Longsor Jalur Karo

Jalur Karo-Langkat Tertimbun Longsor, PT RIO Tetap Beroperasi, Adnan : Pakai Sistem Transit

Akibat putusnya jalur penghubung dua kabupaten ini, membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
HO
Warga melintas di titik longsor yang terjadi di jalur penghubung antara Kabupaten Karo dengan Kabupaten Langkat, di kawasan TNGL, Jumat (26/4/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Jalur alternatif dari Kabupaten Karo menuju ke Kabupaten Langkat, terputus selama dua hari terakhir.

Informasi yang didapat, jalur yang saat ini menjadi jalur utama bagi masyarakat dari Kabupaten Karo menuju ke Kabupaten Langkat tertimbun longsor di wilayah hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sejak Kamis (25/4/2024) kemarin. 

Akibat putusnya jalur penghubung dua kabupaten ini, membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu.

Warga melintas di titik longsor yang terjadi di jalur penghubung antara
Warga melintas di titik longsor yang terjadi di jalur penghubung antara Kabupaten Karo dengan Kabupaten Langkat, di kawasan TNGL, Jumat (26/4/2024).

Pasalnya, material longsor berupa tanah dan batang pohon dengan berbagai ukuran menutupi jalan sepanjang kurang lebih 15 meter tersebut. 

Selain masyarakat yang menggunakan angkutan pribadi, putusnya jalur ini juga terdampak kepada angkutan umum yang membawa penumpang dari jalur belakang ini.

Seperti yang diungkapkan oleh Mandor Harian PT RIO Adnan Purba, selama dua hari ini memang angkutan masih tetap melayani penumpang. 

Namun, selama dua hari ini pihaknya harus memberikan pengertian kepada para calon penumpang yang ingin menggunakan jasa angkutan umum ini menuju ke Kabupaten Langkat.

Dimana, pihaknya harus memiliki opsi untuk mengoper para penumpang ke angkutan lain di lokasi titik longsor

"Kita tetap jalan, tapi ya kita pakai sistem transit. Penumpang yang dari Kabanjahe, nanti kita oper ke bus yang sudah menunggu di ujung lokasi longsor, begitu juga sebaliknya," ujar Adnan, saat ditemui di loket PT RIO, di Jalan Kiras Bangun, Kabanjahe, Jumat (26/4/2024). 

Diungkapkan Adnan, dikarenakan kondisi ini cukup mengganggu aktivitas perjalanan penumpang.

Tak hanya itu, dirinya juga menjelaskan karena longsor ini pihaknya harus rela kehilangan hampir setengah penumpangnya. 

"Ya kalau penumpang sudah sebagian mengerti, tapi 50 persen itu milih berangkat dari Medan. Apalagi yang memang tujuannya itu ke Kota Binjai," ucapnya. 

Warga melintas di titik longsor yang terjadi di jalur penghubung
Warga melintas di titik longsor yang terjadi di jalur penghubung antara Kabupaten Karo dengan Kabupaten Langkat, di kawasan TNGL, Jumat (26/4/2024).

Sampai saat ini, Adnan mengaku pihaknya mendapatkan informasi dari teman-teman di lapangan jika jalur Karo-Langkat masih belum bisa dilintasi.

Selain karena material longsor yang cukup banyak, ternyata hal lain yang mempersulit ialah karena alat berat tidak bisa mengakses lokasi tersebut karena adanya titik longsor juga di kawasan Desa Rumah Galuh, Kabupaten Langkat. 

"Di bawah longsor juga, jadi enggak bisa lewat alat berat. Cuma pake gergaji mesin sama dibantu mobil masyarakat tadi katanya, jadi belum bisa lewat," ungkapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved