Berita Viral

BMKG Ungkap 4 Zona Megathrust Kepung Pulau Jawa Dengan Potensi Gempa Bisa Capai 9.0 Magnitudo

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan ada empat wilayah yang berpotensi diguncang gempa megathrust dengan kekuatan bica m

|
HO
Kabar gempa dahsyat di zona megathrust menjadi perbincangan publik. Gempa ini disebut kekuatannya mirip dengan peristiwa yang di Aceh pada 2004 yang menimbulkan tsunami. 

 "Nah, bagian tengah kok enggak, itu kemudian menimbulkan banyak diskusi di kalangan ahli. Kenapa itu perlu menjadi perhatian? Karena itu paling tidak dalam catatan sejarah pada 1797 dan1833, pernah terjadi," imbuhnya.

Menurut Irwan, terdapat tiga kondisi yang dapat digunakan untuk memastikan suatu daerah berpotensi gempa megathrust atau tidak.

Kondisi pertama, potensi gempa dapat dilihat dari data historis atau sejarah suatu wilayah.

Ini karena gempa akan terjadi secara berulang.

"Jadi kalau di masa lalu pernah terjadi (gempa), kemungkinan di masa depan akan terulang. Nah, di Mentawai kondisi itu terpenuhi, di masa lalu pernah terjadi 1797 dan 1833," jelas dia.

Sementara, gempa besar di zona megathrust Selat Sunda pernah terjadi pada 1699 dan 1780 dengan magnitudo 8,6.

Irwan mengatakan, kondisi kedua bisa dilihat dari aktivitas kegempaannya yang sepi.

Jadi, ada daerah yang kiri dan kanannya gempa terus, namun bagian tengahnya sepi, dan kondisi ini juga terpenuhi.

Kemudian kondisi ketiga, yakni zona tersebut sedang mengumpulkan atau mengakumulasikan energi.

Untuk mengetahui suatu zona sedang mengakumulasikan energi, hal itu bisa dilihat melalui pengamatan geodetik.

"Jadi kita mengolah data dari Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan kita membuktikan bahwa akumulasi regangan sedang terjadi," kata dia.

"Jadi ibarat orang nabung, ini sedang numpuk tabungannya, yang jadi pertanyaan itu akan dikeluarkan tiba-tiba atau tidak," tambahnya.

Pasalnya, secara teori, suatu zona yang sedang mengalami strain accumulation, pasti akan ada release, dalam hal ini gempa bumi. "Itulah kemudian yang menjadi perhatian dan alasan mengapa Zona Mentawai dan Selat Sunda lebih diwaspadai," tuturnya.

(*/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved