Polda Sumut

2 Kasus Penyiksaan Diduga Dilakukan Polisi Mengendap, KontraS Sumut Beri Raport Merah ke Polda Sumut

Sejumlah orang berpakaian hitam dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Dedy Kurniawan
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Sejumlah orang berpakaian hitam berasal dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) berunjukrasa di depan pintu masuk Polda Sumut, Kamis (1/8/2024). 


Namun saat di ruang penyidikan dia diduga mengalami penyiksaan oleh 6 orang, 5 diantaranya penyidik Polresta Deliserdang dan 1 orang pemilik SPBU.


Di situ dia tangannya diborgol, dipukul, paha ditendang dan dipijak menggunakan sepatu.


Bahkan korban diduga diancam akan disetrum.

Baca juga: Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin Hadiri Sidang Paripurna DPRD Pakpak Bharat, Teken Pakta Integritas


"Sampai saat ini korban mengalami luka lebam dan telinga sebelah kiri sulit mendengar. Korban mengalami traumatis yang tinggi."


Kedua, di Polres Batu Bara, seorang pria bernama Irwan alias Ferdus yang diduga terlibat narkotika juga tewas dua hari setelah penangkapan.


Ia diduga mengalami penyiksaan aparat kepolisian saat ditangkap.


Usai kematian Irwan, Ade menyebut banyak pihak diduga dari Polres Batu Bara mengajak berdamai dan memberi iming-iming uang agar kematian Ferdus tidak mencuat.


"Pasca kematian korban, sampai hari ini banyak oknum polisi dan suruan-suruhan yang kami duga adalah suruhan Polres Batubara untuk membungkam kasus ini dan upaya fakta berdamai agar kasus ini tidak melebar kemana-mana. Mereka juga menawarkan sejumlah uang dan bakal melewati apa saja permintaan keluarga korban."

(Cr25/Tribun-medan.com)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved