Berita Viral

HOTMAN PARIS Desak Polisi Selidiki Kabar Anak Mantan Bupati Pelaku Utama Pembunuhan Vina dan Eki

Beredar kabar bahwa pelaku pembunuhan Vina merupakan anak mantan bupati. Kasus kematian Vina memang masih menjadi misteri. 

HO
Hotman Paris selaku pengacara keluarga korban mendesak polisi untuk menyelidiki kabar yang menyebutkan anak mantan bupati terlibat dalam pembunuhan Vina pada tahun 2016 lalu.  

Diketahui Pegi atau Egi, Andi, dan Dani beralamat Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Dikonfirmasi hal ini, Kepala Desa Banjarwangunan, Sulaeman, menyampaikan bahwa pemdes bersama kepolisian telah melakukan pengecekan mendalam terhadap nama-nama tersebut.

"Setelah polisi merilis 3 nama pelaku berasal dari Desa Banjarwangunan, saya didampingi kepolisian juga dari Polsek dan Polres mengkroscek langsung tiga nama-nama tersebut," ujar Sulaeman saat diwawancarai di kantornya, mengutip Tribunnews, Sabtu (18/5/2024).

Sulaeman menjelaskan bahwa hasil pengecekan terhadap tiga nama yang dirilis oleh polisi, yaitu Egi atau Pegi, Andi dan Dani di mana hasilnya, nama Egi atau Pegi, tidak ada yang terdaftar sebagai warganya.

Sementara Andi, pihaknya menemukan 15 nama yang sesuai dengan nama yang dicari polisi. Namun setelah dikroscek, 15 orang bernama Andi ini tidak sesuai dengan orang yang dicari polisi.

"Selanjutnya ada Dani, di kami (Desa Banjarwangunan) yang bernama Dani ada 10 orang, tapi sama kaya Andi, setelah dikroscek bukan Dani yang dimaksud," jelas dia.

Baca juga: SIAPA Sebenarnya Pembunuh Vina? 8 Pelaku yang Dipenjara Bantah Terlibat, Ngaku Korban Salah Tangkap

Proses pengecekan ini, lanjut Sulaeman dilakukan dengan teliti karena melibatkan petugas kepolisian dari Polsek maupun Polres dengan mendatangi satu per satu warga yang namanya sama.

Pihaknya pun tidak mendapatkan kesulitan selama melakukan kroscek.

"Karena kami datangi langsung rumahnya dan tidak sesuai dengan DPO yang dicari polisi," katanya.

Namun, Sulaeman mengakui ada kesulitan dalam mencari pelaku yang dimaksud kepolisian. Kesulitannya karena polisi hanya merilis nama dan ciri-cirinya saja. Tidak ada foto, nama lengkap maupun alamat yang detail termasuk tidak ada sketsa wajah pelaku.

Sulaeman juga menyampaikan kekhawatirannya terkait nama desa yang sedikit tercoreng akibat dugaan tersebut.

"Di sisi lain, sebenarnya dengan menyertakan nama desa, desa kami sedikit tercoreng sih, karena kan masih diduga gitu. Ya mudah-mudahan saja di kami tidak ada 3 pelaku yang dimaksud polisi itu," katanya.

Desa Banjarwangunan sendiri memiliki 46 RT dan 9 RW, dengan jumlah penduduk sekitar 11 ribuan dan 3 ribuan kepala keluarga.

Para Pelaku Tak Mengaku

Kematian Vina dan Eky masih menjadi misteri. Delapan pelaku yang divonis bersalah telah menjalani masa tahanan. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved