Berita Viral
ISI Tas Polisi Tewas di Alphard, Brigadir Ridhal Ali Tomi Bawa 3 Tisu Magic Hingga Buku Tabungan
Isi tas Brigadir RAT juga terdapat buku tabunga, tisu magic hingga mata uang asing Thailand. Brigadir Ridhal Ali Tomi menjadi ajudan seorang pengusaha
TRIBUN-MEDAN.com - Polisi temukan 3 tisu magic dalam tas polisi tewas di Alphard.
Polisi mengungkap isi tas Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) saat ditemukan tewas dalam mobil Alphard hitam di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Polisi menemukan tisu magic dalam tas Brigadir RAT.
Selain itu polisi juga menemukan surat izin senjata dalam tas Brigadir Ridhal Ali Tomi.
Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional yang Diperingati Tiap 2 Mei
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menerangkan ditemukan, posisi Brigadir Ridhal Ali miring ke kiri.
Polisi juga mendapat banyak ceceran darah di bagi kursi penumpang sebelah kiri dan dashboard tengah.
"Miring ke kiri, di dalam mobil ditemukan banyak ceceran darah di bagian kursi kiri dan dashboard tengah," jelas Bintoro dikutip tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com
Selain itu polisi menemukan senjata api jenis pistol HS ukuran 9 milimeter.
"Ditemuak senjata api pistol HS kaliber 9 milimeter dengan kondisi slide terkunci ke belakang berada di bawah kaki kanan jenazah," katanya.
Polisi juga menemukan 7 butir peluru ukuran 9 milimeter di bagian dashboard tengah mobil.
AKBP Bintor mengatakan isi dalam tas Brigadir Ridhal Ali Tomi ada sejumlah barang.
"Ditemukan tas berwarna hitam yang isinya KTP atas nama korban, SIM, surat izin senjata, paspor, tanda pengenal Mabes Polri," katanya.
Isi tas Brigadir RAT juga terdapat buku tabunga, tisu magic hingga mata uang asing Thailand.
"3 buah buku tabungan Mandiri, 3 buah antiseptic tisu dengan merek magic power, 2 buah handphone, 7 lembar mata uang asing Thailand dan surat izin pinjam pakai senjata api atas nama RA," jelasnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sukut Kombes Michael Tamsil membenarkan bahwa Brigadir Ridhal Ali Tomi menjadi ajudan dari seorang pengusaha sejak akhir tahun 2021.
Baca juga: Instagram Raffi Ahmad Diserbu Netizen Usai Timnas U23 Indonesia Kalah, Ayu Dewi Ikut Komentar
"Sejak 2021 akhir sudah menjadi ajudan atau driver dari salah satu pengusaha di Jakarta," katanya.
Namun begitu tugas Brigadir RAT menjadi ajudan ternyata tanpa izin pimpinannya.
"Pemeriksaan Dit Propam yang bersangkut tidak mempunya izin atau tanpa sepengetahuan dari pimpinan," katanya.
Hasil penelusuran Brigadir Ridhal Ali Tomi sudah mengajukan cuti sejak 10 Maret 2024.
"Yang bersangkutan meminta izin untuk mengunjungi kerabatnya di kawasan Tegal Parang, Mampang Prapatan. Jadi dia izin cuti," kata Kasi Humas Polresta Manado Iptu Agus Haryono.
Sedangkan pemilik rumah Indra Pratama membantah Brigadir Ridhal Ali Tomi bekerja sebagai ajudan atau driver.
"Baru seminggu berkunjung ke sini, tujuan ke sini silaturahmi, tidak lebih tidak bukan," kata Indra.
Ia mengatakan Brigadir RAK tidak bekerja sebagai pengawal dirinya.
"Tidak ada pengawalan," kata Indra.
Ia mengaku mengenal korban saat ada pekerjaan di Manado.
Baca juga: Polres Labuhanbatu bersama Masyarakat Dukung Timnas Lewat Nobar Semifinal AFC U-23 Asian Cup 2024
"Memang saya kenal, tapi tidak ada penugasan apapun. Pada saat saya datang ke Manado urusan pekerjaan. Tidak ada, tidak ada (kerja sama saya)," kata Indra Pratama.
Indra mengaku tidak ada di rumah ketika Brigadir Ridhal Ali tewas.
"Saya tidak di lokasi, saya berada di luar, itu semua bisa dibuktikan semua," kata Indra Pratama.
Sosok Pemilik Alphard yang Ditumpangi Brigadir Ridhal Saat Tembak Diri
Inilah sosok pemilik Alphard yang ditumpangi Brigadir Ridhal saat tembak diri.
Pemilik mobil itu tinggal di perumahan TKP.
Polisi mengungkap asal usul mobil Toyota Alphard yang ditumpangi anggota Satlantas Polresta Brigadir Ridhal Ali Tomi saat mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Pelanggan PDAM Tirtanadi di Batang Kuis Siap-siap Beralih Jadi Pelanggan Tirta Deli, Ini Alasannya
Brigadir Ridhal tewas dengan menembakkan diri ke pelipis hingga tembus dari kanan ke kiri.
Dugaan bunuh diri itu dilakukan di dalam mobil Alphard yang terparkir di halaman rumah warga di Jalan Mampang Prapatan IV, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJakarta.com, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, mobil Alphard tersebut merupakan milik kerabat Brigadir Ridhal.
"Mobil milik kerabat yang bersangkutan," kata Ade kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024).
Ade menuturkan, kerabat korban tinggal di perumahan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Tinggal di alamat TKP," tutur dia.
Dugaan sementara, Brigadir Ridhal nekat bunuh diri karena diduga memiliki masalah pribadi.
"Dugaan (motif Brigadir Ridhal bunuh diri) masalah pribadi," kata Kapolres.
Meski demikian, Ade menyebut pihak masih melakukan pendalaman dengan menggali keterangan dari istri dan keluarga korban.
Baca juga: LIVE MotoGP Spanyol 2024 Hari Ini, Marc Marquez Rebutan Pole Position hingga Sprint Race
"Namun masih akan kita dalami kepada pihak istri, keluarga, dan kerabat," ujar Kapolres.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, salah satu barang bukti yang disita adalah senjata api jenis HS kaliber 9 milimeter.
Senjata itulah yang digunakan Brigadir Ridhal untuk mengakhiri hidupnya.
"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut berupa satu pucuk senjata api jenis HS dengan kaliber 9 milimeter," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).
Selain senjata api, sambung Bintoro, polisi juga menemukan kartu identitas korban.
"Dan juga kami menemukan identitas korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado," ujar Kasat Reskrim.
Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan CCTV yang merekam peristiwa dugaan bunuh diri tersebut.
"Dari keterangan saksi dan juga barang bukti serta digital forensik yang kami dapatkan, kami bisa menyimpulkan bahwa dugaan sementara yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ujar Bintoro.
Diduga kuat bunuh diri
Peristiwa itu terekam CCTV yang sekaligus menjadi bukti bahwa Brigadir Ridhal bukan korban pembunuhan.
Dalam rekaman CCTV, saat waktu menunjukkan pukul 16.24 lewat lima detik, mobil Alphard masih terparkir dengan posisi ban depan miring ke kanan dan lampu rem belakang menyala.
Sementara itu, situasi di sekitarnya tampak sepi. Terlihat satu mobil berwarna putih yang terparkir di garasi rumah warga.
Pada pukul 16.24 lewat 37 detik waktu CCTV, terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari dalam mobil Alphard.
Tak lama kemudian, Alphard tersebut berbelok arah ke kanan dan menabrak mobil putih di garasi rumah warga.
Baca juga: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri Basuki Masuk Radar PDIP di Pilgub DKI Jakarta
Setelah itu, datang seseorang untuk melihat situasi. Namun, ia tampak terkejut saat mengecek ke mobil Alphard.
Beberapa orang lalu silih berganti datang ke lokasi. Mereka terlihat panik dan berlarian.
Sosok korban
Kabar duka, dirasakan leting (angkatan) Polisi Republik Indonesia 2009 di Sulawesi Utara (Sulut).
Pasalnya, rekan mereka Brigadir Ridhal Ali Tomo anggota satlantas Polresta Manado, dikabarkan meninggal di dalam sebuah mobil mewah Toyota Alpard hitam B-1544 QH.
Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Mobil dan mayat Almarhum Brigadir Ridhal Ali Tomo ditemukan di Jalan Mampang Prapatan IV/RT 0110/02 Kelurahan Tegal Parang Mampang Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Baca juga: Sosok Benny Sinomba Siregar yang Jadi Plh Sekda Medan Gantikan Wiriya Alrahman
Almarhum Brigadir Ridhal Ali Tomo, tercatat sebagai Anggota Polri angkatan 2009.
Komunitas Angkatan 2009, memiliki nama Abhinaya Jasa Dharma.
Sejumlah rekan 1 leting dengan almarhum, ramai-ramai mengungkapkan rasa duka yang mendalam.
"Semoga kebenaran kan berpihak dengan and kasiang ali, dan semoga depe kebenaran akan terungkap," tutur salah seorang anggota rekan dari Almarhum Ridhal Ali Tomo.
Diberitakan Tribun Manado sebelumnya, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard berpelat nomor B 1544 QH.
Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.
Korban terlihat menggunakan kaos berwarna berwarna biru, dengan celana panjang berwarna hitam.
Di bagian sebelah kanan celananya terdapat sarung senjata berwarna putih.
Baca juga: PILKADA SUMUT TERKINI Ijeck Deklarasi Maju Gubernur Sumut, Bagaimana Surat Tugas Golkar untuk Bobby?
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan ketika dikonfirmasi sudah membenarkan peristiwanya.
"Iya benar kejadian, Kapolresta Manado saya sudah perintahkan ke Jakarta untuk menyelidiki lebih lanjut," jelas dia.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Polres Labuhanbatu bersama Masyarakat Dukung Timnas Lewat Nobar Semifinal AFC U-23 Asian Cup 2024
Baca juga: DERETAN Keputusan Wasit Shen Yinhao Rugikan Timnas U23 Indonesia, Soal Rizky Ridho Paling Aneh
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.