saat Hari Raya Idul Fitri.
1. Dzikir dan Doa
Dzikir dan doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun, tanpa terkecuali bagi wanita yang sedang mengalami haid.
Momen Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak dzikir dan doa, mengingat kebesaran Allah SWT dan mensyukuri nikmat-Nya.
Wanita haid dapat menghabiskan waktu untuk merenungkan ayat-ayat Al-Quran, memperbanyak istighfar, serta berdoa untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat Islam.
2. Sarapan pada Hari Raya
Sarapan di Hari Raya Idul Fitri merupakan sunnah yang ditekankan bagi umat Muslim sebelum melaksanakan ibadah shalat.
Dalam hadis, Abu Buraidah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah keluar rumah untuk shalat Idul Fitri tanpa sarapan terlebih dahulu, namun hal ini tidak berlaku pada hari raya Idul Adha, di mana Nabi Muhammad SAW tidak makan sebelum menyembelih hewan kurban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Idul-Fitri-202411.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.