Berita Viral
Imbas Kematian Dokter Aulia Diduga karena Dipalak, Dekan FK Undip Diberhentikan dan Praktik Dicopot
Imbas kematian Dokter Aulia Risma Lestari yang diduga karena dipalak senior, Dekan Fakultas Kedokteran Undip Semarang berakhir diberhentikan
Sebelumnya, hasil investigasi Kemenkes mengungkap adanya pungutan Rp20 hingga 40 juta per bulan oleh senior.
Pungutan di luar biaya akademik itu diduga menjadi awal mula dr Aulia depresi hingga akhirnya tewas di kamar kosnya pada 12 Agustus 2024 lalu.

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan oknum-oknum senior PPDS Anestesi Undip diduga meminta bayaran di luar biaya pendidikan resmi kepada dr Aulia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) temukan dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum senior kepada almarhum mahasiswi PPDS Anestesi Undip, dokter Aulia Risma Lestari.
"Permintaan uang ini berkisar antara Rp 20–Rp 40 juta per bulan," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Syaril mengatakan jika permintaan ini berlangsung sejak almarhumah masih di semester 1 pendidikan atau di sekitar Juli hingga November 2022.
Adapun dr Aulia selama ini ditunjuk sebagai bendahara angkatan yang bertugas mengumpulkan pungutan dari rekan seangkatan.
Uang hasil pungutan itu kemudian digunakan untuk berbagai kebutuhan non akademik. Mulai dari membiayai penulis lepas untuk membuat naskah akademik senior, menggaji office boy (OB), hingga membayar kebutuhan pribadi seniornya.
Baca juga: SOSOK Laras Gartiana, TikToker Diduga Jadi Selingkuhan Pacar Musisi Nabila R, Chat Mesum Tersebar
Baca juga: Beredar di Medsos Warga Bagikan Momen Hujan Es di Medan, Begini Kata BMKG
Diduga, pungutan hingga Rp40 juta per bulan inilah yang menjadi awal mula depresi yang dialami dr Aulia.
Sebab, dr Aulia menempuh PPDS dengan bantuan beasiswa yang diberikan Kemenkes RI.
Pungutan tersebut dinilai berat untuk dr Aulia dan keluarga.
"Pungutan ini sangat memberatkan almarhumah dan keluarga."
"Faktor ini diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga akan adanya pungutan-pungutan tersebut dengan nilai sebesar itu," kata Syahril.
Saat ini, bukti dan kesaksian tentang adanya pungutan liar itu sudah diserahkan ke pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.
Syahril memastikan investigasi terkait dugaan bullying ini masih akan terus dilanjutkan oleh Kemenkes bersama pihak kepolisian.
Ia juga menjelaskan alasan Kemenkes memberhentikan sementara PPDS Anestesi Undip di RSUP dr Kariadi Semarang.
Syahri mengatakan, ada dugaan upaya perintangan dari oknum-oknum tertentu terhadap proses investigasi Kemenkes.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
dokter Aulia Risma Lestari
Yan Wisnu
Dekan FK Undip
Dokter Aulia Diperas Senior
Kasus Dokter Undip Tewas
Undip
Tribun-medan.com
viral di media sosial
SOSOK 3 Lulusan Akmil 1997 Jabat Pangdam: Achiruddin, Rudy Saladin, dan Kristomei Sianturi |
![]() |
---|
PILU Reza Ditikam Ayah Anjeli Saat Ngapel, tak Suka Anaknya Dekat dengan Korban, Alami 5 Tusukan |
![]() |
---|
MODUS Adi Suprobo Pendeta Cabuli Anak Bawah Umur Saat Baca Alkitab, Ritual Pembersihan Diri |
![]() |
---|
DAFTAR 3 Nama Dicegah ke Luar Negeri Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk Bos Travel Fuad Hasan |
![]() |
---|
TRAGEDI PRADA LUCKY: Ramai-ramai Menganiaya Beralasan Pembinaan yang Berujung Kematian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.