Breaking News

Berita Medan

Tampang Sulaiman Purba, Pekerja Rumah Makan yang Tega Bakar Majikan, Masih Bebas Berkeliaran

Wenny Destira, anak korban mendesak Polsek Medan Tembung (sebelumnya Polsek Percut Seituan) segera menangkap Sulaiman.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kolase foto Herlinda Gurusinga, 52 tahun, warga Jalan RS Haji, Percut Seituan yang dibakar hidup-hidup oleh Sulaiman Purba, pekerjanya sendiri hingga luka bakar 52 persen, Kamis (15/5/2024).  

Saat itu pelaku datang ke rumah korban mengendarai sepeda motor guna mengklarifikasi pemecatan dirinya.

Kemudian dijawab korban kalau dirinya sudah diberhentikan sebagai orang yang dipercaya menjaga rumah makan.

Baca juga: Wirang Birawa Curigai Keberadaan Linda Sahabat Vina, Minta Tak Sembunyi: Muncullah ke Permukaan!

Tiba-tiba pelaku berjalan menghampiri sepeda motornya dan mengambil bensin yang sudah dibawa, lalu mengguyurkan nya ke korban mulai dari t kepala.

Disiram bensin, Herlinda panik dan sempat bertanya kenapa disiram.

Tanpa basa-basi pelaku langsung menyalakan korek api dan membakar korban.

"Si pelaku langsung menyalakan korek api dan berlari ke sepeda motor.Motornya gak dimatikan dia,"kata Wenny Destira, Kamis (16/5/2024).

Herlinda Gurusinga, 52 tahun, warga Jalan RS Haji, Percut Seituan yang dibakar hidup-hidup oleh Sulaiman Purba, pekerjanya sendiri, Kamis (15/5/2024). 
Herlinda Gurusinga, 52 tahun, warga Jalan RS Haji, Percut Seituan yang dibakar hidup-hidup oleh Sulaiman Purba, pekerjanya sendiri, Kamis (15/5/2024).  (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Saat kejadian Wenny sedang di dalam rumah. Sementara yang mengetahui ibunya disiram seorang pekerja yang lain.

Mereka berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya hingga akhirnya berhasil dipadamkan.

Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit guna pertolongan pertama.

"Dibilang dokter tingkat bakar berat. Gak cukup 1,2 kali operasi supaya sembuh."

Dari penjelasan Wenny, alasan Sulaiman Purba membakar ibunya diduga karena sakit hati dipecat, sehari sebelum kejadian.

Selama ini Sulaiman dipercaya menjaga rumah makan korban dengan skema bagi hasil 50:50 dari keuntungan.

Namun, karena omzet penjualan yang dilaporkan Leman menurun drastis, sementara dagangan habis korban protes.

Rupanya pelaku diduga emosi dan sudah merencanakan mencelakai korban.

Baca juga: Resep Rica-rica Kambing yang Cocok Dijadikan Menu Makan Siang

"Pelaku ini sakit hati karena gak dikasih jualan lagi. Karena hari Minggu pagi, didatangi mamak uwak ini di warung yang di depan. Dibilangnya 'kau gak usah lagi jualan,"ungkap Wenny.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved