Breaking News

Berita Viral

AKSI Saling Sindir AHY vs Koalisi Perubahan, Jubir Demokrat Balas Lagi: Kalau Kalah Bisa Berjuang?

Baru-baru ini, AHY terlibat aksi saling sindir dengan Koalisi Perubahan. Hal ini bermula dari ucapan AHY yang bersyukur sudah bergabung dengan Koalisi

Editor: Liska Rahayu
Kompas tv
Pidato Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dalam rapat kerja nasional (Rakernas) ATR/BPN tahun 2024 pada Kamis (7/3/2024), mendapat pujian dari warganet. Hal itu terlihat dari kanal Youtube Kompas TV. (Kompas TV) 

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, AHY terlibat aksi saling sindir dengan Koalisi Perubahan. Hal ini bermula dari ucapan AHY yang bersyukur sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju bersama Prabowo-Gibran.

Kini, Partai Demokrat kembali membalas serangan dari Koalisi Perubahan.

Koordinator juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan, jika tidak menjadi pemenang Pemilu sangat sulit untuk memperjuangkan rakyat.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, pihaknya merasa bersyukur dikhianati oleh Koalisi Perubahan.

Pengkhianatan itu berujung pada hengkangnya Demokrat dari Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Hasilnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang diusung KIM sebagai pemenang Pilpres.

"Seandainya kita di tempat yang lama, apa nggak hancur lebur kita," kata AHY dalam sebuah acara di depan kader Partai Demokrat.

“Jadi sudah tepat lah kalau Mas AHY menyampaikan kalau kita masih di tempat yang lama, kita akan hancur lebur, kita akan gagal, kalah di pilpres.

Mohon maaf, kalau kita kalah di pilpres apa yang mau diperjuangkan?” ujar Herzaky pada Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Ia menyebutkan, selama 19 tahun, Demokrat telah mengambil pelajaran bahwa berada di luar pemerintahan tak memiliki cukup langkah efektif untuk membantu aspirasi masyarakat.

Menurut Herzaky, partai politik (parpol) bakal kesulitan mendorong harapan dari konstituennya jika tak memenangkan pilpres.

“Harapan masyarakat yang diberikan pada kami, apa yang bisa kami perjuangkan? kita di luar pemerintahan kok, hanya bisa memberikan saran, memberikan kritik,” sebut dia.

Tapi, situasi berbeda jika Demokrat berada di dalam pemerintahan.

Herzaky mengklaim, pihaknya memiliki cukup kekuatan untuk mendorong aspirasi masyarakat segera dieksekusi dalam kebijakan.

“Tapi kalau kita di dalam pemerintahan kita bisa benar-benar mewujudkan langsung lewat kebijakan, menyampaikan (pada) Pak Prabowo, dan duduk nyaman bersama Pak Presiden, dan menteri-menteri dari kami yang dipercaya Pak Prabowo, kan enak.

Sumber: Warta kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved