Medan Terkini
KESAKSIAN Ayah Doli Manurung Anaknya Kritis Usai Serang TNI : Cekcok di Tempat Dugem hingga Disiksa
Manurung, adalah orangtuanya dari salah satu pelaku pembacokan terhadap personel TNI AD dari Batalyon
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Edward Manurung, adalah orangtuanya dari salah satu pelaku pembacokan terhadap personel TNI AD dari Batalyon 100/PS bernama Prada Defliadi.
Kini, anaknya bernama Doli Hamonangan Manurung, telah ditahan di Rumah Tahan Polisi (RTP) Polrestabes Medan.
Baca juga: SOSOK Asraf, Calon Pengantin Kritis Tertembak Pemuda Tawuran, Alasan Pelaku Bikin Polisi Geram

Doli sempat sekarat, setelah dianiaya oleh puluhan orang berambut cepak pasca kejadian pembacokan tersebut.
Edward menceritakan kronologis kejadian, pertikaian antara kelompok anaknya dan juga sejumlah prajurit TNI.

Menurut informasi yang didapatnya, keributan semula terjadi di sebuah tempat hiburan malam yang berbeda di kawasan Kecamatan Medan Barat, pada Minggu (4/8/2024) dinihari.
Baca juga: SOSOK Lansia Pengemis Tinggal di Rumah Mewah, Penghasilannya Capai Rp11 Juta, Anak Menunggu di Cafe
Baca juga: Sofyan Nasution dan Junaidi Parapat Masih Berusaha Cari Tiket Maju di Pilkada Deli Serdang
"Awalnya orang ini (kelompok anaknya) di tempat hiburan malam. Jumpa salah satu tentara, ada kawannya mengenalkan. Tapi saya kurang tahu percis," kata Edward kepada Tribun-medan, Rabu (7/8/2024).
Dikatakannya, saat itu anaknya ini melihat adanya keributan di dalam tempat hiburan malam tersebut.
Baca juga: Sofyan Nasution dan Junaidi Parapat Masih Berusaha Cari Tiket Maju di Pilkada Deli Serdang
"Waktu itu dia mau bayar bil, sudah dilihatnya ada keributan. Kawannya yang ribut sama TNI ini. Karena dia ketua, dialah yang dikenal orang. Dia dipukul dan sempat berantam, sempat jatuh juga terus dibawa pulang," sebutnya.
Baca juga: LINK Live Streaming Arsenal Vs Bayer Leverkusen Jam 00.00 WIB, Tonton di Sini Duel Pramusim via HP
Ia mengatakan, setibanya di rumah kondisi anaknya ini sudah dalam keadaan mabuk.
"Doli sudah mabuk. Dia pulang ke rumah, tidurlah dia dan melihat sudah ada luka berdarah-darah. Berobatlah dia naik becak ke klinik dan sempat beli sarapan mamaknya," ujarnya.
Edward menjelaskan, karena melihat wajahnya anaknya yang bonyok, ibu Doli pun sempat menanyakan kondisi anaknya tersebut.
"Ditanya mamaknya, 'kenapa kau, berantam?', dia mengakuinya," ungkapnya.
Ia mengatakan, beberapa jam setengah itu puluhan orang langsung mendatangi rumahnya dan mendobrak pintu rumah hingga rusak.
Baca juga: Pemkab Langkat Data Ulang Pedagang di Pasar Tradisional Tanjung Pura, Kadis Perindag Bungkam
"Setelah itu mamaknya ini pergi, sekitar jam 10 pagi. Waktu pulang mamaknya ini melihat rumah sudah hancur, dihancuri segerombolan itu," ucapnya.
Baca juga: Aksi Bejat Bapak Kos Semarang Makan Belasan Kucing Oren, Dibunuh di Jalan Lalu Dikubur dan Dimasak
"Naiklah orang itu ke atas, ke lantai tiga. Dihantamilah dia (Doli) di situ, laptop, hp, terus duit tabungannya 40 juta hilang. Hilang semua, duit itu kan untuk setoran ke atasannya lagi, uang parkir,"
"Diobrak abrik semua, porak poranda. Lemari juga porak poranda dibongkar. Dia dipukuli di rumah dari lantai tiga sampai bawah darah semua. Masih ada darahnya nggak kami lap," sambungnya.
Dikatakannya, setelah itu Kepling dan para pun datang ke rumahnya. Namun, semuanya diancam oleh puluhan orang ini.
"Terus Doli langsung dibawa, dimasukkan ke dalam mobil. Jam 11 malam lah aku baru ketemu anakku ini di rumah sakit bhayangkara. Rupanya sudah lama dia diborgol di tempat tidur diborgol," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa, setelah sadar anaknya ini. Dia sempat menanyakan kronologis kejadian secara langsung.
Menurut anaknya ini, dia memang sempat bertikai dengan anggota TNI di tempat hiburan malam.
Namun, saat itu Doli tergeletak dihajar dan kemudian pulang ke rumah.
"Dia berantam dan tergeletak di klub. Itu setahu saya berdasarkan cerita dia, yang lainlah yang menghajar TNI itu di sekip. bukan Doli,"
"Pengakuan Doli, dia berantam sama salah satu tentara marga Sirait, bukan Prada D, namanya saya kurang tahu. Doli nyuruh saya nyari dia, Doli mau minta maaf,"
"Doli tidak tahu pembacokan itu. Kalau dia tau orang itu TNI, nggak berani itu Doli, paling hormat katanya sama angkatan sopan anak saya ini. Bukan dia yang melakukan pembacokan,"
Baca juga: Pemkab Langkat Data Ulang Pedagang di Pasar Tradisional Tanjung Pura, Kadis Perindag Bungkam
"Dia bukan geng motor. Dia hanya ketua IPK ranting. Karena dia ketuanya dan yang dikenal, makanya dia yang didatangi," kata Edward.
Edward juga menyampaikan, atas kasus penganiayaan yang dialami oleh anaknya. Pihak keluarga juga telah membuat laporan ke Polrestabes Medan.
"Sudah buat laporan istri saya ke polisi, soal penganiayaan itu. Tolong ditegakkan hukum yang adil, jangan main hakim sendiri,"
"Kalau pun ada salah, kan nggak boleh begitu caranya, sampai rumah diobrak-abrik. Saya terima hukum itu tapi caranya itu yang saya nggak suka, dihajar di depan mamaknya juga, nggak ada surat tugas," pungkasnya.
(Cr11/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Doli Manurung
Prada Defliadi
pembacokan tni
tempat hiburan malam
Tni Dugem
Kasus Pembacokan Personel TNI
34 Narapidana Status Risiko Tinggi Dipindahkan dari Lapas Medan ke Nusakambangan |
![]() |
---|
Kaca Lokomotif Pecah akibat Pelemparan, Asisten Masinis KAI Sumut Terluka |
![]() |
---|
KPK Belum Panggil Lagi Mantan Rektor USU setelah Sempat Mangkir soal Kasus Korupsi Jalan di Sumut |
![]() |
---|
Ngaku Kekurangan Biaya Hidup, Karyawan PTPN di Labuhanbatu Nekat Edarkan Sabusabu di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Kerap Tergenang Banjir, Jalan di Medan Perjuangan Dipasangi Paving Block |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.