Perwira TNI AL Asal Sumut Tewas
Keluarga Minta Jasad dr Eko Damara Diotopsi, Buktikan Penyebab Kematian
Dedi, Abang kandung Lettu Eko menjelaskan, 5 hari sebelum ditemukan tewas, adiknya sempat mengatakan memiliki masalah besar di tempatnya bertugas.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Abdul mendesak Panglima juga mencopot sementara para komandan dan personel yang ada di lokasi untuk memudahkan penyelidikan.
Otopsi jenazah maupun bongkar makam diperlukan guna membuktikan penyebab pasti kematiannya.
"Kami berharap panglima TNI peduli dan memberikan atensinya supaya mengungkap penyebab pasti kematian mendiang,"harapnya.
Dedi, Abang kandung Lettu Eko menjelaskan, 5 hari sebelum ditemukan tewas, adiknya sempat mengatakan memiliki masalah besar di tempatnya bertugas.
Namun demikian, saat ditanya masalah apa yang dialaminya dr Eko tidak mau jujur kepada Dedi.
"Itu dia chat tanggal 22 April, meninggal 27 April dia bilang, sebenarnya masalahku besar. Masalah ku disini. Ketika saya tanyakan dia gak mau jawab,"ungkap Dedi, Abang Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara, diwawancarai, Selasa (14/5/2024).
Bukan cuma itu, kurang lebih sepekan sebelum tewas ia juga pernah kirim pesan ke kawan SMA nya kalau dia merasa tertekan oleh atasannya.
Sama seperti yang Dedi terima, lagi-lagi Eko tidak menjelaskan siapa komandan yang dimaksud dan kenapa dia ditekan.
Diketahui, di kesatuan Eko bertugas komandan tertingginya berpangkat Letnan Kolonel.
"Dia bilang sama kawan SMA nya dulu kalau dia tertekan sama atasannya. Cuma kita juga gak tau siapa atasannya."
Sebelumnya, perwira pertama TNI Angkatan Laut (AL) asal Sumut bernama Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara (31) ditemukan tewas di Poskotis Satgas Mobile, RI-PNG Yonif 7 Marinir, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 27 April 2024 lalu.
Lettu Laut Eko Damara mengalami luka tembak dari kepala bagian belakang tembus ke kening bagian atas.
Eko merupakan personel TNI dari Yonkes I Marinir yang diperbantukan ke Papua bersama Satgas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir.
Paman Lettu Eko, Abdul Sattar Siahaan saat diwawancarai mengatakan, pihak TNI Angkatan Laut menyebut keponakannya tewas bunuh diri menggunakan senjata api yang ditembakkan ke kepalanya.
Mendengar pernyataan itu, keluarga tidak percaya begitu saja.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.