Berita Viral

Profil Yudian Wahyudi Kepala BPIP Minta Maaf Paskibraka Lepas Hijab Saat Pengukuhan, Tidak Dipaksa

Inilah profil Yudian Wahyudi Kepala BPIP yang minta maaf soal adanya paskibraka yang lepas hijab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Profil Yudian Wahyudi Kepala BPIP Minta Maaf Paskibraka Lepas Hijab Saat Pengukuhan, Tidak Dipaksa 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah profil Yudian Wahyudi Kepala BPIP yang minta maaf soal adanya paskibraka yang lepas hijab saat pengukuhan.

Adapun Yudian Wahyudi belakangan menjadi sorotan setelah adanya paskibraka Nasional 2024 yang lepas hijab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo.

Terkini, Yudian Wahyudi juga menyampaikan permintaan maaf dan sebut tak ada paksaan dalam hal tersebut.

Berikut profil Yudian Wahyudi dan rekam jejak Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut. 

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi merupakan Rektor UIN Sunan Kalijaga saat ini. 

Ia menjabat sebagai Rektor sejak 2016. 

Selain itu, ia merupakan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.

Lelaki kelahiran Balikpapan, 17 April 1960 ini menamatkan pendidikan S3 dari MCGill University tahun 2002.

Sebelumnya, ia menyelesaikan pendidikan S2 dan S1 di UIN Sunan Kalijaga.

Sejumlah hal yang pernah ia kerjakan antaralain mendirikan yayasan Nawesea serta mendirikat tarekat Sunan Anbia. 

Baca juga: Selat Sunda Diguncang M 4,7, Potensi Gempa Megathrust Picu Tsunami di Sumatera Tinggal Tunggu Waktu?


Riwayat jenjang pendidikan Yudian sebagai berikut:

S3 - McGill University jurusan Islamic Studies.

Ia mendapat gelat PhD pada 2002 lalu.

S2 - IAIN Sunan Kalijaga dengan jurusan Islamic Studies.

Ia mendapat gelar MA pada 1993 lalu.

S1 - IAIN Sunan Kalijaga jursan Peradilan Agama.

Yudian memperoleh gelar Dr, pada 1987 lalu.

Melahirkan satu karya publikasi yakni 'Hukum Islam antara Filsafat dan Politik .

Karya itu diterbitkan oleh Pesantren Nawesea Press pada tahun 2015.

Baca juga: Meskipun Memiliki Keterbatasan, Pelajar di Yayasan Alpha Omega Kabanjahe Antusias Mengikuti Pawai

Sebelumnya diketahui ada 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).

Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka putri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di IKN pada Selasa kemarin.

Kini, Yudian Wahyudi muncul meminta maaf soal adanya putri paskibraka yang lepas hijab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo.

Yudian juga mengapresiasi seluruh atensi masyarakat soal pemberitaan tentang jilbab tersebut. 

"BPIP menyampaikan terima kasih atas peran media memberitakan Paskibraka selama ini. BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang. BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang tersebut," ujar Yudian dilansir siaran pers BPIP pada Selasa.

Yudian juga menegaskan bahwa BPIP tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab. 

MUI Kecam Kabar Paskibraka Wanita Wajib Lepas Jilbab Saat Pengukuhan: Pelanggaran Konstitusi
MUI Kecam Kabar Paskibraka Wanita Wajib Lepas Jilbab Saat Pengukuhan: Pelanggaran Konstitusi (HO)

"Penampilan Paskibraka putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada," ujarnya.

Ia memastikan, paskibraka putri hanya melepas hijab saat pengukuhan paskibraka dan pengibaran sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja. 

Dalam kesempatan lain, paskibraka yang berhijab bisa mengenakan jilbabnya. 

Yudian menambahkan, BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka putri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di IKN pada Selasa kemarin. 

Ketua Umum (Ketum) PPI Gousta Feriza meminta BPIP selaku pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka memberikan klarifikasi. 

"Tentunya BPIP selaku Pengelola dan Penanggung Jawab Program Paskibraka bersedia mengevaluasi semua kebijakan dan keputusan-keputusannya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila," kata Gousta dalam konferensi pers di Kantor PPI, Jakarta, Rabu. 

Menurut Gousta, kejadian ini sudah menimbulkan gejolak di berbagai daerah. 

Oleh karenanya, PPI Pusat memberikan sikap menolak tegas kebijakan yang melarang Paskibraka putri mengenakan jilbab.

Dia juga berharap, BPIP mengklarifikasi soal ini agar tidak menimbulkan kegaduhan publik. 

"Kami, pengurus pusat meminta klarifikasi dari BPIP selaku penanggungjawab program kenapa hal ini bisa terjadi, dan kami harapkan ini adalah hal yang terakhir kali dan tidak ada lagi hal-hal seperti ini untuk upacara yang akan datang," ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia meminta pada saat Upacara Hari Kemerdekaan nanti semua Paskibraka yang memang mengenakan jilbab tidak lagi diminta melepaskan jilbabnya.

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved