Berita Viral

PENGAMBILALIHAN PEMAIN TAMBANG TIMAH? Berikut Ini Peta Bisnis Perusahaan Timah di Bangka Belitung

Bahwa timah di Bangka Belitung mengandung material "rare earth" atau logam tanah jarang yang kini jadi incaran dunia.

|
Editor: AbdiTumanggor
ho
Timah di Bangka Belitung mengandung material rare earth atau logam tanah jarang yang kini jadi incaran dunia. (ho) 

AEGA Prima memiliki total luas IUP 28.884,50 Ha yang tersebar di Laut Tanjung Sangau, Laut Tanjung Genting, Laut Bubus, Laut Tanjung Mengkudu, dan Laut Teluk Kelabat. Total 19 IUP yang dimilikinya, berakhir masa aktifnya pada tahun 2025 hingga 2031.

Dikutip dari KONTAN,  ada lima perusahaan pertambangan di Bangka Belitung yang melakukan ekspor timah dengan verifikasi dari Sucofindo pada periode 2019 hingga pertengahan 2020 ini.

Kelima perusahaan itu adalah PT Timah Tbk, PT Refined Bangka Tin, PT Mitra Stania Prima, PT Menara Cipta Mulia dan PT Artha Cipta Langgeng.

Asal tahu saja, setidaknya ada 30 eksportir timah yang berada di Bangka Belitung, namun belakangan hanya lima perusahaan ini yang konsisten melakukan ekspor menggunakan jasa Sucofindo.

Sementara itu, dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ada perusahaan dan izin yang dimiliki oleh PT Rajehan Ariq, PT Senta Tin Indo Sentosa, PT Sentra Tin Indo Cemerlang, PT Sentra Tin Indo Makmur, PT DS Jaya Abadi, PT Premium Tin Indonesia, CV Tiga Sekawan, PT Kijang Jaya Mandiri, PT Stanindo Inti Perkasa, PT Timah Tbk (TINS).

Sekretariat Jenderal Asosiasi Penambang dan Pengolahan Pasir Mineral Indonesia (Atomindo) Rudi Syahwani mengatakan, PT MSP diketahui menjadi satu-satunya yang sudah aktif melakukan produksi dan ekspor sejak awal tahun 2024, karena sudah lebih dahulu mendapatkan persetujuan RKAB dari Dirjen Minerba.

Sebelumnya posisi kedua setelah PT. Timah adalah PT. Refined Bangka Tin (RBT). Tapi dikarenakan sedang ada proses hukum di Kejaksaan Agung, dan belum dikeluarkannya persetujuan RKAB, maka saat ini belum beroperasi.

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno menampik bahwa tidak hanya perusahaan milik Hasjim Djojohadikusumo saja yang mendapat persetujuan di RKAB. "Tidak kok, sudah banyak yang kami setujui," kata Tri kepada KONTAN, Selasa (2/4/2024).

Namun sekian jumlah perusahaan tambang Timah, hanya 4 yang terbesar yaitu PT Timah Tbk, PT Aneka Tambang Tbk,  PT Mitra Stania Prima (MSP), dan PT AEGA Prima.

PT Timah Tbk menjadi salah satu perusahaan tambang timah terbesar dan tertua di Indonesia. Didirikan pada 1976, perusahaan ini bermarkas di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, yang merupakan pusat produksi timah utama di Indonesia. Perusahaan satu ini juga telah berkontribusi secara signifikan terhadap ekonomi Indonesia dan industri timah global. Adapun, PT Timah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten TINS. PT Timah sendiri merupakan produsen timah terbesar di Indonesia dengan produksi mencapai 19.825 ton pada 2022 dengan total pendapatan sebesar Rp13,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp3,1 triliun.

PT Aneka Tambang Tbk alias ANTAM juga menjadi salah satu perusahaan pertambangan timah berskala besar di Indonesia. Didirikan pada 1968, perusahaan ini beroperasi di berbagai sektor pertambangan, termasuk timah, nikel, emas, dan bauksit. ANTAM sendiri merupakan perusahaan pertambangan timah milik negara yang berpusat di Jakarta. Pada 2022, produksi timah ANTAM mencapai 54.255 ton dengan pendapatan sebesar Rp37,3 triliun dan laba bersih sebesar Rp7,7 triliun.

PT Mitra Stania Prima (MSP) ini dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan adik dari Prabowo Subianto. Sejak 2013, MSP sudah aktif menambang di Mapur, Riau, Bangka Belitung dengan luas tanah 233,5 hektare dengan potensi tambang timah sebesar 7.071 ton.

Kemudian, PT AEGA Prima merupakan perusahaan afiliasi dari PT Arsari Tambang yang juga bergerak di bidang pertambangan timah terintegrasi di Kepulauan Bangka Belitung. Produksi timah perusahaan ini mencapai 960 ton sepanjang 2022.

Kini, Kejagung Ciduk Pemain Lama Tambang Timah Bangka Belitung

Diketahui, perkara hukum korupsi tambang timah Bangka Belitung tengah diusut Kejaksaan Agung (Kejagung).

Kasus ini turut menyeret selebgram Helena Lim dan Harvey Moeis, yang merupakan suami dari selebriti Sandra Dewi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved